Green School Berbasis Eco-Theology di Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang: Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan melalui Pendekatan Spiritual
Dr. Suhardin, S.Ag., M.Pd. (Dosen UIC Jakarta)
JAKARTA, kiprahkita.com –Di era yang semakin menghadapi tantangan lingkungan yang kritis, pendidikan berperan sebagai agen perubahan yang sangat vital. Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang, dengan konsep green school berbasis eco-theology, mengambil langkah besar untuk tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam mengelola dan merawat alam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan konsep tersebut di pesantren ini serta menganalisis dampaknya terhadap kesadaran dan tindakan lingkungan para santrinya.
![]() |
Dr. Suhardin, S.Ag., M.Pd. (Dosen UIC Jakarta) |
Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang menerapkan eco-theology, sebuah pendekatan yang menyatukan nilai-nilai spiritual dengan praktik ekologi berkelanjutan. Dalam pandangan eco-theology, alam dipandang sebagai refleksi dari keberadaan Tuhan (Allah SWT). Oleh karena itu, menjaga alam menjadi bagian dari ibadah dan pengabdian kepada-Nya. Keyakinan ini ditanamkan sejak awal kepada seluruh sivitas akademika pondok pesantren, memupuk kesadaran bahwa setiap langkah penghijauan harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas hanya untuk Allah.
Pendekatan ini berbeda dengan program penghijauan konvensional, di mana lebih menekankan pada aspek teknis dan materialistik. Dengan memadukan spiritualitas dan ekologi, Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang berhasil mengurangi biaya operasional yang biasa terkait dengan program penghijauan. Dampak ekonomi yang minim ini menjadi salah satu novitas atau kebaruan yang ditawarkan oleh penelitian ini, yang membedakan dengan tulisan-tulisan serupa sebelumnya.
Implementasi Green School di Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang
Penerapan konsep *green school* di Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang dimulai dengan melibatkan seluruh komunitas pesantren dalam gerakan penghijauan. Program ini tidak hanya berfokus pada santri, tetapi juga mengikutsertakan guru, karyawan, dan orang tua siswa dalam berbagai bentuk kegiatan penghijauan, baik di luar maupun dalam ruangan. Salah satu contoh yang menarik adalah gerakan penghijauan partisipatif, di mana semua pihak terlibat langsung dalam menanam berbagai jenis tanaman di berbagai media tanam yang terbuat dari barang bekas, seperti botol plastik, kaleng bekas, dan pot-pot dari bahan daur ulang lainnya.
Konsep ini bukan hanya mengedepankan penghijauan secara fisik, tetapi juga membentuk budaya peduli terhadap lingkungan yang dilakukan secara bersama-sama. Setiap elemen pesantren turut berpartisipasi dalam menciptakan ruang hijau di lingkungan kampus, seperti di ruang tamu, ruang kelas, ruang rapat, hingga kamar mandi. Dengan cara ini, penghijauan bukan hanya menjadi kegiatan musiman, melainkan bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Penghijauan Regulasif dan Dampaknya terhadap Kesadaran Lingkungan Santri
Selain gerakan penghijauan partisipatif, Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang juga menerapkan penghijauan regulasi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan peraturan internal pesantren. Misalnya, pada tahun 2020, Madrasah Kulliyatul Muballighien berhasil meraih penghargaan sebagai Madrasah Adiwiyata, sebuah program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mendorong sekolah-sekolah di Indonesia menerapkan budaya cinta lingkungan.
Suksesnya Madrasah Kulliyatul Muballighien dalam meraih penghargaan ini tidak terlepas dari upaya terus-menerus dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di tengah komunitas sekolah. Dalam program ini, penghijauan tidak hanya dilakukan di luar ruang, tetapi juga diterapkan dalam hidden curriculum, yang mengajarkan nilai-nilai cinta dan peduli terhadap alam tanpa harus diajarkan secara eksplisit. Santri didorong untuk melakukan penghijauan di sekitar pesantren, serta memahami bagaimana peran mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan prinsip tauhid.
Dampak Terhadap Tindakan Lingkungan Santri
Melalui penerapan konsep green school berbasis eco-theology, kesadaran dan tindakan lingkungan santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang mengalami perubahan yang signifikan. Santri tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga alam, tetapi juga diharapkan untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, penghijauan yang dilakukan di pesantren menjadi simbol dari kepedulian terhadap lingkungan dan tanda syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa santri yang terlibat dalam kegiatan penghijauan lebih sadar akan isu-isu lingkungan dan cenderung lebih peduli terhadap alam. Mereka tidak hanya memahami pentingnya penghijauan, tetapi juga aktif dalam menjaga dan merawat tanaman yang ada di sekitar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa konsep eco-theology dapat menjadi model pendidikan yang efektif dalam membentuk karakter santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan.
Rekomendasi untuk Kebijakan Pendidikan yang Lebih Baik
Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk lembaga pendidikan, khususnya pondok pesantren, untuk mengadopsi pendekatan green school berbasis eco-theology. Pendekatan ini tidak hanya relevan dengan kondisi lingkungan saat ini, tetapi juga dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi yang lebih peduli terhadap alam. Selain itu, penggabungan nilai-nilai spiritual dengan tindakan konkret di lapangan dapat memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi santri dalam memahami tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.
Penerapan eco-theology juga bisa dijadikan model bagi institusi lain dalam merancang kurikulum yang lebih relevan dengan tantangan zaman, khususnya dalam bidang pendidikan lingkungan. Para pendidik, pengelola lembaga pendidikan, dan pembuat kebijakan perlu untuk terus berinovasi dalam menciptakan kurikulum yang tidak hanya mendidik santri menjadi ahli dalam bidang akademis, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang bijak dalam menjaga kelestarian alam.
Kesimpulan
Penerapan konsep green school berbasis eco-theology di Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang membuktikan bahwa pendidikan lingkungan yang berbasis spiritual dapat memberikan dampak positif terhadap kesadaran dan tindakan lingkungan santri. Pendekatan ini menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Dengan melibatkan seluruh sivitas akademika dalam gerakan penghijauan, Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman Padang Panjang berhasil menciptakan budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan, yang menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia.
0 Komentar