Menjembatani Dua Kabupaten: Jalan Menuju Kemajuan Palas–Madina
SUMUT, kiprahkita.com –Pelepasan tim survei jalan penghubung Kabupaten Padanglawas (Palas) dan Mandailing Natal (Madina) pada Selasa, 10 Juni 2025 kemarin, menandai lebih dari sekadar langkah teknis pembangunan infrastruktur. Ia adalah simbol dari tekad dua kabupaten bertetangga untuk melintasi batas administratif demi satu tujuan besar: kesejahteraan bersama.
![]() |
Dua Bupati Berkolaborasi untuk Kemajuan |
Bertempat di Desa Hapungbaru, Kecamatan Sosa, prosesi pelepasan dilakukan oleh dua figur penting: Bupati Madina H. Saipullah Nasution dan Wakil Bupati Palas Achmad Fauzan Nasution. Di balik seremoni ini, tersirat semangat kolaboratif lintas daerah yang semakin jarang terlihat dalam dinamika pembangunan daerah yang sering kali terkotak-kotak oleh kepentingan masing-masing.
Tim survei yang dipimpin Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Madina, Rajab Asri, melibatkan unsur masyarakat lokal, TNI, dan komunitas otomotif IOF Tapanuli Bagian Selatan. Perjalanan mereka bukan hanya menembus hutan dan lereng, melainkan juga membuka peluang dan harapan masyarakat di kedua sisi wilayah. Survei ini menjadi langkah awal dari mimpi besar: sebuah akses jalan yang dapat memperpendek waktu tempuh antara Madina dan Palas menjadi hanya dua jam.
Pertemuan dua kepala daerah, Saipullah dan Putra Mahkota Alam Hasibuan, sebelum pelepasan tim, menjadi perwujudan nyata komitmen bersama yang jarang terekspos dalam praktik birokrasi. Diskusi mereka tak hanya berhenti pada pembangunan jalan, tapi melebar pada potensi kolaborasi sektor-sektor strategis seperti ekonomi, pariwisata, dan pemanfaatan sumber daya lokal. Seperti kata Saipullah, jalan ini bukan hanya jalur fisik, tapi juga koridor pertukaran dan pertumbuhan.
Kendati wilayah yang akan dilintasi termasuk kawasan hutan terbatas, pemerintah daerah bersikap proaktif. Surat kepada gubernur terkait peminjaman lahan tengah disiapkan. Langkah ini menunjukkan keseriusan kedua pemerintah daerah untuk menjadikan pembangunan ini legal, terencana, dan berkelanjutan.
Bupati Palas, Putra Mahkota, pun tak kalah optimistis. Ia menyebut rencana ini sudah menjadi bagian dari agenda sejak awal masa kepemimpinannya. Dukungan dari Gubernur Sumatra Utara menambah legitimasi bahwa proyek ini penting dan layak didanai oleh anggaran provinsi.
Harapan besar pun tertuju pada terbukanya akses ekonomi dan pariwisata. Palas dan Madina dikenal kaya akan potensi alam dan budaya, namun selama ini terkendala oleh keterisolasian wilayah. Dengan terbukanya jalur ini, mobilitas barang, jasa, dan manusia akan meningkat, memberi dampak langsung pada roda perekonomian masyarakat.
Lebih dari sekadar proyek pembangunan, upaya ini adalah investasi sosial dan strategis yang patut diapresiasi. Saat tim survei menapaki jalur Hutatinggi di Panyabungan Timur dalam tiga hingga empat hari mendatang, mereka tidak sekadar membaca kontur tanah dan lereng. Mereka sedang membaca masa depan.
Masa depan itu, tampaknya, sedang bersiap terbuka di antara dua kabupaten yang memilih bekerja sama, bukan berjalan sendiri-sendiri. (Yus MM/*)
0 Komentar