Menyemai Semangat Cinta dan Profesionalisme dalam Dunia Pendidikan
TANAH DATAR, kiprahkita.com –Pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, telah terlaksana kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris tingkat MTs se-Provinsi Sumatera Barat, yang diselenggarakan di Kantor Kemenag Pesisir Selatan. Kegiatan ini diikuti oleh para guru Bahasa Inggris dari berbagai MTs di seluruh Sumbar, termasuk saya sendiri, Efi Suharti, S.Pd, dari MTsN 12 Tanah Datar.
![]() |
MGMP Bahasa Inggris tingkat MTs se-Provinsi Sumatera Barat |
![]() |
Ketua MGMP, Ahmad Darmawan, M.Pd Membuka Acara |
Seminar sehari ini mengangkat tema besar: "Kurikulum Berbasis Cinta", dengan narasumber utama Dr. Ahmad Asdi, M.Pd, seorang akademisi dan praktisi pendidikan yang memiliki pemikiran mendalam tentang hakikat pembelajaran yang menyentuh hati. Acara diawali dengan sambutan pembukaan oleh Bapak Sumardi, M.Pd, Penmad Kemenag Pesisir Selatan, yang menekankan pentingnya long life education dan komitmen untuk terus belajar, tanpa memandang usia.
Dalam sesi berikutnya, Ketua MGMP Bahasa Inggris Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Bapak Ahmad Darmawan, M.Pd, menyampaikan sepatah kata yang sarat semangat. Beliau mendorong para guru untuk terus meningkatkan kompetensi, memperkuat jaringan kolaboratif antarguru, serta menjadi agen perubahan di satuan pendidikan masing-masing.
Dr. Ahmad Asdi dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kurikulum yang ideal bukan hanya soal materi ajar, tapi juga bagaimana membangun kedekatan batin, rasa cinta, dan empati dalam proses pendidikan. Beliau menekankan pentingnya nilai spiritual, pelayanan prima (prinsip MELATI: melayani sepenuh hati), serta kualitas relasi antarwarga sekolah. Seorang pendidik, menurutnya, harus mampu memanajemen waktu, membangun semangat internal (motivasi intrinsik 70%), dan terus berinovasi di tengah dinamika zaman.
Materi berikutnya membahas Public Speaking dalam Pembelajaran, berdasarkan teori komunikasi oleh Harold Lasswell. Komunikasi yang efektif menjadi senjata utama guru dalam menyampaikan ilmu. Tiga aspek psikologi komunikasi—yakni pembicara, pesan, dan audiens—harus dikelola dengan cermat. Komunikasi dua arah, pemahaman bersama, serta hubungan emosional yang positif dengan siswa menjadi kunci keberhasilan proses belajar mengajar.
Tidak kalah penting, peserta juga diajak mendalami konsep Deep Learning (Pembelajaran Mendalam). Guru harus mampu menggabungkan pendekatan pedagogik yang mendalam, menyentuh intelektual, spiritual, emosional, dan sosial siswa. Pembelajaran bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan proses membentuk manusia seutuhnya yang sadar, berkarakter, dan bermakna.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga ruang silaturrahim antar-guru se-Sumatera Barat. Suasana hangat, penuh kekeluargaan, dan diliputi semangat yang tinggi untuk memperbaiki mutu pendidikan.
Sebagai peserta, saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan ini. Ilmu yang diperoleh sangat relevan dan menyegarkan semangat sebagai pendidik. Dengan pendekatan cinta dan komunikasi yang efektif, saya yakin proses pembelajaran akan menjadi lebih hidup, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa.
MGMP ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan sebuah gerakan perubahan. Gerakan untuk menjadi guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi dan mencintai proses pendidikan itu sendiri.
LAPORAN SEMINAR SEHARI
MGMP Bahasa Inggris MTs Sumatera Barat
Nama : Efi Suharti, S.Pd
Instansi : MTsN 12 Tanah Datar
Tanggal/Tempat : 26 Juli 2025 / Kantor Kemenag, Pesisir Selatan
I. PEMBUKAAN
Seminar dibuka oleh Bapak Sumardi, M.Pd, selaku Penmad Kemenag Pesisir Selatan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi guru, serta mengingatkan bahwa menuntut ilmu tidak mengenal usia. Semangat long life education (belajar sepanjang hayat) menjadi dasar dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
II. MATERI 1: KURIKULUM BERBASIS CINTA
Pemateri : Dr. Ahmad Asdi, M.Pd
Kontak : WA 0813-6348-4777 | FB: Ahmad Asdi | IG: @asdi2114
Kurikulum Berbasis Cinta adalah pendekatan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai spiritual, holistik, dan pelayanan prima dalam proses belajar mengajar. Kurikulum ini menanamkan cinta dan empati kepada seluruh warga belajar, mulai dari guru hingga peserta didik.
Pokok-pokok materi:
Kurikulum yang menyentuh rasa dan hati, bukan hanya akal.
Pelayanan prima melalui prinsip MELATI: Melayani Sepenuh Hati.
Pentingnya silaturrahim agar tidak merasa sunyi dalam menjalankan tugas pendidik.
Manajemen waktu yang baik adalah kunci.
Fokus pada kualitas, bukan semata kuantitas.
Menjaga semangat, motivasi, dan inovasi dalam bekerja.
Motivasi instrinsik (70%) lebih dominan daripada ekstrinsik (30%).
Dunia pendidikan adalah ladang amal yang membutuhkan komitmen, semangat, dan jiwa kompetitif.
Setiap pendidik memiliki tantangan masing-masing, namun yang terpenting adalah niat dan prosesnya.
III. MATERI 2: PUBLIC SPEAKING DALAM PEMBELAJARAN
Teori Dasar oleh Harold Lasswell
(“The Structure and Function of Communication in Society”, 1948)
Komponen komunikasi:
Who (Communicator)
Says What (Message)
In Which Channel (Medium)
To Whom (Receiver)
With What Effect (Effect)
Aspek Psikologis Pembicara:
Confidence (percaya diri)
Credibility (kredibilitas: pengetahuan, pengalaman, reputasi)
Character (kejujuran, integritas, empati)
Style (gaya komunikasi: formal/santai, otoritatif/ramah)
Ciri-ciri komunikasi yang efektif:
Komunikasi dua arah (two-way communication)
Pemahaman bersama (mutual understanding)
Hubungan yang baik (good relationship)
Tips komunikasi efektif:
Bangun relasi sejak awal
Tunjukkan antusiasme dan empati
Gunakan bahasa tubuh terbuka (body language)
Hilangkan rasa kantuk audiens dengan mengajak mereka bergerak
Psikologi Pesan:
Clarity (kejelasan)
Relevance (relevansi)
Emotional Appeal (menyentuh emosi)
Framing (pengemasan pesan yang menarik)
Psikologi Audiens:
Kebutuhan
Pengalaman
Suasana hati
“People will forget what you said. But they will never forget how you made them feel.”
— Maya Angelou
IV. MATERI 3: DEEP LEARNING - Menuju Pendidikan Bermutu
Strategi: KBC (Karakteristik, Berkelanjutan, Cinta)
Tujuan:
Melengkapi pendekatan pembelajaran melalui karakteristik pedagogik yang relevan dan mendalam.
Ciri-ciri pembelajaran Deep Learning:
Mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, reflektif, dan bermakna.
Mengembangkan aspek intelektual, spiritual, emosional, sosial.
Meningkatkan kesadaran, keterlibatan, dan penghargaan terhadap ilmu dan proses belajar.
Melibatkan diskusi lintas mapel, kolaborasi guru, serta pembaruan ilmu secara berkala.
Pentingnya penggunaan bahasa Inggris sebagai pengantar, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dan nasional.
Deep learning mengajak guru untuk tidak sekadar mengajar, tetapi menyentuh makna pembelajaran secara mendalam, membentuk karakter, dan membangkitkan semangat belajar siswa.
PENUTUP
Seminar sehari ini menjadi momen berharga untuk memperbarui semangat, memperluas wawasan, dan memperdalam pemahaman terhadap pendidikan berbasis nilai dan cinta. Materi yang disampaikan tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga memperkuat pondasi moral dan spiritual pendidik.
Semoga ilmu yang diperoleh menjadi bekal dalam menjalankan tugas sebagai guru, dengan penuh cinta, semangat, dan dedikasi.
Tanah Datar, 26 Juli 2025
Dilaporkan oleh,
Efi Suharti, S.Pd
Guru Bahasa Inggris – MTsN 12 Tanah Datar (RY/YS)
0 Komentar