BUKITTINGGI, kiprahkita.com –Hebat, Siapa bilang mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi hanya berprestasi di kandang sendiri? Salah besar! Dua hari terakhir ini, kabar bahagia datang silih berganti tentang pencapaian luar biasa para mahasiswa UIN Bukittinggi. Salah satu yang paling membanggakan datang dari M. Yusuf, mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam yang sukses melangkah ke panggung internasional melalui program Golden Youth 2025 di Istanbul, Turki.
![]() |
| Kisah M. Yusuf |
![]() |
| Prof. Dr. Silfia Hanani Syafei, S.Ag., M.Si. |
Yusuf bukan sekadar berangkat sebagai peserta, tetapi sebagai pembawa gagasan dan semangat perubahan. Di tengah pertemuan pemuda dari berbagai negara, ia berbicara tentang pemberdayaan masyarakat melalui nilai-nilai Islam yang berkeadaban dan berkemajuan. Ide-ide yang ia sampaikan menggambarkan bahwa pemuda Indonesia bukan hanya penerus, tetapi juga pelopor peradaban.
Kisah M. Yusuf mengajarkan kita bahwa mimpi besar tidak harus menunggu fasilitas besar. Dari kota kecil Bukittinggi, ia membuktikan bahwa langkah global bisa dimulai dari ruang kelas yang sederhana, dari keyakinan bahwa ilmu harus memberi manfaat seluas-luasnya.
Dan kini, ketika namanya disebut di antara para pemuda internasional di Istanbul, semangat itu menjadi pesan bagi seluruh mahasiswa UIN Bukittinggi: jangan berhenti di satu negara, jangan puas dengan satu pencapaian. Gunakan lagi paspormu, jelajahi dunia dengan ilmu dan iman.
Selamat untuk M. Yusuf—kebanggaan UIN Bukittinggi!
Langkahmu adalah bukti bahwa mahasiswa UIN tidak hanya berpikir global, tapi juga bertindak global
Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani Syafei, S.Ag., M.Si. secara tegas menuliskan, "Siapa bilang mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi hanya berprestasi di kandang sendiri? Salah besar! Dalam dua hari terakhir, kabar bahagia datang silih berganti tentang pencapaian luar biasa mahasiswa-mahasiswa UIN Bukittinggi. Salah satu yang paling membanggakan datang dari M. Yusuf, mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, yang sukses melangkah ke panggung internasional melalui program Golden Youth 2025 di Istanbul, Turki."
Menurut beliau, Yusuf tidak hanya berangkat sebagai peserta, tetapi juga sebagai pembawa gagasan dan semangat perubahan. Di tengah pertemuan pemuda dari berbagai negara, ia berbicara tentang pemberdayaan masyarakat melalui nilai-nilai Islam yang berkeadaban dan berkemajuan.
Ide-idenya menggambarkan bahwa pemuda Indonesia bukan sekadar penerus, tetapi juga pelopor peradaban.
Ya, Kisah M. Yusuf mengajarkan kita bahwa mimpi besar tidak harus menunggu fasilitas besar. Dari kota kecil Bukittinggi, ia membuktikan bahwa langkah global bisa dimulai dari ruang kelas sederhana—dari keyakinan bahwa ilmu harus memberi manfaat seluas-luasnya.
Kini, ketika namanya disebut di antara para pemuda internasional di Istanbul, semangat itu menjadi pesan bagi seluruh mahasiswa UIN Bukittinggi:
“Jangan berhenti di satu negara, jangan puas dengan satu pencapaian. Gunakan lagi paspor kalian—jelajahi dunia dengan ilmu dan iman.”
Selamat untuk M. Yusuf, kebanggaan UIN Bukittinggi!
Langkahmu adalah bukti bahwa mahasiswa UIN tidak hanya berpikir global, tetapi juga bertindak global. (SH-FB/YS)*


0 Komentar