Menulis Cerpen dalam Laporan Lomba Menulis Teks Cerpen Online

Laporan Lomba Menulis Teks Cerpen Online 

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kegiatan Lomba Menulis Teks Cerpen Tingkat Nasional Online yang diselenggarakan oleh siswa kelas IX MTsN Padang Panjang dapat terlaksana dengan lancar dan penuh semangat.

Penyerahan hadiah dan sertifikat 

Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan penuh, mulai dari tanggal 10 Maret hingga 10 April 2025, dan dilaksanakan secara daring melalui platform Kompasiana dan Instagram. Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang menjadi bagian dari pembelajaran sastra Indonesia yang kreatif dan inovatif.

Latar belakang pelaksanaan lomba ini berangkat dari kebutuhan siswa untuk menyalurkan minat dan bakat menulis mereka melalui medium yang menantang sekaligus menyenangkan. Cerpen dipilih sebagai bentuk karya sastra yang dilombakan karena memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan melalui kisah yang ringkas namun menyentuh.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi alternatif pembelajaran luar kelas yang mampu mengurangi kejenuhan dan mengembangkan daya imajinasi serta kemampuan berbahasa siswa secara nyata.

Tujuan pelaksanaan lomba ini antara lain untuk meningkatkan literasi siswa, mendorong kreativitas dalam menulis, serta melatih keberanian mereka dalam menyampaikan ide melalui cerita pendek yang orisinal. Melalui kompetisi ini, siswa juga belajar memahami struktur teks cerpen dengan lebih dalam, mulai dari orientasi, konflik, hingga penyelesaian cerita.

Lomba menulis cerpen ini terbuka untuk peserta dari berbagai jenjang, yaitu SLTP, SLTA, dan masyarakat umum di seluruh Indonesia. Namun, untuk Sumatera Barat, khususnya MTsN Padang Panjang, peserta difokuskan pada siswa dan guru dari lingkungan madrasah.

Cerpen yang dilombakan mengusung tema “Pengalaman yang Disesali dan Memasak Ayam Lado Hijau Koto Gadang”, yang mencakup kisah perjalanan diri, keluarga, budaya, maupun P52RA. Panjang tulisan minimal 500 kata dan maksimal 1000 kata.

Teknis pelaksanaan lomba ini dilakukan secara daring. Para peserta terlebih dahulu melakukan pendaftaran melalui tautan yang tersedia di akun Instagram panitia, lalu mengikuti akun Instagram panitia dan guru pembimbing sebagai salah satu syarat administrasi. Setelah itu, peserta menulis cerpen dan mengunggahnya ke platform Kompasiana.

Penilaian karya tidak dilakukan oleh panitia secara manual, melainkan berdasarkan sistem algoritma di Kompasiana yang menetapkan kategori Artikel Utama, artikel Pilihan, serta jumlah viewer dan kata. Panitia juga memastikan tidak ada cerpen yang melanggar ketentuan orisinalitas dengan menghindari plagiarisme di atas 20 persen.

Pelaksanaan kegiatan ini seluruhnya dikendalikan oleh siswa kelas IX sebagai panitia lomba. Mereka menyusun proposal, membuat poster, menyusun anggaran dana secara mandiri, dan merancang sistem publikasi. Sumber dana diperoleh dari ceramah Ramadan,  menjalankan proposal kegiatan, dan kotak infaq di masjid usai ceramah. 

Chat dengan pemenang 

Gunanya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian siswa. Mereka juga mendesain sertifikat digital, menjalin komunikasi dengan peserta luar, dan membuat laporan kegiatan secara kolaboratif. Seluruh proses ini menjadi bagian dari pembelajaran langsung yang melibatkan keterampilan komunikasi, teknologi informasi, dan kerja sama tim.

Selama satu bulan pelaksanaan, terdapat sebelas peserta yang mendaftar, namun hanya tujuh cerpen yang berhasil dikumpulkan dan dinilai. Dari hasil seleksi berdasarkan sistem Kompasiana, dua cerpen berhasil masuk kategori artikel pilihan, dan satu cerpen berhasil menembus kategori artikel utama. Tidak ada cerpen yang melanggar orisinalitas, dan semua karya telah melalui proses penyuntingan mandiri oleh peserta sebelum dikirimkan.

Tiga peserta berhasil menjadi pemenang dalam lomba ini, yaitu Rahma Fadzrya sebagai juara pertama, Putri sebagai juara kedua, dan Utami sebagai juara ketiga. Para pemenang diberikan penghargaan berupa tabungan prestasi dan sertifikat digital. 

Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan menulis siswa, tetapi juga memberikan pemahaman nyata tentang dunia kepanitiaan, komunikasi digital, serta tantangan dalam menyelenggarakan acara tingkat nasional secara daring.

Dari seluruh rangkaian kegiatan, dapat disimpulkan bahwa lomba menulis cerpen ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi siswa, baik sebagai peserta maupun panitia. Mereka menyadari bahwa menjadi penyelenggara sebuah kegiatan ternyata jauh lebih menantang dan melelahkan dibanding menjadi peserta. Namun dari proses itulah muncul rasa bangga, percaya diri, dan semangat untuk terus berkarya.

Meskipun kegiatan ini berjalan sukses, beberapa hambatan tetap ditemukan, terutama terkait keterbatasan waktu, libur puasa dan Idul Fitri, serta kurang aktifnya beberapa peserta dalam menyelesaikan naskah tepat waktu. Oleh karena itu, panitia berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang dengan perencanaan yang lebih matang, manajemen waktu yang lebih baik, serta komunikasi yang lebih efektif dengan semua pihak.

Demikian laporan kegiatan ini kami susun. Semoga dapat menjadi acuan dan inspirasi untuk pelaksanaan lomba-lomba berikutnya serta menjadi bukti bahwa literasi bisa tumbuh dan berkembang dari ruang-ruang sederhana di madrasah.

Tambah Konsep Ilmu 

Cerpen, atau cerita pendek, adalah salah satu bentuk karya sastra yang mengisahkan suatu peristiwa atau pengalaman kehidupan manusia secara ringkas, padat, dan langsung menuju inti cerita. Cerpen biasanya hanya memuat satu konflik utama yang dialami tokohnya, serta diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.

Cerita pendek ditulis dengan gaya bahasa yang menarik dan mengalir, agar pembaca dapat larut dalam alur cerita meskipun panjangnya tidak sekompleks novel. Tujuan cerpen tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral, nilai-nilai kehidupan, dan pandangan terhadap realitas sosial.

Dalam membangun sebuah cerpen, terdapat beberapa unsur penting yang membentuk keutuhan cerita. Unsur-unsur ini terbagi menjadi unsur intrinsik dan ekstrinsik. 

Unsur intrinsik adalah bagian yang berasal dari dalam cerita itu sendiri, seperti tema, alur, tokoh dan penokohan, latar (tempat, waktu, suasana), sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar cerita, sedangkan alur merupakan rangkaian peristiwa yang disusun secara logis dari awal hingga akhir. Tokoh adalah pelaku dalam cerita, dan penokohan menggambarkan karakter atau sifat tokoh tersebut. Latar memberikan gambaran waktu dan tempat berlangsungnya cerita, serta suasana yang menyertainya.

Sudut pandang menunjukkan posisi pengarang dalam menyampaikan cerita, apakah sebagai tokoh utama, tokoh sampingan, atau orang ketiga serba tahu. Gaya bahasa mencerminkan cara pengarang merangkai kata, sementara amanat adalah pesan atau nilai moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah faktor luar yang memengaruhi penulisan cerpen, seperti latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, serta nilai-nilai yang berkembang di masyarakat saat cerpen itu ditulis.

Struktur cerpen biasanya terdiri dari tiga bagian utama yang menyusun keseluruhan cerita, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Orientasi adalah bagian pembuka yang memperkenalkan tokoh, latar, dan situasi awal cerita. Bagian ini memberikan gambaran kepada pembaca tentang siapa yang terlibat dalam cerita serta kapan peristiwa terjadi.

Selanjutnya adalah komplikasi, yakni bagian yang menyajikan konflik atau masalah yang dihadapi tokoh utama. Konflik ini bisa bersifat internal, seperti pergulatan batin, atau eksternal, seperti pertentangan dengan tokoh lain atau lingkungan sekitar. Konflik menjadi inti dari cerita yang membangun ketegangan dan menarik minat pembaca. 

Terakhir, resolusi adalah bagian penutup yang memuat penyelesaian dari konflik yang terjadi. Di sinilah cerita mencapai puncaknya dan memberi kejelasan terhadap nasib para tokoh, apakah berakhir bahagia, sedih, atau terbuka.

Dengan memahami pengertian, unsur, dan struktur cerpen secara utuh, pembaca maupun penulis pemula dapat lebih mudah mengapresiasi serta menciptakan karya sastra yang bermakna dan menggugah. 

Cerpen bukan hanya sarana untuk menuangkan imajinasi, tetapi juga menjadi jendela yang merefleksikan berbagai nilai dan persoalan kehidupan manusia secara singkat namun mendalam.

Pengiriman hadiah 

Silahkan sesuaikan laporan dengan kegiatan lomba dan lengkapi dengan foto,  piagam, dan poster. (Yusriana Musriadi Musanif)

Posting Komentar

0 Komentar