Buku Puisi Sulaiman Objek Penelitian Mahasiswa IAIN Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE, kiprahkita.com - Julia, mahasiswi Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Aceh, berhasil menyelesaikan sidang Munaqasyah (Komprehensif) tepat waktu setelah menempuh studi selama 4,5 tahun. 

Dalam sidangnya, Julia mempresentasikan skripsinya yang berjudul Bahasa Figuratif dalam Kumpulan Puisi Rajah Karya Sulaiman Juned, dan dinyatakan lulus oleh tim penguji yang terdiri dari Novi Diana, M.Pd., Sahri Nova Yoga, M.Pd., Dr. Jumar Barus, dan Istiqamah, M.Pd.  

Ketua Jurusan Tadris Bahasa Indonesia Novi Diana, memberikan apresiasi atas kerja keras Julia. 

"Julia adalah mahasiswa yang tangguh dan sangat aktif, baik dalam perkuliahan maupun kegiatan kemahasiswaan. Penelitian yang dilakukan Julia tidak mudah, karena kumpulan puisi Rajah karya Sulaiman Juned tidak seluruhnya ditulis dalam diksi bahasa Indonesia. Ada banyak diksi dalam Bahasa Aceh yang menjadi tantangan tersendiri bagi Julia yang berasal dari Medan, Sumatera Utara,” ujarnya.  

Novi menambahkan, penelitian semacam ini sangat penting untuk melestarikan sastra Aceh. Di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, pihknya berkomitmen mengembangkan dan memberdayakan penyair-penyair Aceh.

"Melalui penelitian skripsi seperti yang dilakukan Julia, kami berharap dapat melestarikan dan membudayakan dunia sastra Aceh. Akademisi memiliki peran penting dalam mengapresiasi karya-karya sastra, baik dari dalam maupun luar Aceh,” jelasnya.  

Julia mengungkapkan, ia menemukan 40 data berupa majas personifikasi, metafora, dan hiperbola dalam kumpulan puisi Rajah. 

“Sebagai contoh, saya menganalisis gaya bahasa personifikasi pada diksi matahari yang dianalogikan sebagai entitas yang dapat bertindak dengan tulus. Matahari adalah benda mati yang tidak bisa melakukan tindakan, sementara kata tulus biasanya merujuk pada perbuatan manusia,” paparnya.  

Dalam penelitiannya, Julia menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode baca catat. Bahasa figuratif ditemukan mengandung makna mendalam dan kata-kata yang unik. 

"Penggunaan bahasa Aceh dalam buku puisi ini menjadi daya tarik tersendiri, sehingga saya memilihnya sebagai objek penelitian,” tambahnya. 

Julia menyatakan, puisi-puisi dalam kumpulan Rajah memiliki keunikan dan kedalaman makna yang luar biasa. 

“Bahasanya sangat puitis dan diperkaya dengan diksi-diksi Aceh, yang membuat saya harus bekerja ekstra keras untuk memahaminya,” tutup Julia.  

Sastrawan sekaligus sutradara teater, Sulaiman Juned, juga memberikan tanggapan positif terkait penelitian ini. 

“Saya sangat berterima kasih kepada Julia yang telah memilih buku puisi Rajah untuk diteliti. Terima kasih pula kepada Novi yang mendorong mahasiswanya meneliti karya penyair Aceh. Saya memberikan kebebasan penuh kepada Julia untuk menganalisis puisi-puisi saya. Biarlah karya saya yang berbicara, bukan penyairnya,” ungkapnya.  

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengapresiasi karya-karya sastra daerah yang sarat akan nilai budaya dan makna mendalam. (soerya)  

Posting Komentar

0 Komentar