“Meracik Fakta Menjadi Cerita” UKM Pers Pituluik Gelar PJTD, Membangun Masa Depan Jurnalistik Kampus

UKM Pers Pituluik Gelar PJTD, Membangun Masa Depan Jurnalistik Kampus

PADANG PANJANG, kiprahkita.com UKM Pers Mahasiswa Pituluik ISI Padangpanjang menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) dengan tema “Meracik Fakta Menjadi Cerita” pada tanggal 1 Oktober di Lantai III Gedung Rektorat ISI Padangpanjang. Acara ini menghadirkan narasumber Muhammad Subhan, S.Sos.I., dan Rizky Alfadhly, S.Sn., M.Sn., seperti yang disampaikan oleh Pimpinan Umum Pituluik, Petir.

Wakil Rektor III ISI Padangpanjang, Dr. Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn dan Pembimbing UKM Pers Pituluik, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn.

narasumber Muhammad Subhan, S.Sos.I.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor III ISI Padangpanjang, Dr. Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn., yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan seperti ini sangat penting untuk mencerdaskan ruang pikir para mahasiswa. Ia berharap kegiatan ini dapat melahirkan penulis-penulis berkualitas. Ia juga menambahkan bahwa alumni UKM Pers Pituluik ISI Padangpanjang telah banyak yang berkiprah sebagai jurnalis di media cetak, online, dan televisi.

Pembimbing UKM Pers Pituluik, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., menegaskan pentingnya menulis berdasarkan kebenaran. “Tulislah kebenaran walaupun menyakitkan, karena kebenaran itu perlu ditulis,” ujarnya. Sebagai seorang penyair sekaligus dosen Teater, ia memberikan inspirasi kepada peserta untuk menjaga integritas jurnalistik.

Pada sesi pagi, Muhammad Subhan menyampaikan materi berjudul Jurnalisme Terapan berdasarkan ilmu dan pengalamannya sebagai penulis, wartawan, serta pendiri sekolah menulis daring Elipsis.

Salah satu peserta, Iyuswida, mahasiswa STIE Imam Bonjol, mengaku materi yang diberikan sangat bermanfaat tidak hanya untuk bidang jurnalistik, tetapi juga untuk konseling. Ia menekankan pentingnya kemampuan menyusun kerangka berita serta keterampilan public speaking.

Wakil Rektor III ISI Padangpanjang, Dr. Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn

Sementara itu, pada sesi siang, Rizky Alfadhly, M.Sn., membawakan materi tentang Jurnalisme Investigasi yang mencakup pengertian, ciri-ciri, etika, hingga risiko dalam praktiknya. Menurutnya, ruang diskusi seperti ini sangat penting untuk melatih mahasiswa berpikir kritis terhadap isu-isu sosial.

Menutup kegiatan pelatihan jurnalistik, Dr. Sulaiman Juned kembali menegaskan pentingnya berpikir kritis sekaligus berpegang pada prinsip menulis kebenaran. Ia menekankan bahwa semua bentuk jurnalistik, mulai dari hard news, soft news, hingga investigasi, harus dipahami dengan baik. “Anggota baru Persma Pituluik harus terus belajar, menawarkan pemikiran yang baik, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat kampus,” tuturnya.

Ketua Pelaksana, Adzkia Dwi Putri, menyampaikan bahwa panitia telah mempersiapkan kegiatan ini sejak dua minggu sebelum acara. Ia berharap pelatihan ini berjalan lancar dan materi yang diberikan dapat menjadi bekal bagi jurnalis muda kampus dalam menjalankan tugasnya di lapangan di masa depan.


UKM Pers Pituluik: Gelar PJTD, Membangun Masa Depan Jurnalistik Kampus

UKM Pers Mahasiswa Pituluik ISI Padangpanjang menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) bertemakan ‘Meracik Fakta Menjadi Cerita’ di Lantai III Gedung Rektorat ISI Padangpanjang (1/10).  menghadirkan narasumber Muhammad Subhan, Sos.I., dan Rizky Alfadhly, S.Sn., M.Sn. Papar Pimpinan Umum Pituluik Petir.

Acara dibuka  Wakil Rektor III ISI Padangpanjang, Dr. Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn. Mengatakan, Sebuah kegiatan yang Pendidikan dan pelatihan yang mencerdaskan ruang pikir, semoga dapat melahirkan penulis-penulis yang berkualitas sebab alumni UKM Pers Pituluik ISI Padangpanjang telah menelorkan jurnalis-jurnalis di media cetak, online dan Televisi. Ucapnya.

 Pembimbing UKM Pers Pituluik, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn mengatakan, pentingnya menulis kebenaran sebagai jurnalus  Tulislah kebenaran walaupun menyakitkan, namun kebenaran itu perlu ditulis,” Ujarnya Penyair yang dosen Teater itu.

Salah satu peserta, Iyuswida, mahasiswa STIE Imam Bonjol, menilai materi yang diberikan bermanfaat tidak hanya untuk bidang jurnalistik, tetapi juga konseling. Ia menekankan pentingnya kemampuan menyusun kerangka berita serta keterampilan public speaking.

Sedangkan pada sesi siang, Rizky Alfadhly, M.Sn., menyampaikan materi tentang Jurnalisme Investigasi mengatakan, pengertian, ciri, etika, hingga risiko dalam praktiknya. Ruang diskusi ini penting untuk melatih mahasiswa berpikir kritis terhadap isu-isu sosial. Tuturnya.

Ketua Pelaksana, Adzkia Dwi Putri, mengatakan, panitia telah menyiapkan kegiatan ini sejak dua minggu sebelum acara. Semoga  pelaksanaan kegiatan ini menjadi baik. Semoga materi yang diberikan narasumber dapat menjadi bekal bagi jurnalis muda kampus yang turun ke lapangan mencari berita di masa depan. Ucapnya. (*/Fey)

Posting Komentar

0 Komentar