Doa Agar Hujan Menjadi Rahmat bagi Kita

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Hujan selalu datang sebagai anugerah—membasahi tanah yang retak, menyejukkan udara yang panas, dan menghidupkan kembali apa yang sempat layu. Namun pada waktu tertentu, ketika langit menggelap lebih cepat dan suara rintik berubah menjadi gemuruh yang menekan dada, disertai pula oleh badai seperti saat ini, hujan juga membawa rasa cemas dan mara bahaya seperti galodo, air bah, dan longsor. 

Ia hujan mengingatkan kita betapa kecilnya manusia di hadapan kuasa alam. Betapa Maha Besar dan Perkasa Allah SWT sebagai pemilik alam dan hujan itu.

Foto Rumah Islam 

Di banyak tempat, terutama ketika curah hujan tak lagi mengenal jeda, kekhawatiran itu bukan sekadar perasaan. Jalan-jalan tertutup, tanah bergerak, sungai-sungai meluap, dan kehidupan kita yang tadinya berjalan tenang terganggu oleh derasnya air dan munculnya musibah beberapa hari ini. 

Pada momen seperti inilah hati kita mencari pegangan—sesuatu yang lebih kuat dari rasa takut: pengharapan kepada Allah Azza Wazalla. Mari kita hayati Surah Al Baqoroh. Semua kehendak Allah dan Allah yang mengatur untuk apa semua itu.

Di tengah deras yang turun tanpa kompromi ini, kita diingatkan kembali untuk meminta perlindungan kepada Allah bahwa doa bukan hanya penghibur, tetapi jembatan antara kegelisahan dan ketenangan. Doa adalah cara kita memohon perlindungan, memohon keselamatan, dan memohon agar apa yang datang dari langit menjadi rahmat, bukan murka lagi.

Maka ketika hujan lebat mengguyur bumi dan kita menatap keluar jendela dengan rasa was-was, tidak ada yang lebih menenangkan selain menyerahkan diri kepada Yang Maha Mengatur segalanya. Kepada-Nya kita bersandar, kepada-Nya kita memohon, agar setiap tetes hujan membawa manfaat ke depan lagi, bukan mudarat lagi.

Berikut adalah doa-doa yang bisa kita panjatkan saat hujan turun dengan intensitas yang membuat hati bergetar. Mohon dikoreksi bila ada salah penulisan karena penulis bukan manusia sempurna.

1. Doa ketika khawatir hujan membawa bahaya

اللّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin:

Allahumma hawalayna wa la ‘alayna. Allahumma ‘alal akāmi wa azh-zhirābi wa buthūnil audiyati wa manābitis-syajar.

Arti:

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami. Ya Allah, turunkanlah di bukit-bukit, pegunungan, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

2. Doa memohon perlindungan saat hujan deras

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ سُوءِ مَا أَرْسَلْتَ

Latin:

Allahumma innī a‘ūdzu bika min sū’i mā ursilt.

Arti:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang Engkau turunkan.”

3. Doa agar hujan menjadi rahmat

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Latin:

Allahumma shayyiban nāfi‘ā.

Arti:

“Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang membawa manfaat.”

4. Doa tambahan dengan bahasa Indonesia (lebih personal)

“Ya Allah, lindungilah kami, keluarga kami, dan seluruh masyarakat kami dari bencana akibat hujan deras. Jauhkanlah kami dari banjir, longsor, air bah, dan segala marabahaya. Jadikanlah hujan ini sebagai rahmat, penyejuk, dan keberkahan bagi bumi kami.” Aamiin YRA.

Mari lanjut dengan shalat dan dzikir serta membaca Al-Qur'an mari kita pahami Surah Al Baqoroh ini.

1. Tentang orang yang memperolok-olok agama Allah

Surah Al-Baqarah ayat 14–15 menggambarkan sifat orang munafik yang berpura-pura beriman di hadapan orang beriman, tetapi memperolok-olok di belakang mereka.

Al-Baqara 2:14-15

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا ۖ وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ ۖ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

Artinya:

“Apabila mereka bertemu orang-orang yang beriman, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’

Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (pemimpin) mereka, mereka berkata,

‘Sesungguhnya kami bersama kalian; kami hanya memperolok-olok.’

Allah akan memperolok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.”

Ayat ini menunjukkan bahwa memperolok-olok ajaran Allah adalah sifat kemunafikan yang akan dibalas oleh Allah sendiri. 

2. Tentang hujan, petir, dan kekuasaan Allah

Ayat 19–20 dari Surah Al-Baqarah menjelaskan bahwa hujan, kilat, dan guruh adalah tanda yang berada sepenuhnya dalam genggaman Allah. Ini sekaligus menjadi perumpamaan keadaan orang munafik yang takut pada kebenaran.

Al-Baqarah 2:19-20

أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ ۚ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُم مَّشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya:

“(Keadaan mereka) seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, guruh, dan kilat; mereka menyumbat telinga dengan jari-jari mereka karena takut akan sambaran petir. Allah meliputi orang-orang kafir.

Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka; setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.

Jika Allah menghendaki, niscaya Dia akan melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Ayat ini menunjukkan bahwa hujan dan segala fenomenanya terjadi sepenuhnya atas kehendak Allah, bukan semata fenomena alam. Mari kita berdoa bersama agar hujan ini menjadi Rahmat sesuai hakikatnya bahwa hujan adalah Rahmat.

Rujukan:

1. Surah Al-A‘raf ayat 57 — ayat paling langsung menyebut hujan sebagai rahmat

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ...

Artinya:

“Dialah yang mengirimkan angin sebagai kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (yaitu hujan)…”

Lalu ayat ini menjelaskan turunnya hujan dan tumbuhnya tanaman.

Ayat ini paling tepat untuk kalimat “hujan adalah rahmat.”

2. Surah Ar-Rum ayat 48

Menjelaskan bahwa Allah menggiring awan, menyatukannya, lalu menjadikan hujan turun sebagai tanda kekuasaan-Nya.

3. Surah An-Nur ayat 43

Menggambarkan proses hujan dan menjadikannya tanda kebesaran Allah.

4. Surah Al-Furqan ayat 48

وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ...

Mirip dengan Al-A‘raf 57, menyebut hujan sebagai bagian dari rahmat-Nya.

Jadi, ayat yang paling tegas untuk “hujan adalah rahmat” adalah:

Al-A‘raf ayat 57 dan Al-Furqan ayat 48. Semoga keimanan kita semakin dilipatgandakan oleh Allah SWT. Semoga kita ditetapkan oleh Allah SWT menjadi orang yang sabar. Aamiin YRA. (YS/BS)*

Posting Komentar

0 Komentar