SEREMBAN, kiprahkita.com - Kepala Pusat Bahasa dan Fakultas Studi Bahasa Utama Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) Dr. Hayati Ismail, menyatakan kebahagiaannya atas kolaborasi dengan Pesantren Kauman.
Selama sebulan, Hayati bersama timnya telah membimbing 30 santri Kauman dalam pengembangan keahlian berbahasa Inggris.
“Santri Kauman belajar dengan penuh semangat, tidak hanya di kelas tetapi juga melalui kegiatan lapangan seperti kunjungan ke Kuala Lumpur dan Singapura,” ujarnya, Selasa (10/9), saat penutupan secara seremonial program selama sebulan itu.
Ia berharap, kelak para santri dapat melanjutkan pendidikan mereka di USIM.
Ketua PWM Sumatera Barat, Dr. Bakhtiar, turut mengucapkan terima kasih kepada pihak USIM atas bimbingan yang diberikan kepada para santri.
“Ini merupakan langkah penting bagi santri Kauman untuk mempersiapkan diri berdiaspora di dunia internasional. Kami berkomitmen menjadikan Pesantren Kauman, yang didirikan oleh Buya Hamka, sebagai pusat peradaban Islam internasional. Apa yang dilakukan oleh USIM menjadi rujukan penting dalam mewujudkan cita-cita besar tersebut,” ungkap Dr. Bakhtiar.
Mudir Pesantren Kauman Derliana, juga mengapresiasi dukungan dari USIM dalam membina santri mereka.
“Bimbingan dari USIM sangat bermanfaat dan akan kami terapkan dalam sistem pembelajaran di Kauman. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut, mungkin dengan program KKN atau pembelajaran khusus Bahasa Inggris di Kauman Padangpanjang,” katanya.
Sementara itu, Associate Prof. Dr. Zainur Rijal Abdul Razak, Dekan Fakultas Studi Bahasa Utama USIM, menekankan pentingnya kolaborasi ini dan berharap program semacam ini dapat terus berjalan di masa depan.
“Fakultas kami memang fokus pada pembelajaran Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, dan kami sangat terbuka untuk terus mendukung santri Kauman dalam hal ini,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 santri Kauman telah menyelesaikan program pengembangan keahlian berbahasa Inggris di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).
Pada acara perpisahan yang digelar pada Selasa (10/9), para santri tidak hanya menampilkan kemampuan mereka dalam bercerita tentang budaya legendaris Minangkabau, tetapi juga menunjukkan keahlian mereka sebagai penerjemah.
Mereka juga berhasil menerjemahkan pidato sambutan dari Ketua PWM Sumatera Barat, Dr. Bakhtiar, dan Mudir Derliana.
Acara perpisahan ini menjadi momen istimewa bagi para santri yang telah mendapatkan kesempatan untuk memperdalam keahlian berbahasa Inggris sekaligus mempromosikan kekayaan budaya daerah mereka.
Selain penampilan seni budaya, para santri juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan lain, seperti penerjemahan pidato yang semakin menegaskan pencapaian mereka selama mengikuti program.
Acara tersebut turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting dari Sumatera Barat, termasuk Ketua BPP Kauman, H. Apris, Ketua PDM Pabasko Musriadi Musanif yang hadir sebagai anggota BPP, Sekretaris BPP Afdi Efendi dan Wakil Ketua H. Yandri Naga.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri dapat terus mengembangkan potensi mereka dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.(mus)
0 Komentar