Kepemimpinan di SMA Muhammadiyah Padang Panjang: Harapan Baru untuk Masa Depan Pendidikan
PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Pada Rabu, 6 Agustus 2025, SMA Muhammadiyah Padang Panjang menyelenggarakan acara serah terima jabatan kepala sekolah dari Ibu Dra. Rusmaida Nasution kepada Ibu Fitra Lismawarti, S.Pd., M.Pd. Acara yang berlangsung di ruang pertemuan SMA Muhammadiyah ini menjadi momen penting dalam sejarah sekolah, menandai peralihan kepemimpinan yang diharapkan membawa semangat baru dalam dunia pendidikan Muhammadiyah di Padang Panjang.
![]() |
Ketua PDM PABASKO, Bapak Suharman, S.Ag. |
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kepala Cabang Dinas Wilayah 1, Ibu Wilia Zuwarni, S.Pd., M.Si; Ketua PDM PABASKO, Bapak Suharman, S.Ag., MA; Sekretaris Kementerian Agama; Ketua Dikdasmen PDM PABASKO, Agus Setiawan, S.Pd., M.Pd; pengawas pendidikan; Sekretaris Dikdasmen Nuzuar; serta koordinator pengawas dan para kepala sekolah SMA se-Kota Padang Panjang dan lingkungan komplek Kauman Muhammadiyah.
Pentingnya Promosi Sekolah Swasta
Dalam sambutannya, Kepala Cabang Dinas Wilayah 1 menekankan pentingnya promosi sekolah swasta. Menurut beliau, sekolah swasta harus lebih dulu melakukan upaya promosi dibanding sekolah negeri agar mampu bersaing dan menarik minat masyarakat. Pernyataan ini sekaligus menjadi tantangan dan dorongan bagi SMA Muhammadiyah Padang Panjang untuk meningkatkan visibilitas serta keunggulan akademik dan karakteristik islami yang menjadi ciri khasnya.
Kepala sekolah sebelumnya, Ibu Rusmaida Nasution, yang resmi memasuki masa purnabakti sejak 31 Juli 2025, turut menyampaikan refleksi atas capaian sekolah selama masa kepemimpinannya. Dengan nada bangga, ia menyampaikan bahwa meskipun sekolah ini tergolong kecil, prestasinya cukup membanggakan: sebanyak 45 persen lulusan tahun ini diterima di perguruan tinggi negeri ternama seperti Universitas Indonesia dan Universitas Brawijaya. Ini merupakan bukti nyata bahwa keterbatasan fasilitas tidak selalu menghambat pencapaian akademik.
Ketua PDM PABASKO, Bapak Suharman, S.Ag., MA, dalam sambutannya menyatakan komitmen penuh Muhammadiyah untuk mendukung SMA Muhammadiyah Padang Panjang hingga mencapai puncak prestasi tertinggi. Ia menyampaikan optimisme terhadap kepala sekolah baru, Ibu Fitra Lismawarti, yang dinilai memiliki semangat muda dan potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi sekolah.
Menutup rangkaian sambutan, Kepala SMP Muhammadiyah Padang Panjang, Abril, menyampaikan rencana strategis ke depan. Ia menyebut bahwa Muhammadiyah tengah merancang pengembangan SMA dan SMP Muhammadiyah menjadi sekolah berasrama atau boarding school, yang akan menjadi daya tarik dan keunggulan tersendiri dalam sistem pendidikan Muhammadiyah. Ini sesuai impian Ketua PDM PABASKO, Bapak Musriadi Musanif, S.Th.I. Pimpinan PDM PABASKO sebelumnya.
Mereka telah melakukan studi tiru ke Bandung. Di sana SMP dan SMA Muhammadiyah berkurikulum sendiri sehingga sekolah itu memiliki beribu murid. Besar harapan beliau agar asrama utama Perguruan Kauman bisa kembali dihidupkan. "Kita punya asrama di bawah Masjid Taqwa, tapi tak bisa dimanfaatkan karena perbedaan misi dan visi antara PDM dan Aisiyah." Begitu penjelasan beliau sebelum tutup usia.
Peralihan kepemimpinan ini bukan sekadar pergantian administratif, tetapi simbol dari kesinambungan perjuangan dalam mendidik generasi muda. Di tengah tantangan dunia pendidikan saat ini, harapan besar disematkan pada kepemimpinan baru untuk membawa SMA Muhammadiyah Padang Panjang lebih unggul dalam mutu pendidikan, nilai-nilai keislaman, dan kontribusinya terhadap kemajuan bangsa.
Prestasi SMA Muhammadiyah Padang Panjang di Bawah Kepemimpinan Dra. Rosmaida Nasution
![]() |
Penandatanganan Peralihan Kepala |
Selama masa kepemimpinan Dra. Rosmaida Nasution, SMA Muhammadiyah Padang Panjang menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari sisi akademik maupun penguatan karakter peserta didik. Meski sekolah ini tergolong kecil dari segi jumlah siswa, namun semangat besar dan kepemimpinan yang visioner menjadikan sekolah ini mampu bersaing secara sehat dengan lembaga pendidikan lainnya, termasuk sekolah negeri.
Salah satu prestasi paling membanggakan adalah tingginya persentase kelulusan siswa ke perguruan tinggi negeri. Pada tahun terakhir kepemimpinannya, sebanyak 45 persen lulusan diterima di perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Brawijaya. Capaian ini menjadi bukti konkret bahwa kualitas pendidikan di SMA Muhammadiyah Padang Panjang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Selain itu, di masa kepemimpinan beliau:
Sekolah berhasil meningkatkan disiplin dan kultur religius di lingkungan sekolah, sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah. Program bimbingan belajar dan persiapan masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) semakin diperkuat. Hubungan dengan orang tua siswa, masyarakat sekitar, dan institusi Muhammadiyah diperkuat melalui komunikasi dan kolaborasi yang aktif. Sekolah menunjukkan stabilitas dalam pengelolaan administrasi, kurikulum, dan pengembangan sumber daya guru.
Dra. Rosmaida Nasution juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas namun peduli, membangun kedekatan dengan siswa dan guru, serta mendorong seluruh elemen sekolah untuk terus berbenah dan berprestasi. Ia meletakkan dasar yang kokoh bagi pengembangan SMA Muhammadiyah Padang Panjang di masa depan.
Kini, setelah memasuki masa purnabakti pada 31 Juli 2025, beliau meninggalkan warisan kepemimpinan yang kuat dan penuh inspirasi bagi penerusnya, serta meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam perjalanan sekolah ini.
Sejarah Awal & Latar Belakang
Pendidikan Islam modern di Padang Panjang bermula dari kepedulian Muhammadiyah terhadap kaderisasi intelektual di Sumatera Barat. Pada 1 Juni 1927, Muhammadiyah mengakuisisi bekas Hotel Merapi—kompleks penginapan Belanda seluas 2 hektare—sebagai cikal bakal Pondok Pesantren Kauman.
Pada 5 April 1928, didirikan Tabligh School, sekolah kader Islam modern dengan 16 siswa pertama dari berbagai nagari, di bawah pimpinan Buya HAMKA sebagai kepala sekolah.
Setelah vakum selama masa depresi ekonomi, Tabligh School kembali aktif pada Februari 1935 dan berganti nama menjadi Kulliyatul Muballighin Muhammadiyah pada 2 Februari 1936. Sekolah ini menjadi lembaga pendidikan menengah berintegrasi dengan orientasi keagamaan dan kepemimpinan.
![]() |
Kauman Tempo Doeloe |
🏛️ Perkembangan hingga SMA Muhammadiyah
Seiring waktu, lembaga-lembaga Muhammadiyah berkembang secara sistematik, membantu memperkuat pendidikan Islam di daerah ini. Utusan pendidikan dari sekolah ini tersebar ke berbagai daerah seperti Aceh, Kalimantan, dan Sulawesi.
SMA Muhammadiyah Padang Panjang sendiri berdiri secara resmi pada 1 Januari 1976 berdasarkan SK pendirian tahun 1978, bernaung di bawah Yayasan PDM Kota Padang Panjang.
Sekolah berlokasi di Jalan RI Dt. Sinaro Panjang, Kelurahan Tanah Pak Lambik, dengan luas tanah sekitar 1.238 m² dan telah mengantongi akreditasi A sejak 2016.
🌟 Prestasi & Profil Institusi
SMA Muhammadiyah berkomitmen memperkuat pendidikan agama Islam sekaligus aspek akademik. Fasilitas modern seperti perpustakaan, laboratorium, serta sarana internet sudah tersedia untuk mendukung pembelajaran yang holistik data-sekolah.zekolah.id. Pendidikan karakter dan kaderisasi tetap menjadi fokus utama melalui program seperti Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati (PKDTM), yang dilakukan secara adaptif selama situasi pandemi Covid‑19 Pasbana.
Meskipun ukurannya relatif kecil, konsistensi pendidikan berkualitas terlihat dari akreditasi A dan capaian 45% alumninya diterima perguruan tinggi negeri ternama di masa kepemimpinan Dra. Rosmaida Nasution.
🔗 Signifikansi dalam Gerakan Pendidikan Muhammadiyah
SMA Muhammadiyah Padang Panjang adalah bagian dari jaringan pendiri yang tumbuh sejak era Tabligh School dan Kulliyatul Muballighin—sekolah kader dinamika Muhammadiyah yang melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Buya HAMKA.
Institusi ini turut mendukung pencapaian Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighin (MA KMM) yang telah mencetak prestasi nasional, termasuk juara lomba robotik dan penghargaan Adiwiyata di berbagai tingkat. Jejak panjang lembaga pendidikan ini memperkuat Padang Panjang sebagai kota pendidikan dan pusat Islam modernis di Minangkabau.
📜 Ringkasan Kronologi
Tahun Peristiwa
1927 Muh. ambil alih Hotel Merapi; cikal bakal Kauman
1928 Didirikan Tabligh School oleh Buya HAMKA
1936 Resmi jadi Kulliyatul Muballighin
1976 Berdiri SMA Muhammadiyah Padang Panjang
2016 Terakreditasi A oleh BAP-SM
Sejarah SMA Muhammadiyah Padang Panjang bukan hanya soal bangunan dan nama. Ia adalah perjalanan panjang pendidikan Islam modern yang menekankan integritas, kaderisasi, inovasi, serta kontribusi kepada masyarakat dan bangsa. Kalau kamu ingin tahu lebih spesifik tentang tahap perkembangannya tahun ke tahun, kurikulum, atau tokoh pendirinya yang lain, tinggal kita tunggu ulasan dari para tokoh Muhammadiyah yang ada saat ini. (Abril/Yus MM)*
0 Komentar