Alih Kelola UNISMA Bekasi ke Muhammadiyah: Perjalanan Panjang Menuju Integrasi

BEKASI, kiprahkita.com Alih kelola Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bukanlah keputusan yang instan atau tiba-tiba. Seperti yang ditegaskan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, proses ini memerlukan waktu yang panjang, melalui tahapan dan prosedur yang berlaku, serta didasari oleh hubungan historis yang kuat antara UNISMA Bekasi dan Persyarikatan Muhammadiyah.


Sejak tahun 1993, hubungan ini sudah mulai terjalin, ditandai dengan pendampingan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terhadap UNISMA. Salah satu bentuk konkretnya adalah restrukturisasi kepemimpinan yang menjadikan Prof. Dawam Rahardjo sebagai Rektor UNISMA pada periode 1996–2000. Tak hanya itu, tokoh lain seperti Cecep Effendi, yang merupakan dosen dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), juga sempat memimpin UNISMA. Ini menunjukkan bahwa peran Muhammadiyah dalam mendampingi UNISMA sudah sangat nyata dan berkelanjutan sejak lama.

Muhadjir menyampaikan bahwa proses alih kelola ini merupakan titik temu dari perjalanan panjang dan restrukturisasi berulang, hingga akhirnya UNISMA secara resmi dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Namun, ia juga menekankan bahwa dalam beberapa aspek, khususnya manajerial, alih kelola akan dilakukan secara bertahap demi menjaga kondusifitas proses belajar dan mengajar di kampus.

Alih kelola ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam memperluas kontribusi di bidang pendidikan tinggi. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, selama ini telah dikenal sebagai pelopor pendidikan modern melalui ratusan amal usaha pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan bergabungnya UNISMA ke dalam jaringan Muhammadiyah, diharapkan akan terjadi penguatan mutu akademik, peningkatan tata kelola kampus, serta pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik dan terstruktur.

Lebih dari sekadar pengambilalihan administratif, proses ini adalah simbol dari komitmen jangka panjang Muhammadiyah terhadap dunia pendidikan, sekaligus bukti bahwa integrasi kelembagaan dapat terjadi melalui dialog, pendampingan, dan sinergi yang berkesinambungan.

Alih kelola UNISMA Bekasi ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah bukan sekadar perubahan nama atau pengurus, tetapi sebuah transformasi besar yang membawa harapan akan peningkatan kualitas pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan. Perjalanan panjang ini menunjukkan bahwa keberhasilan tidak diraih secara instan, melainkan melalui proses yang penuh komitmen, kesabaran, dan kolaborasi.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy menegaskan bahwa alih kelola Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berlangsung tidak instan, sebab memerlukan waktu yang panjang dan sesuai prosedur yang berlaku.

Hal itu disampaikan Muhadjir pada Selasa (16/9) seusai acara Pengajian Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW dan Alih Kelola UNISMA Bekasi ke PP Muhammadiyah.

Muhadjir menjelaskan, hubungan yang terjalin antara Persyarikatan Muhammadiyah UNISMA Bekasi sudah berlangsung sejak lama. Bahkan UNISMA Bekasi pernah menjadi dampingan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pendampingan tersebut salah satunya diwujudkan dengan restrukturisasi dengan menjadikan Prof. Dawam Rahardjo sebagai Rektor UNISMA Bekasi pada 1996 hingga 2000. UNISMA Bekasi juga pernah dipimpin Cecep Effendi dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

“Hari ini UNISMA Bekasi telah dialih kelola, diambil alih oleh Persyarikatan Muhammadiyah dan prosesnya sudah sangat panjang. Dan beberapa kali direstrukturisasi, sehingga pada akhirnya sudah sampai pada titik temu,” katanya.

Meski demikian, di beberapa titik termasuk dalam urusan manajemen tetap akan bertahap untuk alih kelolanya. Hal ini diharapkan untuk menjaga kondusifitas belajar dan mengajar di UNISMA Bekasi.

Terkait dengan lamanya hubungan baik antara Persyarikatan Muhammadiyah dengan UNISMA Bekasi, Muhadjir menceritakan, UMM pada 1993 telah mendampingi UNISMA Bekasi yang kemudian ada restrukturisasi kepemimpinan. (SM,co./YS)*

Posting Komentar

0 Komentar