Laporan Kegiatan Lomba Menulis Teks Puisi Online Tingkat Nasional MTsN Padang Panjang

Laporan Kegiatan Lomba Menulis Teks Puisi Online Tingkat Nasional MTsN Padang Panjang

10 Maret – 10 April 2025

Pengertian Puisi, Unsur Puisi, dan Struktur Puisi

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman penyair dengan bahasa yang indah, padat, dan bermakna. Tidak seperti prosa yang cenderung lugas, puisi menyampaikan makna secara tersirat melalui pilihan kata yang penuh pertimbangan dan gaya bahasa yang khas. 

Kreasi siswa membuat poster 

Puisi sering kali memanfaatkan irama, rima, dan imaji untuk menciptakan keindahan serta membangkitkan emosi pembaca atau pendengar. Karena sifatnya yang padat dan simbolis, puisi dapat menyampaikan pesan yang mendalam hanya dengan beberapa baris kata.

Unsur-Unsur Puisi 

Unsur-unsur puisi terbagi menjadi dua, yaitu unsur batin dan unsur fisik. Unsur batin meliputi tema, perasaan, nada, dan amanat. Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar penciptaan puisi, sedangkan perasaan merupakan ekspresi emosional penyair terhadap tema tersebut.

Nada mencerminkan sikap penyair, bisa bersifat serius, sarkastis, atau lembut, sementara amanat adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Di sisi lain, unsur fisik mencakup diksi, imaji, rima, irama, gaya bahasa, dan tipografi.

Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan indah, imaji menciptakan gambaran yang merangsang pancaindra, dan rima serta irama memberi keindahan bunyi dalam puisi. Gaya bahasa meliputi majas-majas seperti metafora, personifikasi, atau simile yang memperkaya makna, sedangkan tipografi berkaitan dengan tata letak puisi di halaman yang bisa menambah efek visual dan makna.

Struktur puisi umumnya terdiri dari bait dan baris. Bait adalah kumpulan baris yang membentuk satu kesatuan makna, sedangkan baris adalah satuan larik dalam puisi yang sering kali mengandung satu gagasan utama. Selain itu, puisi juga bisa memiliki tipografi tertentu yang menonjolkan bentuk visual dan mendukung penyampaian makna.

Meskipun tidak memiliki struktur seketat prosa atau drama, puisi tetap memiliki alur emosi dan pemikiran yang tersusun rapi, dimulai dari pengenalan tema, pengembangan gagasan, hingga penutup yang menguatkan pesan atau kesan akhir. 

Dengan memahami unsur dan struktur puisi, pembaca dapat menangkap kedalaman makna yang terkandung dalam baris-barisnya dan mengapresiasi keindahan bahasa yang digunakan oleh penyair.

Kata Pengantar 

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kegiatan Lomba Menulis Teks Puisi Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh siswa kelas IX MTsN Padang Panjang dapat berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring selama satu bulan, terhitung sejak tanggal 10 Maret hingga 10 April 2025, dengan menggunakan platform Kompasiana dan media sosial Instagram sebagai sarana publikasi dan pengumpulan karya. Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan literasi sastra yang menjadi bagian dari pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan kreatif dan kontekstual.

Latar Lomba 

Latar belakang dari kegiatan ini muncul dari keinginan untuk memberikan ruang bagi siswa dan masyarakat umum dalam mengekspresikan perasaan dan gagasan melalui karya puisi. Puisi dipilih karena memiliki daya ungkap yang kuat dalam menyampaikan emosi dan pesan kehidupan secara estetis.

Melalui lomba ini, siswa tidak hanya diasah kemampuan menulisnya, tetapi juga diajak untuk lebih peka terhadap bahasa, makna, serta nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi sarana pembelajaran luar kelas yang menyenangkan, mengurangi kejenuhan, serta memperkuat kecintaan terhadap karya sastra.

Tujuan Lomba 

Tujuan dari lomba ini adalah untuk meningkatkan literasi siswa dalam bidang sastra, mendorong daya cipta dalam menulis puisi, serta menumbuhkan keberanian dalam mengekspresikan diri secara orisinal dan imajinatif. Dengan mengikuti lomba ini, peserta juga dapat belajar mengenali dan menerapkan unsur-unsur puisi seperti tema, diksi, imaji, dan gaya bahasa, sekaligus memahami strukturnya melalui praktik langsung dalam penulisan.

Peserta Lomba 

Lomba ini dibuka untuk peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar tingkat SLTP, SLTA, hingga masyarakat umum di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah Sumatera Barat dan lingkungan MTsN Padang Panjang, peserta diprioritaskan dari kalangan siswa dan guru madrasah.

Teknis Lomba 

Tema yang diangkat dalam lomba puisi ini adalah “Suara dari Dalam”, yang mengajak peserta menulis puisi bertema pengalaman pribadi, alam, sosial, budaya, hingga refleksi spiritual, dengan ketentuan panjang puisi minimal delapan baris dan maksimal dua puluh baris.

Pelaksanaan lomba dilakukan secara daring, dimulai dari proses pendaftaran melalui tautan di akun Instagram panitia. Peserta diwajibkan mengikuti akun Instagram resmi panitia dan guru pembimbing sebagai salah satu syarat administrasi. Setelah itu, puisi ditulis dan diunggah ke platform Kompasiana oleh masing-masing peserta. 

Penilaian tidak dilakukan oleh panitia secara manual, melainkan memanfaatkan sistem algoritma Kompasiana yang menetapkan puisi-puisi unggulan berdasarkan kategori artikel utama, artikel pilihan, serta jumlah pembaca dan keterbacaan. Panitia juga menerapkan standar orisinalitas dengan memeriksa tingkat plagiarisme agar tidak melebihi 20 persen.

Seluruh rangkaian kegiatan dirancang dan dikendalikan oleh siswa kelas IX sebagai panitia pelaksana. Mereka menyusun proposal, membuat materi publikasi, menyusun anggaran, hingga menyebarkan informasi secara mandiri. Dana kegiatan diperoleh dari kegiatan Ramadan serta kontribusi infaq kelas, yang menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab.

Panitia juga mendesain sertifikat digital, melakukan komunikasi dengan peserta dari berbagai daerah, serta menyusun laporan kegiatan ini secara kolaboratif. Seluruh proses ini menjadi pembelajaran langsung dalam manajemen kegiatan, kerja tim, dan literasi digital.

Hasil Lomba 

Selama masa pelaksanaan, sebanyak dua belas peserta mendaftar, dan sepuluh puisi berhasil dikumpulkan untuk dinilai. Dari hasil seleksi, dua puisi masuk kategori artikel pilihan, dan satu puisi berhasil meraih kategori artikel utama di Kompasiana.

Seluruh karya yang diterima lolos dari plagiarisme dan telah diedit secara mandiri oleh peserta. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa peserta mampu memahami dan menerapkan kaidah penulisan puisi secara baik.

Tiga peserta terbaik berhasil meraih juara, yaitu Adhelzy R sebagai juara pertama, Alisia sebagai juara kedua, dan Utami sebagai juara ketiga. Para pemenang memperoleh penghargaan berupa tabungan prestasi dan sertifikat digital. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya keterampilan menulis siswa dalam puisi, tetapi juga mengasah kemampuan mereka dalam kepanitiaan, komunikasi digital, serta merancang dan mengelola lomba secara daring dengan tanggung jawab penuh.

Secara keseluruhan, kegiatan ini memberikan dampak positif dan pengalaman berharga, baik bagi peserta maupun panitia. Para siswa menyadari bahwa menjadi pelaksana kegiatan membutuhkan kesungguhan, koordinasi, dan kerja keras yang tidak sedikit. Namun dari proses tersebut, mereka memperoleh kepercayaan diri, semangat kolaboratif, dan kepuasan dari hasil kerja yang nyata.

Meskipun berjalan dengan baik, beberapa kendala tetap ditemui, seperti keterbatasan waktu karena berdekatan dengan libur Ramadan dan Idul Fitri, serta kurangnya keaktifan beberapa peserta dalam mengunggah karya tepat waktu. Oleh karena itu, panitia berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali di masa mendatang dengan persiapan yang lebih matang, pengelolaan waktu yang lebih efektif, dan sistem komunikasi yang lebih intensif.

Demikian laporan kegiatan ini kami susun. Semoga dapat menjadi dokumentasi yang bermanfaat dan inspiratif, serta menjadi bukti bahwa sastra—khususnya puisi—dapat tumbuh dengan subur dari ruang-ruang pendidikan yang sederhana namun penuh semangat.(Yus/*)

Posting Komentar

0 Komentar