Makanan dan Minuman Halal dan Haram dalam Islam: FIQIH MTsN Kelas 8

Makanan dan Minuman Halal dan Haram

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 172, artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik (halal) yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya." (QS. Al-Baqarah: 172)

Makanan Halal 

Makna Kandungan Ayat:

Seruan kepada orang beriman: Allah secara khusus memanggil orang-orang yang beriman, menunjukkan bahwa perintah ini sangat penting bagi kehidupan mereka. Perintah memakan yang halal dan baik: Rezeki yang dikonsumsi harus bersumber dari yang halal dan thayyib (baik, bersih, bermanfaat), bukan dari yang haram atau meragukan. Kewajiban bersyukur: Menerima rezeki dari Allah sepatutnya dibarengi dengan rasa syukur, baik dengan lisan, hati, maupun perbuatan. Tauhid dalam ibadah: Bersyukur itu erat kaitannya dengan keimanan dan ibadah hanya kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya.

Pengertian Halal

Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan dalam syariat Islam untuk dimakan atau diminum, baik dari segi zatnya maupun cara memperolehnya.

Pengertian Haram

Haram adalah segala sesuatu yang dilarang dalam syariat Islam untuk dimakan atau diminum, baik karena zatnya, cara memperolehnya, atau cara pengolahannya.

Dasar Hukum

1. Al-Qur'an, antara lain QS. Al-Baqarah: 168, QS. Al-Maidah: 3, dan QS. Al-A'raf: 157

2. Hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan haram

3. Ijma’ ulama

Makanan dan Minuman yang Halal

1. Hewan yang halal dimakan seperti sapi, kambing, ayam, ikan, dan unta

2. Hewan yang disembelih sesuai syariat Islam (menyebut nama Allah saat menyembelih, memotong saluran pernapasan dan saluran makan)

3. Semua jenis tumbuhan yang tidak beracun atau memabukkan

4. Minuman yang suci dan tidak memabukkan, seperti air, susu, dan jus

5. Makanan yang diperoleh dengan cara halal, bukan hasil mencuri atau menipu

Makanan dan Minuman yang Haram

1. Bangkai (hewan yang mati tanpa disembelih sesuai syariat)

2. Darah yang mengalir

3. Daging babi dan seluruh bagiannya

4. Hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah

5. Hewan buas yang bertaring, burung bercakar tajam untuk menerkam mangsa

6. Minuman keras (khamar) dan segala sesuatu yang memabukkan

7. Makanan atau minuman yang mengandung zat haram

8. Makanan hasil curian, penipuan, atau korupsi

9. Hewan yang hidup di dua alam seperti katak dan buaya (menurut sebagian pendapat ulama)

Penting Banget untuk Jujur dan Hati-Hati:

Rezeki yang tidak halal memang terlihat mudah dan cepat mendapatkannya, tapi ada konsekuensinya — baik dari sisi hukum, reputasi, maupun spiritual (terutama kalau kita seorang Muslim, karena ini masalah besar dalam agama).

Contoh Cara (yang tidak disarankan) Mendapatkan Rezeki Tidak Halal

Kadang kita tidak menyadari sudah memakan makanan dan minuman tidak halal dari:

1. Menipu / Skema penipuan

Contoh: jadi scammer, jual produk palsu, manipulasi investasi.

2. Mencuri atau merampok yang bukan hak kita

Baik secara fisik (rumah, toko) maupun digital (hack akun, curi data bank).

3. Suap / Korupsi

Memberi atau menerima uang sogokan untuk proyek, jabatan, dll.

4. Perjudian

Kasino, togel, taruhan online, semua termasuk.

5. Jual barang haram

Misalnya alkohol, narkoba, produk bajakan, atau eksploitasi manusia.

6. Menyalahgunakan kepercayaan

Korupsi di kantor, manipulasi laporan, mark-up proyek, pencucian uang.

7. Meminjam uang tapi tak dibayar/lunasi

Jujur aja, “rezeki” haram itu bukan rezeki sejati. Biasanya cepat habis, tidak berkah, dan bisa membawa masalah besar seperti penyakit.

Alternatifnya: Mau Uang Lebih Tapi Tetap Halal?

Kalau kita lagi struggling, bukan berarti harus ambil jalan haram. Masih banyak jalan halal yang bisa kita coba:

* Kerja freelance (desain, menulis, coding, dll)

* Jualan online (Shopee, TikTok, atau pasar)

* Jasa kecil-kecilan (cuci motor, bersih rumah, ngajarin anak tetangga)

* Manfaatkan skill kamu — sekecil apapun, mulai dari situ.

🌚 Nah, Tentang Hutang: Lari dari Hutang = Rezeki Tak Halal Juga

Kalau kita berutang tapi nggak mau bayar, itu juga termasuk cara “dapat rezeki yang nggak halal.” Kenapa?

📌 Kenapa Hutang Tak Dibayar Itu Haram?

1. Kamu ambil hak orang tanpa izin sebenarnya

Bukan rampok, tapi kamu “memanfaatkan kepercayaan” — sama aja.

2. Dari sisi agama (khususnya Islam):

"Siapa yang berutang dengan niat tidak mau membayarnya, maka dia dianggap pencuri."

(Hadis Riwayat Bukhari)

3. Rezeki hasil hutang tak dibayar = gak berkah

Uang cepat habis, hidup nggak tenang, banyak masalah datang.

4. Akan dituntut di akhirat

Kecuali orang yang kamu hutangi ikhlas dan menghalalkan. Tapi kalau dia diam dan nyimpan sakit hati? Tetap akan jadi urusan di akhirat.

🧠 Kadang orang mikir:“Ah, dia juga nggak minta balik…”

Tapi diamnya seseorang bukan berarti dia ikhlas. Bisa jadi dia malu atau cuma sabar

Kabur dari utang = rezeki tak halal juga.

Nggak peduli itu cuma Rp 50.000 atau Rp 5 juta — kalau niatnya nggak mau balikin, udah haram.

* Bikin cara buat minta maaf atau komunikasi lagi

* Cara nyicil sedikit demi sedikit

* Atau doa dan niat yang tulus kalau sekarang masih belum mampu bayar.

Jadi hutang segera cicil dan bayar.

Hikmah Mengonsumsi yang Halal dan Menjauhi yang Haram

1. Menjaga kesehatan tubuh dan akal

2. Menjaga kebersihan hati dan jiwa

3. Mendapat ridha Allah SWT

4. Menjauhkan diri dari penyakit lahir maupun batin

5. Memperoleh keberkahan dalam hidup 

Posting Komentar

0 Komentar