Harga Bahan Pangan di Pasaman Barat Mengalami Penurunan

PASBAR, kiprahkita.com - Harga beberapa bahan pangan di Kabupaten Pasaman Barat, menunjukkan tren penurunan selama periode 7-14 Oktober 2024. 

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya adalah ikan laut tongkol, daging ayam broiler/ras, cabai merah lokal, dan bawang putih. Namun, bawang merah mengalami kenaikan harga. 

Demikian data yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dalam Rapat Koordinasi Inflasi yang digelar secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri RI, Senin (14/10).

Pada 10 Oktober 2024, harga ikan laut tongkol turun sebesar 6,67 persen. Pada 14 Oktober 2024, harga daging ayam broiler/ras turun sebesar 3,70 persen, cabai merah lokal turun 7,14 persen, bawang merah naik 7,14 persen, dan bawang putih turun signifikan sebesar 10 persen dari harga sebelumnya.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, terus berupaya memastikan kestabilan harga pangan, demi kesejahteraan masyarakat dan menekan inflasi di sektor pangan.

Rapat itu dibuka oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Restuardy Daud, yang menyampaikan bahwa di minggu kedua Oktober 2024, kenaikan harga tertinggi terjadi pada bawang merah di 259 kabupaten kota, minyak goreng di 154 kabupaten kota, dan telur ayam ras di 140 kabupaten kota.

Sementara Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto mengungkapkan, secara nasional, kabupaten kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu kedua Oktober 2024, lebih banyak dibandingkan dengan yang mengalami kenaikan. 

Namun, jumlah daerah yang mengalami kenaikan IPH juga meningkat dibandingkan minggu sebelumnya.

Di Sumatera, kenaikan IPH tertinggi tercatat di Kabupaten Limapuluh Kota sebesar 1,56 persen, dengan daging ayam ras dan bawang merah sebagai penyumbang utama. 

Di Jawa, kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Indramayu sebesar 1,52 persen, yang didorong oleh kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit. 

Sementara di luar Pulau Jawa dan Sumatera, Kabupaten Bolaang Mongondow mencatat kenaikan IPH tertinggi sebesar 3,34 persen, didominasi oleh cabai rawit dan daging ayam ras.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, menyampaikan pula, dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, telah disiapkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di 494 titik seluruh Indonesia, yang dimulai sejak 1 hingga 31 Oktober 2024. 

Hingga Oktober 2024, realisasi anggaran dekonsentrasi pengendalian inflasi pangan mencapai 80 persen.

Kadiv Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandari, menyebutkan bahwa upaya stabilisasi harga pangan terus dilakukan oleh Perum Bulog, melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Hingga 13 Oktober 2024, realisasi SPHP beras mencapai 1.014.723 ton, melalui program seperti Gerakan Pangan Murah, Sigap SPHP, dan BULOG SIAGA, yang bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.(kominfopsb)

Posting Komentar

0 Komentar