Trombolisis: Penanganan Cepat yang Menyelamatkan Pasien Stroke Iskemik
JAKARTA, kiprahkita.com –Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Di antara dua jenis utama stroke—iskemik dan perdarahan—stroke iskemik atau sumbatan pembuluh darah adalah yang paling sering terjadi. Kabar baiknya, kemajuan di dunia medis telah memungkinkan penanganan stroke iskemik secara lebih cepat dan efektif melalui terapi yang disebut trombolisis.
![]() |
Pasien Terapi Trombolisis |
Trombolisis adalah prosedur medis untuk menghancurkan gumpalan darah (trombus) yang menyumbat pembuluh darah otak. Jika diberikan dalam waktu yang tepat, terapi ini dapat mengembalikan aliran darah ke otak dan meminimalkan kerusakan jaringan otak, sehingga peluang pasien untuk sembuh tanpa cacat menjadi lebih besar.
Namun, waktu menjadi faktor kunci. Trombolisis paling efektif bila diberikan dalam waktu kurang dari 3 jam sejak munculnya gejala stroke, meskipun dalam beberapa kasus dapat dilakukan hingga 4,5 jam. Karena itu, penanganan cepat dan pengenalan gejala awal stroke sangat menentukan hasil akhir.
Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya penanganan stroke akut, beberapa rumah sakit di kawasan Serpong telah menyediakan layanan trombolisis. Beberapa di antaranya adalah:
Rumah Sakit Eka Hospital BSD, yang memiliki layanan stroke terpadu dengan fasilitas lengkap dan dokter spesialis saraf.
Rumah Sakit Bethsaida, yang memberikan penanganan gawat darurat stroke, termasuk trombolisis.
Rumah Sakit Medika BSD, dengan tim medis terlatih dan protokol penanganan stroke yang sudah tersertifikasi.
Meski demikian, penting untuk dipahami bahwa tidak semua pasien stroke dapat menerima trombolisis. Terapi ini hanya diberikan setelah melalui evaluasi medis yang ketat, termasuk CT-scan otak, pemeriksaan tekanan darah, dan riwayat kesehatan pasien. Pasien dengan riwayat perdarahan otak, tekanan darah yang terlalu tinggi, atau keterlambatan datang ke rumah sakit mungkin tidak memenuhi kriteria.
Selain trombolisis, pasien stroke memerlukan rangkaian terapi lanjutan seperti fisioterapi, terapi wicara, dan terapi okupasi untuk memulihkan fungsi tubuh yang terganggu akibat kerusakan otak. Karena itu, pemulihan stroke adalah proses jangka panjang yang memerlukan dukungan keluarga dan tim medis multidisiplin.
Dalam situasi gawat darurat, mengenali gejala stroke dengan cepat menjadi sangat penting. Gejala stroke dapat diingat dengan metode FAST:
Face: Apakah wajah tiba-tiba menurun di satu sisi?
Arms: Apakah satu tangan tiba-tiba lemas?
Speech: Apakah bicara menjadi tidak jelas atau sulit dimengerti?
Time: Jika ya, segera ke rumah sakit. Waktu adalah otak.
Trombolisis bukan hanya terapi medis, tetapi penyelamat waktu yang memperpanjang hidup dan kualitas hidup pasien. Dalam dunia medis, kita sering mengatakan, "Time lost is brain lost." Maka dari itu, mengenali stroke dan bertindak cepat adalah langkah paling penting untuk menyelamatkan nyawa. (BS*)
0 Komentar