Minggu Siang Gunung Marapi Kembali Erupsi

Gunung Marapi Kembali Erupsi pada Minggu Siang, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Pada hari Minggu siang, tepatnya tanggal 27 Juli 2025 pukul 13.44 WIB, Gunung Marapi yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami erupsi. Informasi ini dikonfirmasi oleh Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, melalui laman resmi Magma Indonesia yang dikelola oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Marapi dalam Balutan Erupsi 

Menurut Teguh, erupsi tersebut terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 30,4 milimeter dan berlangsung selama 37 detik. Namun, tinggi kolom abu vulkanik dari erupsi kali ini tidak dapat teramati secara visual karena badan gunung diselimuti kabut tebal dan awan hujan sejak pagi hari, sehingga puncak gunung tertutup dan tidak terlihat sama sekali.

Jangan Mendekati Gunung

Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, saat ini berada dalam kondisi tidak terlihat akibat cuaca buruk yang menyelimuti wilayah sekitarnya. Meskipun begitu, PVMBG tetap terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik gunung tersebut melalui alat-alat seismik dan visual lainnya.

Sehubungan dengan aktivitas erupsi ini, pihak PVMBG kembali mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat di sekitar wilayah Gunung Marapi agar tidak mendekati kawasan berbahaya yang berada dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek. Warga juga diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius tersebut demi keselamatan bersama.

Waspada Terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang berada di sepanjang lembah dan bantaran sungai yang berhulu langsung ke puncak Gunung Marapi, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya sekunder berupa aliran lahar atau banjir lahar. Risiko ini terutama meningkat apabila hujan deras turun di bagian lereng atau puncak gunung yang masih aktif tersebut, karena dapat membawa material vulkanik seperti abu, pasir, dan batuan yang mengalir deras ke bawah dan membahayakan permukiman warga.

Dalam kondisi seperti ini, PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya hujan abu vulkanik. Jika itu terjadi, warga diharapkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi diri dari gangguan kesehatan pada sistem pernapasan, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

PVMBG Mengajak Masyarakat, Tokoh Masyarakat, Media Massa, dan Aparat Pemerintahan Daerah, Tetap Tenang dan Kondusif

Lebih lanjut, PVMBG mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, media massa, dan aparat pemerintahan daerah, untuk bersama-sama menjaga suasana tetap tenang dan kondusif. Masyarakat diharapkan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, serta tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) atau isu yang dapat memicu keresahan publik. Informasi resmi sebaiknya selalu diperoleh melalui kanal-kanal komunikasi pemerintah yang terpercaya dan melalui koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Dalam situasi ini, peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Kepatuhan terhadap arahan dan imbauan dari pemerintah merupakan langkah bijak untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Tetap waspada dan terus ikuti perkembangan informasi dari otoritas yang berwenang. (*)

Posting Komentar

0 Komentar