Wisuda ISI Padangpanjang: Momen Bahagia yang Menggerakkan Ekonomi Rakyat

Wisuda ISI Padangpanjang: Momen Bahagia yang Menggerakkan Ekonomi Rakyat

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Wisuda bukan hanya menjadi ajang seremonial bagi para lulusan perguruan tinggi. Di balik toga dan senyum bahagia para wisudawan, tersimpan dinamika sosial-ekonomi yang kerap luput dari sorotan. Hal ini tergambar jelas dalam gelaran wisuda Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang pada Selasa, 16 September 2025. Selain menjadi momen penuh makna bagi para lulusan dan keluarga, peristiwa ini juga membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar, khususnya para pedagang kaki lima.

Foto Kominfo PP

Sejak pagi hari, suasana di sekitar kampus ISI Padangpanjang sudah dipadati oleh tamu dan pengunjung. Para pedagang memanfaatkan momen ini dengan menjajakan berbagai produk seperti makanan ringan, minuman segar, buket bunga, mainan anak-anak, hingga aksesori khas wisuda. Lonjakan pembeli tak terelakkan, bahkan banyak pedagang yang mengaku meraup keuntungan berlipat ganda dibandingkan hari biasa.

Rizky (28), seorang pedagang cimol, menjadi salah satu pelaku usaha kecil yang merasakan langsung dampak ekonomi dari momen ini. Jika biasanya ia hanya memperoleh pendapatan sekitar Rp400 ribu per hari, pada hari wisuda ini ia berhasil mengantongi hingga Rp1 juta. Menurutnya, momen-momen besar seperti wisuda selalu membawa harapan bagi pedagang kecil untuk memperbaiki pendapatan harian mereka.

“Kami biasanya tahu dari kabar sesama pedagang kalau ada acara besar. Kalau seperti ini, penghasilannya bisa dua sampai tiga kali lipat dari hari biasa,” ujarnya.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana kegiatan akademik seperti wisuda tidak hanya memiliki dimensi seremonial dan emosional, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian lokal. Perputaran uang yang terjadi di sekitar acara wisuda menciptakan peluang usaha baru, terutama bagi pelaku UMKM dan pedagang kaki lima yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan musiman semacam ini.

Wisuda ISI Padangpanjang yang rutin digelar setiap tahun memang selalu menjadi magnet ekonomi tersendiri. Ratusan pengunjung dari berbagai daerah datang untuk memberikan dukungan kepada kerabat mereka yang diwisuda. Kehadiran mereka memicu lonjakan kebutuhan konsumtif, mulai dari makanan, suvenir, hingga jasa fotografi. Hal ini tentu menjadi peluang yang tak boleh disia-siakan oleh masyarakat sekitar.

Lebih dari sekadar perayaan akademik, wisuda ISI menjadi bukti bahwa sektor pendidikan juga dapat berkontribusi terhadap penguatan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, sudah semestinya momen-momen seperti ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pihak kampus agar sinergi antara institusi pendidikan dan masyarakat semakin erat, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi lokal.

Wisuda, pada akhirnya, bukan hanya soal kelulusan. Ia adalah ruang harapan—bagi para lulusan untuk menatap masa depan, dan bagi rakyat kecil untuk tetap menggenggam asa dari kerja keras mereka di pinggir jalan. (KOMINFO PP)*

Posting Komentar

0 Komentar