Tragedi Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny: Pelajaran Penting Tentang Keselamatan Bangunan
SIDOARJO, kiprahkita.com –Bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk saat ratusan santri tengah melaksanakan salat berjemaah di lantai bawah. Diduga bangunan ambruk karena fondasi tak kuat.
"Diduga fondasi tidak kuat sehingga bangunan dari lantai empat runtuh hingga lantai dasar," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso dilansir Antara, Senin (29/9/2025) sore kemarin.
Basarnas di Jawa Timur menerima laporan insiden terjadi sekitar pukul 15.35 WIB saat kegiatan pengecoran bangunan tengah berlangsung. Proses evakuasi saat ini masih berlangsung.
![]() |
Kondisi Bangunan 4 Lantai itu saat ini |
Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 15.35 WIB, bertepatan dengan proses pengecoran bangunan yang masih berlangsung di lantai atas. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa aktivitas konstruksi dilakukan saat bangunan sudah digunakan secara aktif, tanpa memperhatikan aspek keselamatan struktural bagi para penghuninya.
Dalam konteks ini, ada beberapa hal penting yang harus menjadi refleksi bersama. Pertama, pentingnya pengawasan ketat dalam pembangunan gedung-gedung publik, termasuk pondok pesantren, sekolah, dan tempat ibadah. Pembangunan tidak boleh hanya mengejar efisiensi biaya atau kecepatan waktu, namun harus berlandaskan prinsip keselamatan dan kelayakan struktur. Pemerintah daerah dan dinas terkait harus lebih tegas dalam melakukan inspeksi, pengawasan, dan pemberian izin pembangunan.
Kedua, tragedi ini juga menunjukkan bahwa masih ada celah dalam edukasi tentang manajemen risiko dan standar keamanan bangunan, terutama di institusi pendidikan berbasis keagamaan yang umumnya dikelola secara swadaya. Diperlukan pendampingan teknis dan edukasi kepada pengelola pesantren agar mereka memahami pentingnya menggunakan jasa ahli struktur dan memperhatikan standar bangunan.
Tribunnews Video Penyelematan Santri
Akhirnya, kita berharap evakuasi para korban dapat berjalan dengan lancar, dan tidak ada korban jiwa lebih lanjut dalam insiden ini. Peristiwa ini bukan hanya duka bagi keluarga santri dan lingkungan pesantren, tetapi juga menjadi peringatan nasional untuk memastikan bahwa tempat pendidikan dan ibadah benar-benar aman dan layak digunakan.
Tragedi musala ambruk ini harus menjadi momentum evaluasi besar-besaran terhadap pembangunan fasilitas publik, khususnya yang melibatkan masyarakat luas. Karena keselamatan bukanlah pilihan, melainkan kewajiban.
BNPB mengatakan ada satu santri meninggal dunia, sementara 101 orang selamat.
"Satu orang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB Dodi Yuleova menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, hari ini Selasa (30/9/2025), dilansir Antara.
Dodi menyebut masih ada 38 orang dalam pencarian berdasarkan laporan dari Kepala Kantor SAR Surabaya. "Dalam pencarian 38 orang," sebutnya.
Proses Evakuasi Masih Berlanjut
Proses evakuasi masih berlanjut. Dilansir detikJatim, Selasa (30/9/2025), petugas Damkar Surabaya diterjunkan untuk melakukan evakuasi di lokasi. Unit Heavy Duty Rescue (HDR) dengan sederat peralatan canggih termasuk First Camera pendeteksi korban di bawah reruntuhan dikerahkan.
"Kalau di HDR itu ada komponen canggih, apabila kejadian bencana alam, kemudian yang hari ini (di Ponpes Al-Khoziny) untuk evakuasi, apabila ada kecelakaan lalu lintas dan lainnya. Jadi peralatannya sangat lengkap sekali di HDR," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, Laksita Rini Sevriani kepada detikJatim, Selasa (30/9/2025).
Selain itu, Polda Jatim juga fokus mengevakuasi korban luka termasuk yang masih terjebak di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny. Pihaknya juga mendirikan posko ante mortem untuk pengumpulan data korban.
Sementara itu, sejumlah keluarga korban masih berdatangan ke lokasi untuk mencari keberadaan anaknya.
Diberitakan, bangunan asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9/2025) kemarin. Bangunan yang mencakup musala itu ambruk saat salat Asar sedang berlangsung. Diduga ada ratusan santri di dalamnya. (kri/inf)
Tangisan Terdengar dari Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Damkar Surabaya Turunkan Mobil HDR Bantu Evakuasi Ponpes Al-Khoziny
Kata Pengasuh Ponpes Al Khoziny Soal Penyebab Bangunan Ambruk
Asar Mencekam Saat Bangunan Penuh Ratusan Santri Ponpes Al Khoziny Ambruk
Keluarga Histeris Cari Anak di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny
Semoga Diberikan Allah yang Terbaik. Aamiin YRA.
0 Komentar