UM Sumatera Barat: Pelopor Kampus Inklusif di Ranah Minang
SUMBAR, kiprahkita.com –Di tengah berbagai tantangan dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia—terutama menyangkut aksesibilitas, keberagaman, dan kesetaraan—Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat tampil sebagai pelopor kampus inklusif di wilayah Sumatera Barat. Melalui visi besar untuk menghadirkan pendidikan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, UM Sumatera Barat membuktikan komitmennya untuk menjadi ruang akademik yang terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang agama, status ekonomi, maupun kondisi fisik.
![]() |
Sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan kesetaraan, UM Sumatera Barat terus memperkuat fasilitas dan kebijakan yang mendukung mahasiswa disabilitas. Tahun ini, dua mahasiswa penyandang disabilitas resmi menjadi bagian dari sivitas akademika. Langkah ini merupakan manifestasi nyata bahwa inklusivitas bukan sekadar konsep, melainkan praktik yang dijalankan secara konsisten. Mahasiswa disabilitas tidak hanya diterima, tetapi juga difasilitasi, didampingi, dan diberdayakan agar mampu berkembang secara optimal di lingkungan akademik.
Rektor UM Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, M.A, menegaskan bahwa kampus ini dibangun atas dasar pendekatan humanis yang menempatkan mahasiswa sebagai subjek utama pendidikan. Beliau berkomitmen untuk menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, dan mendukung pertumbuhan karakter. Pendidikan di UM Sumatera Barat tidak semata-mata mengejar keunggulan akademik, tetapi juga membentuk lulusan yang berakhlak mulia, memiliki kepedulian sosial, dan siap berkontribusi positif dalam pembangunan masyarakat.
Kisah inspiratif turut hadir dari Asrafi Abrar, alumni Teknik Sipil jalur disabilitas tuna rungu yang lulus pada tahun 2021. Saat ini, Asrafi bekerja sebagai admin di FIFGroup Cabang Bukittinggi dan aktif menjadi pengurus NPC (National Paralympic Committee) Indonesia Kota Bukittinggi di bidang bulutangkis. Kisahnya menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas pun mampu berdaya dan berprestasi jika diberi kesempatan dan dukungan yang memadai.
Dengan semangat keberagaman, inklusivitas, dan keadilan sosial, UM Sumatera Barat mengajak generasi muda dari berbagai latar belakang untuk bergabung dan bertumbuh bersama dalam satu rumah pendidikan yang ramah dan terbuka bagi semua. Di kampus ini, tidak ada ruang untuk diskriminasi—yang ada hanyalah peluang untuk berkembang dan mengukir prestasi.
Arti istilah-istilah penting yang ada dalam esai itu biar kita makin paham dan bisa menjelaskan ke orang lain juga.
1. Inklusif / Inklusivitas
Arti: Inklusif berarti terbuka untuk semua orang tanpa memandang perbedaan seperti agama, latar belakang ekonomi, atau kondisi fisik.
Contoh di esai: UM Sumatera Barat menerima mahasiswa dari semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas dan non-Muslim.
2. Aksesibilitas
Arti: Kemudahan seseorang dalam mengakses atau mendapatkan sesuatu, dalam konteks ini adalah pendidikan tinggi.
Contoh di esai: UM Sumatera Barat berusaha agar semua orang punya akses ke pendidikan, meskipun mungkin mereka punya keterbatasan ekonomi atau fisik.
3. Sivitas akademika
Arti: Komunitas yang terdiri dari seluruh elemen kampus: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan pimpinan.
Contoh di esai: Mahasiswa disabilitas yang baru bergabung menjadi bagian dari sivitas akademika UM Sumatera Barat.
4. Penyandang disabilitas
Arti: Orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik yang bisa menghambat partisipasi penuh mereka dalam masyarakat.
Contoh di esai: Mahasiswa tuna rungu (gangguan pendengaran) adalah salah satu contoh penyandang disabilitas.
5. Humanis
Arti: Pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan penghargaan terhadap martabat individu.
Contoh di esai: Rektor UM Sumatera Barat menggunakan pendekatan humanis dalam mengelola kampus.
6. Karakter
Arti: Sifat dan nilai yang membentuk kepribadian seseorang, seperti jujur, peduli, dan bertanggung jawab.
Contoh di esai: UM Sumatera Barat ingin membentuk lulusan yang tidak hanya pintar, tapi juga punya karakter baik.
7. Akhlak mulia
Arti: Perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama.
Contoh di esai: Mahasiswa tidak hanya harus cerdas secara akademik, tapi juga punya akhlak yang baik.
8. NPC (National Paralympic Committee)
Arti: Komite nasional yang mengurusi olahraga bagi penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk yang ikut Paralympic.
Contoh di esai: Alumni UM Sumatera Barat yang tuna rungu aktif di NPC Bukittinggi bagian bulutangkis.
9. Tuna rungu
Arti: Kondisi kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan mendengar.
Contoh di esai: Asrafi Abrar, alumni UM Sumatera Barat, adalah penyandang disabilitas tuna rungu.
10. Keberagaman
Arti: Keadaan yang terdiri dari berbagai macam perbedaan, seperti agama, budaya, latar belakang ekonomi, dan kemampuan.
Contoh di esai: Kampus ini merayakan keberagaman dengan menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang. (Humas UM/Yus MM)*
0 Komentar