Kankemenag Pasbar, Laksanakan Kembali Bimbingan Dai-Daiyah

Kankemenag Pasbar, Laksanakan Kembali Bimbingan Dai-Daiyah

PASAMAN BARAT, kiprahkita.com Meningkatkan Profesionalisme Dakwah di Era Digital: Pembinaan Dai-Daiyah se-Pasaman Barat oleh Kemenag

Di tengah tantangan zaman yang terus berkembang, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam kembali menunjukkan komitmennya dalam membina dan memberdayakan para dai dan da’iyah. Bertempat di aula Kampus STAI Yaptip Pasaman Barat, kegiatan pembinaan dai-da’iyah se-Pasaman Barat dilaksanakan pada Jumat lalu dan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Pasbar yang diwakili oleh Kasubbag Tata Usaha, Suharjo.

Kegiatan ini merupakan pembinaan kedua yang dilaksanakan dalam bulan yang sama, menandakan keseriusan pihak Kemenag dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas para pendakwah di wilayah tersebut. Dalam keterangannya, Suharjo menegaskan bahwa peran dai dan da’iyah kini tidak hanya sebagai penyampai pesan keagamaan, tetapi juga sebagai pemandu moral, konselor masyarakat, serta agen perdamaian di tengah masyarakat yang multikultural.

“Kita hidup di tengah keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama. Dengan menerapkan nilai-nilai moderasi beragama, kita bisa melahirkan masyarakat yang moderat, toleran, dan saling menghormati,” ungkap Suharjo.

Hal senada disampaikan oleh Kasi Bimas Islam, Asriwan. Ia menekankan pentingnya adaptasi metode dakwah di era digital saat ini. Menurutnya, terjadi pergeseran besar dari sistem dakwah konvensional menuju pendekatan yang memanfaatkan media sosial dan platform digital. Oleh karena itu, para dai dan da’iyah dituntut mampu menyampaikan pesan keislaman secara efektif dan tepat sasaran melalui teknologi digital yang berkembang pesat.

Kegiatan ini juga mendapat sambutan antusias dari para peserta. Asriwan menyampaikan bahwa setiap sesi dalam pembinaan ini diikuti dengan semangat tinggi, menunjukkan besarnya harapan dan kesadaran para dai dan da’iyah untuk terus meningkatkan profesionalisme mereka dalam berdakwah.

“Melalui pembinaan ini, diharapkan para dai dan da’iyah dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, menjaga kerukunan umat, serta menjadi pelita yang memberikan pencerahan dan kebaikan bagi masyarakat,” tambah Suharjo dalam laporannya.

Dengan semangat dakwah yang berlandaskan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran dai dan da’iyah sebagai garda terdepan pembawa pesan kedamaian, persatuan, dan pencerahan di tengah masyarakat. Di era digital yang penuh tantangan ini, mereka diharapkan mampu menjadi jembatan yang menghubungkan nilai-nilai keagamaan dengan realitas kehidupan modern yang terus berubah.


Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam gelar kegiatan pembinaan Dai - Da’iyah se Pasaman Barat di aula Kampus STAI Yaptip Pasaman Barat, Simpang Empat, Jumat kemarin.

Pembinaan dari dan Daiyah se Pasaman Barat, dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, diwakili Kasubbag Tata Usaha, Suharjo, kara Kasi  Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Asriwan di ruang kerjanya, Senin (29/9). Ini merupakan pembinaan kedua di bulan ini.

Di era digital seperti ksekarang ini, dakwah mengalami pergeseran dari metode ke sistem, konvensional menuju pendekatan melalui media sosial. Dai dan da’iyah, harus mampu menyampaikan pesan dakwah secara efektif dan tepat sasaran nmelalui platform digital yang ada.

Kasubbag Tata Usaha, Suharjo, menyampaikan, dai dan da’iyah tidak hanya berperan sebagai penyampai pesan agama, tetapi juga sebagai pemandu dan konselor bagi masyarakat dalam menjaga harmoni dan kerukunan, terutama di tengah masyarakat yang multikultural.

“Kita hidup di tengah keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama. Dengan menerapkan nilai-nilai moderasi beragama, kita bisa melahirkan masyarakat yang moderat, toleran, dan saling menghormati,” tambahnya.

Dalam laporannya, ulas Suharjo, kegiatan ini bertujuan memperkuat kualitas dan kapasitas dai dan da’iyah dalam menyampaikan dakwah yang relevan, persuasif, dan responsif terhadap perkembangan zaman, khususnya di era digital.

“Melalui pembinaan ini, diharapkan para dai dan da’iyah dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, menjaga kerukunan umat, serta menjadi pelita yang memberikan pencerahan dan kebaikan bagi masyarakat,” ingat Suharjo.

Kasi Bimas Islam, Asriwan, sampaikan, kegiatan ini mendapat apresiasi dari para peserta yang antusias mengikuti setiap sesi, dengan harapan mampu meningkatkan profesionalisme dakwah dan memperluas jangkauan pesan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. (gmz)

Posting Komentar

0 Komentar