Hidupkan Sunnah, Tinggalkan Khilafiah: Upaya Pesantren KAUMAN Mewujudkan Ibadah yang Berstandar Tarjih
PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Di tengah arus globalisasi dan derasnya perbedaan pendapat dalam pelaksanaan ibadah, Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang mengambil langkah strategis dengan menggelar kegiatan penguatan praktik ibadah berbasis Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Dengan mengangkat tema “Hidupkan Sunnah, Tinggalkan Khilafiah”, kegiatan ini menjadi cermin nyata dari semangat pesantren untuk membekali para santri dengan ilmu yang kokoh, sistematis, dan berlandaskan dalil yang shahih.
![]() |
Pembentukan Karakter |
![]() |
Penguatan Praktek Ibadah yang Berstandar Tarjih |
Bertempat di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang
Bertempat di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang kegiatan ini melibatkan seluruh santri kelas VII hingga IX MTsM Padang Panjang. Kegiatan tersebut bukan hanya bersifat seremonial, melainkan sarat dengan muatan edukatif yang aplikatif, langsung menyentuh inti praktik ibadah yang dilakukan sehari-hari. Salah satu fokus utama adalah penguatan bacaan doa iftitah dalam salat—sebuah aspek yang sering kali menjadi titik perbedaan di kalangan umat, namun justru harus menjadi titik temu melalui pendekatan tarjih yang ilmiah dan bijak.
Menghadirkan narasumber utama Ummi Dra. Yuliar, seorang tokoh perempuan yang dikenal luas dalam dunia pendidikan dan keagamaan, kegiatan ini terasa hidup dan menggugah. Dengan pendekatan yang penuh kehangatan, beliau tidak hanya menjelaskan kaidah ibadah secara teoritis, tetapi juga menyentuh sisi spiritual dan motivasional para santri.
![]() |
menyentuh sisi spiritual dan motivasional para santri |
Dalam salah satu pernyataannya yang kuat dan membekas, beliau menyampaikan,"Salat adalah pilar agama, ia merupakan fondasi utama yang akan menentukan baik dan buruknya amalan kita." Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan kutipan inspiratif:
"Siapa yang menjaga salatnya, maka Allah akan menjaga hidupnya. Barangsiapa yang meremehkan salatnya, maka ia meremehkan hidupnya."
Kutipan ini bukan hanya menjadi pengingat, tetapi juga pelecut semangat untuk para santri agar tidak lalai dalam menjaga kualitas salatnya.
Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah tingginya antusiasme para santri dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak sekadar menjadi pendengar pasif, tetapi aktif bertanya, berdiskusi, bahkan mempraktikkan langsung gerakan dan bacaan salat sesuai bimbingan narasumber. Suasana Masjid Taqwa pun berubah menjadi ruang belajar yang penuh energi dan keberkahan.
Di balik kegiatan ini tersimpan tujuan besar yang hendak diwujudkan oleh Pesantren KAUMAN Muhammadiyah: mencetak generasi Muslim yang utuh—cerdas intelektual, kuat spiritual, dan kokoh dalam nilai-nilai keislaman. Pendidikan ibadah yang ditanamkan tidak semata-mata soal hafalan, tetapi pemahaman menyeluruh atas makna, dalil, dan keutamaan setiap amalan yang dilakukan.
Dengan pendekatan tarjih yang rasional dan berdasarkan dalil, Pesantren KAUMAN berusaha menjauhkan para santri dari praktik ibadah yang bersifat spekulatif dan khilafiah yang tak berujung. Sebaliknya, pesantren ini memilih untuk menghidupkan sunnah dengan pemahaman yang lurus dan meninggalkan perdebatan khilafiah yang tidak produktif. Inilah wajah pendidikan Islam yang mencerahkan dan menyejukkan.
Akhirnya, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga momentum pembentukan karakter. Ia mempertegas posisi Pesantren KAUMAN Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga memiliki komitmen mendalam terhadap pembinaan spiritual dan moral para santri.
![]() |
momentum pembentukan karakter |
Semoga semangat untuk hidupkan sunnah, tinggalkan khilafiah terus menyala, dan menjadi bagian dari perjalanan para santri dalam menapaki jalan dakwah dan kehidupan sebagai Muslim yang kaffah.
Hidupkan Sunnah, Tinggalkan Khilafiah: Santri Dibekali Ilmu Ibadah Berstandar Tarjih
Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang sukses melaksanakan kegiatan penguatan praktik ibadah yang bertempat di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri kelas VII hingga IX sebagai bagian dari upaya pesantren untuk membekali para santri dengan pemahaman ibadah yang kuat dan sesuai dengan tuntunan Islam, khususnya Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.
Ummi Dra. Yuliar, yang dikenal luas sebagai sosok inspiratif dalam dunia pendidikan dan keagamaan. Dalam pemaparannya, Ummi Dra. Yuliar memberikan materi mendalam tentang praktik ibadah, dengan fokus utama pada bacaan doa iftitah yang benar sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat pemahaman dan praktik ibadah para santri secara konsisten, sehingga tidak ada keraguan dalam melaksanakan salat dan ibadah lainnya. Melalui kegiatan ini, pesantren KAUMAN ingin memastikan bahwa setiap santri tidak hanya hafal bacaan-bacaan salat, tetapi juga mengerti makna dan landasan syar'i di baliknya.
Dalam sambutannya, Ummi Dra. Yuliar menyampaikan pesan yang sangat mengena kepada para santri. Beliau menekankan pentingnya shalat sebagai tiang agama dan fondasi kehidupan seorang Muslim. "Salat adalah pilar agama, ia merupakan fondasi utama yang akan menentukan baik dan buruknya amalan kita," ujar beliau dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Ummi Dra. Yuliar juga menyampaikan quotes inspiratif yang menggugah semangat para santri: "Siapa yang menjaga salatnya, maka Allah akan menjaga hidupnya. Barangsiapa yang meremehkan salatnya, maka ia meremehkan hidupnya." Pesan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para santri untuk selalu menjaga kualitas salat mereka.
Kegiatan ini berjalan dengan antusiasme tinggi dari para santri. Mereka aktif berinteraksi dengan narasumber, mengajukan pertanyaan, dan mempraktikkan langsung gerakan serta bacaan yang diajarkan. Suasana di masjid terasa hidup dan penuh keberkahan, mencerminkan semangat belajar yang tinggi dari para santri.
Melalui kegiatan penguatan praktik ibadah ini, Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang berharap dapat mencetak generasi Muslim yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen pesantren dalam mendidik santri untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. (TR)
0 Komentar