Lampu Tidur Pengungkap Sifat

Lampu Tidur Pengungkap Sifat

Oleh Malikul Raakaan Alkaf

Siswa MTsN Padang Panjang Kelas 9G

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Cerpen ini merupakan materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa mendapat tugas mengubah teks prosedur menjadi cerpen. Mari sama-sama kita baca dan nilai sekaitan Semarak Literasi di MTsN Padang Panjang tahun 2025.

Cerpen:

Di sebuah kota kecil yang damai, seorang anak bernama Raka membeli lampu LED untuk tidur  dari pasar malam.Ia ingin membuat lampu tidur dari bahan bekas. Namun yang tidak diketahuinya lampu itu bisa menunjukkan sifat seseorang

Setelah selesai besok paginya ia mengumpulkan tugasnya itu dan mendapatkan nilai sempurna.

Ia pun membawa lampu itu pulang sebagai hiasan tambahan di kamarnya

Suatu malam, ketika Raka sedang belajar, lampu itu memancarkan warna hitam keabu-abuan, warna yang tidak ada di buku petunjuk.

Raka bingung. “Warna apa ini?”

Tiba-tiba terdengar suara berisik di luar jendela, seperti ada seseorang berjalan perlahan. Lampu itu semakin gelap, seolah memperingatkan sesuatu.

Ibunya masuk, dan warna itu langsung berubah menjadi putih. Aman.

Tetapi ketika ibunya keluar, warna hitam itu muncul lagi.

Raka mulai merasa takut.

Bagian 2 — Kemunculan Penjahat

Keesokan harinya, tetangga baru bernama Pak Sarwo pindah ke rumah kosong sebelah. Penampilannya ramah, namun ada sesuatu yang aneh—senyumnya terasa dipaksakan.

Saat ia datang menyapa Raka dan ibunya, lampu yang diletakkan di meja tamu tiba-tiba memancarkan warna hitam pekat, lebih gelap dari semalam.

Ibunya tidak memperhatikan, tetapi Raka membeku.

“Kenapa lampu itu begitu?” tanya Pak Sarwo sambil tersenyum miring.

Raka gugup. “I-itu cuma lampu hias…”

Warna hitam tidak hilang sampai Pak Sarwo pergi.

Bagian 3 — Misteri Rumah Kosong

Beberapa hari kemudian, kejadian aneh mulai muncul:

Motor warga hilang

Pintu rumah tetangga sering terbuka sendiri

Ada yang merasa diamati saat malam

Setiap kali Pak Sarwo lewat depan rumah Raka, lampu itu berkedip hitam.

Suatu malam, Raka memutuskan menguji sesuatu. Ia membawa lampu itu ke dekat jendela menghadap rumah Pak Sarwo.

Cahaya lampu langsung berubah menjadi merah darah bercampur hitam, warna paling gelap yang pernah Raka lihat.

Raka merinding. “Apa dia penjahat…?”

Benar saja.

Malam itu, saat jam hampir menunjukkan pukul 1 pagi, lampu tiba-tiba menyala sendiri dengan warna hitam bergerak seperti asap.

Raka terbangun. Lampu itu seolah menunjuk ke arah pintu.

Tok… tok… tok…

Ada yang mengetuk. Pelan, tapi berulang.

Raka berlari ke kamar ibunya. Mereka berdua mengintip dari balik jendela.

Di luar, Pak Sarwo berdiri sambil menutupi sesuatu di balik jaketnya. Pisau kecil.

“Bu… dia mau apa?” bisik Raka dengan suara gemetar.

Ibunya menahan napas. “Kita harus telepon polisi.”

Tetapi sebelum ia sempat menelepon, listrik rumah tiba-tiba padam.

Lampu tidur itu adalah satu-satunya cahaya yang tersisa… dan warnanya semakin hitam

Pak Sarwo mencoba membuka pagar. Tidak lama kemudian terdengar suara polisi datang rupanya satpam kompleks melihat gerak-geriknya dan segera melapor.

Ketika polisi membuka paksa pintu rumah Pak Sarwo, mereka menemukan:

Barang curian dari warga

Kunci palsu

Foto-foto rumah warga yang diambil sembunyi-sembunyi

Dan sebuah catatan kecil berisi rencana merampok rumah Raka

Raka memeluk lampunya. Jika bukan karena peringatan dari cahaya itu… sesuatu yang buruk mungkin sudah terjadi.

Pak Sarwo akhirnya digiring ke mobil polisi, masih sempat melirik lampu itu dengan tatapan penuh kebencian.

Setelah semuanya selesai, lampu itu kembali memancarkan warna biru lembut warna yang berarti tenang.

Ibunya tersenyum pada Raka.

“Sepertinya lampu itu memang bukan lampu biasa.”

Raka mengangguk.

“Lampu ini bukan cuma pengungkap sifat… tapi penyelamat.”

Sejak hari itu, lampu tidur itu selalu berada di samping tempat tidur Raka—bukan hanya sebagai penerang malam, tetapi sebagai penjaga kecil yang diam-diam memahami setiap ancaman yang mendekat.*

Sumber Teks Prosedur

Lampu Tidur Pengungkap Sifat

Di sebuah kota kecil yang damai, seorang anak bernama Raka membeli lampu LED untuk tidur dari pasar malam. Ia ingin membuat lampu tidur dari bahan bekas. Namun yang tidak diketahuinya, lampu itu bisa menunjukkan sifat seseorang.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya, ia mengumpulkan hasil karya itu ke sekolah dan mendapat nilai sempurna. Guru meminta Raka menjelaskan cara membuatnya, sehingga Raka menuliskan prosedur sederhana berikut:

1. Siapkan bahan-bahan: botol plastik bekas, kabel USB, LED kecil, lem tembak, dan kertas warna.

2. Lubangi sedikit bagian tutup botol untuk memasukkan kabel LED.

3. Tempelkan LED di dalam botol menggunakan lem tembak agar tidak bergerak.

4. Hiasi bagian luar botol dengan kertas warna, cat, atau pola sesuai selera.

5. Sambungkan kabel LED ke sumber daya seperti adaptor atau powerbank.

6. Nyalakan lampu untuk memastikan warnanya bekerja dengan baik.

Semua yang mendengarnya kagum, dan Raka pulang dengan bangga sambil membawa lampu itu sebagai hiasan tambahan di kamarnya.

Cerpen ini masih perlu perbaikan. Mari kita tunggu! (YS/Raakaan)* 

Posting Komentar

0 Komentar