Tongkat Estafet Penegakan Hukum di Padang Panjang
PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Pergantian adalah keniscayaan dalam setiap institusi yang dinamis. Pada Selasa, 15 Juli 2025, Kejaksaan Negeri Padang Panjang resmi menyambut nakhoda baru. Jabatan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) yang sebelumnya dipegang oleh Jerniaty, S.H., M.H., kini dilanjutkan oleh Adhi Setyo Prabowo, S.H., M.H., mantan Koordinator di Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.
![]() |
Kejari Padang Panjang |
Serah terima jabatan yang dilaksanakan di Kantor Kejati Sumbar, Padang, merupakan bagian dari rotasi dan promosi berdasarkan Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 353 Tahun 2025, penanda bahwa sistem di Kejaksaan terus bergerak dalam rangka menjaga ritme organisasi yang sehat, profesional, dan responsif terhadap tuntutan zaman.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Padang Panjang, Antoni Winata, S.H., M.H., menyatakan bahwa pergantian ini adalah bagian dari upaya meningkatkan efektivitas lembaga. Sebuah pernyataan yang bukan sekadar formalitas, tapi mencerminkan harapan agar institusi penegak hukum ini semakin adaptif terhadap dinamika sosial dan hukum yang berkembang di tengah masyarakat.
Kehadiran Adhi Setyo Prabowo sebagai Kajari baru membawa semangat pembaruan. Dengan pengalaman di tingkat koordinatif di Kejati, diharapkan beliau mampu memperkuat kolaborasi antar penegak hukum, memperdalam pendekatan humanis dalam penanganan perkara, sekaligus menjaga integritas institusi dari waktu ke waktu. Tantangan ke depan tidak ringan—mulai dari penegakan hukum yang berbasis keadilan restoratif hingga penguatan fungsi intelijen hukum dalam mencegah kejahatan korupsi di daerah.
Sementara itu, Jerniaty, yang kini dipercaya menjabat sebagai Kajari Sragen, Jawa Tengah, mengakhiri tugasnya di Padang Panjang dengan elegan. Dalam pesannya yang singkat, beliau menuturkan rasa syukur dan pamit dengan rendah hati:
"Alhamdulillah, iya pak, bisa geser lagi ke Jawa. Mohon maaf lahir dan batin ya."
Ucapan ini, meskipun sederhana, mencerminkan etos kerja seorang jaksa perempuan yang telah menuntaskan tanggung jawabnya tanpa riuh, tapi penuh dedikasi.
Pisah sambut yang digelar malam harinya di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Padang Panjang menjadi momen transisi yang bukan hanya seremoni, tetapi juga ajang memperkuat sinergi antara aparat hukum dan pemerintah daerah. Dalam forum seperti ini, semangat kolaboratif yang melibatkan Forkopimda, pemuka adat, dan tokoh masyarakat menjadi elemen penting dalam menciptakan iklim hukum yang sehat dan bermartabat di daerah.
Padang Panjang sebagai kota budaya, pendidikan, dan religius membutuhkan penegakan hukum yang bukan hanya tegas, tetapi juga berakar pada nilai kearifan lokal. Pemimpin lembaga hukum di daerah ini harus mampu menjembatani antara ketentuan normatif dan realitas sosial masyarakat. Maka, estafet kepemimpinan di tubuh Kejari bukan hanya sekadar pergeseran jabatan administratif, tetapi penentu arah baru bagi wajah penegakan hukum ke depan.
Semoga di bawah komando Adhi Setyo Prabowo, Kejari Padang Panjang mampu memperkuat kepercayaan publik, memperluas akses terhadap keadilan, dan menjadi mitra strategis dalam pembangunan hukum yang berkeadaban.
Karena pada akhirnya, hukum bukan sekadar teks dan pasal—ia adalah cermin keadilan dan nurani bangsa. (Yus MM)
0 Komentar