PADANG, kiprahkita.com - Semangat pemerintah daerah, untuk melanjutkan pembangunan jalan tol di Sumatera Barat kembali menggeliat.
Meski proyek ruas Padang-Sicincin belum rampung setelah bertahun-tahun pengerjaan, pemerintah kini berencana melanjutkan pembangunan ruas tol berikutnya, Sicincin-Bukittinggi, dengan sedikit perubahan rencana.
Pembangunan jalur Sicincin-Bukittinggi direncanakan dialihkan ke jalur Sicincin-Singkarak-Tanah Datar. Langkah ini diambil untuk mengatasi kendala pembebasan lahan pada jalur yang sebelumnya direncanakan.
Meski begitu, keputusan ini berarti gerbang tol akan semakin jauh dari Kota Bukittinggi.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, menyatakan pentingnya percepatan pembangunan jalan tol ini.
“Mengingat sangat penting dan ditunggu-tunggunya kehadiran tol ini oleh masyarakat Sumbar dan masyarakat di provinsi lain, tentu kita berharap agar proses pembangunan jalur tol ini mendapat perhatian khusus,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Sumbar Rifda Suryani melaporkan, bahwa pembebasan lahan pada proyek ruas Padang-Sicincin masih menyisakan 12 bidang. Tiga di antaranya merupakan lahan yang berada di akses tol.
“Proses pembebasan lahan tersebut sedang berjalan dan saat ini berada dalam tahap penetapan konsinyasi,” jelas Rifda.
Padahal rencananya, jalan tol Padang-Sicincin akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada pada pertengahan Desember 2024 ini, bersamaan dengan peresmpuan pelaksanaan pembangunan beberapa proyek strategis, termasuk Fly Over Sitinjau Lawik.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar Era Sukma Munaf, menyebutkan hasil pemetaan menunjukkan, jalur jalan tol Sicincin-Bukittinggi melalui Kubang Putih, membutuhkan dana pembebasan lahan yang jauh lebih besar, dibandingkan opsi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar.
Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, mengatakan peresmian ruas tol Padang-Sicincin telah dikoordinasikan secara intensif dengan pimpinan terkait.
Rencananya, peresmian akan dilaksanakan bersamaan dengan Ground Breaking Fly Over Sitinjau Lauik pada pekan kedua atau ketiga Desember 2024.
“Kita sudah koordinasikan secara intens pada pimpinan untuk menghadirkan Bapak Presiden pada saat peresmiannya. Kami berharap upaya pembebasan lahan dapat berlangsung cepat dan lancar, mengingat pentingnya akses ini untuk menghubungkan timur dan barat Sumatera,” kata Rachman.
Ia juga mengingatkan, Sumbar memiliki rekam jejak sukses dalam pembebasan lahan yang cepat dan lancar, seperti pada proyek Tabing-Duku sepanjang 10 kilometer yang diselesaikan dalam waktu satu bulan.
“Semoga proses untuk Fly Over Sitinjau Lauik dan pembangunan tol juga bisa berjalan seperti itu,” harapnya.
Proyek tol Padang-Pekanbaru diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antarprovinsi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumatera Barat dan sekitarnya. (*/mus)
0 Komentar