Puisi Lama Pantun: Memahami Pantun dalam Suasana Religi dan Gembira di Kelas 9 MTsN Padang Panjang

BAB 4

TEKS PUISI MODERN

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Siswa dan Guru Memulai Pelajaran: Berdoa, Membaca Al Quran, Cek Ibadah, dan Apersepsi.

Ø¥ِÙ„َّا ٱلَّذِينَ Ø¡َامَÙ†ُوا۟ ÙˆَعَÙ…ِÙ„ُوا۟ ٱلصَّÙ€ٰÙ„ِØ­َÙ€ٰتِ ÙˆَذَÙƒَرُوا۟ ٱللَّÙ‡َ ÙƒَØ«ِيرًۭا Ùˆَٱنتَصَرُوا۟ Ù…ِÙ†ۢ بَعْدِ Ù…َا ظُÙ„ِÙ…ُوا۟ ۗ ÙˆَسَÙŠَعْÙ„َÙ…ُ ٱلَّذِينَ ظَÙ„َÙ…ُÙˆٓا۟ Ø£َÙ‰َّ Ù…ُنقَÙ„َبٍۢ ÙŠَنقَÙ„ِبُونَ

Kecuali (para penyair) yang beriman, beramal saleh, banyak mengingat Allah, dan bangkit membela (kebenaran) setelah terzalimi. Orang-orang yang zalim kelak akan mengetahui ke mana mereka akan kembali. (Asy-Syu’ara’ Ayat 227). (Para Penyair) 26


Guru Menyampaikan Hal-Hal berikut:

Tujuan Pembelajaran

1. Memahami perbedaan puisi lama dan modern.

2. Menelaah unsur intrinsik puisi modern dengan memanfaatkan diksi, bermajas, memiliki tipografi, dan rima secara kreatif serta bernalar kritis.

3. Membawakan sebuah musikalisasi puisi.

Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin

Profil Pelajar Pancasila :

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

2. Berkebinekaan Global

3. Bergotong Royong

4. Mandiri

5. Bernalar Kritis

6. Kreatif

Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin :

1. Kasih Sayang dan Kepedulian

2. Toleransi dan Penghargaan terhadap Perbedaan

3. Keadilan dan Keseimbangan

4. Musyawarah dan Gotong Royong

5. Kemajuan dan Keunggulan

6. Cinta Tanah Air dan Kebangsaan

7. Menjadi Teladan

Kata Kunci

Teks puisi modern, jenis-jenis puisi modern, musikalisasi puisi

Orientasi

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT memiliki bermacam-macam ragam ujian dan cobaan. Terkadang perasaan gelisah, galau, sedih, gembira, bahagia, dan merana dicurahkan pada teman dan orang tua. Namun ada sebagian manusia mencurahkan dalam bentuk karya, bisa cerpen seperti pelajaran kita sebelumnya pada BAB 3, bisa juga puisi seperti BAB 4 hari ini. Bagaimanakah cara mengungkapkan perasaan ke dalam puisi. Inilah orientasi kita hari ini.

Materi Teks Puisi akan memakai waktu 5JP.

2 JP untuk memahami perbedaan puisi lama dan puisi baru. (TP 1)

3 JP untuk menelaah unsur intrinsik puisi modern dengan memanfaatkan diksi, bermajas, memiliki tipografi, dan rima secara kreatif serta bernalar kritis. (TP 2) embawakan sebuah musikalisasi puisi. (TP 3)

A. Memahami dan Mengidentifikasi Perbedaan Puisi Lama dan Modern

Seperti yang sudah kita ketahui di kelas delapan pengertian puisi, ciri-ciri dan unsur membangun puisi sudah dipelajari.

Dalam bab ini, kita akan berusaha memahami perbedaan puisi lama dan modern, menelaah unsur-unsur intrinsik puisi modern dan memusikalisasikan sebuah puisi modern menjadi karya seni yang indah dalam tujuan dakwah.

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah. Berdasarkan bentuknya, puisi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni puisi lama dan puisi baru

Lantas, apa perbedaan puisi lama dan puisi baru?

Puisi lama dan puisi modern memiliki perbedaan dalam hal struktur, irama, isi, dan penyebaran.

Struktur

Puisi lama memiliki struktur yang teratur dan terikat oleh aturan, seperti jumlah baris, suku kata, dan pola rima.

Puisi modern lebih bebas dalam struktur, sehingga penyair dapat berekspresi dengan jumlah baris, suku kata, dan pola rima.

Irama

Puisi lama memiliki irama yang tetap, yaitu dua kata dalam sekali ucap.

Puisi modern memiliki irama yang dinamis dan sering dibuat mengikuti suasana yang diciptakan penulis.

Isi

Puisi lama lebih mengarah kepada bentuk nasihat.

Puisi modern umumnya berisi tentang perasaan hati sang penulis.

Penyebaran

Puisi lama menyebar secara lisan atau dari mulut ke mulut. Bersifat anonim. Tak diketahui siapa pengarangnya.

Contoh puisi lama

Pantun, Gurindam, Talibun, Mantra, Seloka, Syair, Karmina.

Puisi modern menyebar melalui tulisan.

Nama penulis puisi tercantum.

Gaya bahasa dalam puisi modern dinamis.

Puisi modern cenderung memiliki sifat simetris.

Puisi modern memvariasikan dalam menggunakan pola sajak pantun atau sajak syair.

Kegiatan Inti: Siswa Memahami Puisi Lama Pantun

1. Memahami Pantun

Sebelum kita masuk pada tugas 1 di LKPD, kita buat dulu 1 pantun di kertas cek ibadah kita.

Tulislah 1 buah pantun yang sudah Ananda hafal di rumah atau di kelas 7 dan 8 dulu!

Kemudian tulislah 5 ciri-ciri pantun yang Ananda tulis tersebut!

2. Guru Memeriksa Pantun dan Ciri Pantun Siswa

3. Guru Memberikan Penguatan yang Benar dan Salah

4. Siswa yang Betul Menyalin ke Buku Catatan dan Siswa yang Masih Salah Diberikan Pantun dan Ciri yang Betul lalu Menyalin ke Buku Catatan.

5. Siswa Menghafal Catatan

2. Presentasi Pantun

Siswa dan guru melakukan permainan. Menyanyikan lagu Nasional Sorak-Sorak Bergembira. Rol plastik dijalankan. Peraturan mainnya. Bagi siswa yang mendapatkan lagu habis pegang rol berarti presentase ke depan. Juga siswa yang tidak menyanyi, menahan rol, menjatuhkan rol, dan menaruh rol ke atas meja lalu berbunyi. Peraturannya rol harus diserahkan dengan penuh kasih sayang ke tangan teman. Bukan dilempar atau dijatuhkan.

Dengan permainan ini diharapkan siswa bahagia, gembira, senang, bekerja sama, mampu berbicara di forum dengan presentasi, berpidato sederhana, menyimpulkan materi, dan saling menyayangi satu sama lain sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Siswa tampil lebih kurang 5

3. Guru Menyimpulkan Puisi Lama Pantun Bersama Siswa

1. Pantun

Puisi lama yang terdiri dari 4 baris (tiap baris 8–12 suku kata).

Bersajak a-b-a-b.

Baris pertama dan kedua biasanya sampiran, baris ketiga dan keempat isi.

📌 Contoh pantun:

Jalan-jalan ke kota Blitar,

Jangan lupa membeli sukun.

Kalau ingin hidupmu pintar,

Belajarlah dengan tekun.

Contoh kedua puisi lama

2. Syair

Terdiri dari 4 baris setiap bait.

Semua baris berisi isi (tidak ada sampiran).

Bersajak a-a-a-a.

Berisi nasihat, cerita, atau ajaran agama.

📌 Contoh syair:

Syair nasihat jangan dilupa,

Bekal hidup sepanjang masa,

Tuntutlah ilmu selagi muda,

Agar bahagia di hari tua.

3. Gurindam

Terdiri dari 2 baris setiap bait.

Bersajak a-a.

Baris pertama berisi sebab, baris kedua berisi akibat.

📌 Contoh gurindam:

Barang siapa mengenal diri,

Maka ia mengenal Ilahi.


Posting Komentar

0 Komentar