Serba-Serbi di Akhir Pekan ini dari Tornado Hingga Jalan Tol Si Cincin Bukittinggi

Enam Orang Tewas Diterjang Tornado, Jalanan Kacau Balau

BRASIL, kiprahkita.com Tornado yang disertai angin kencang dan hujan deras melanda negara bagian Parana di Brasil selatan pada Jumat (8/11) kemarin. Bencana tersebut menewaskan enam orang dan melukai ratusan lainnya.

Menurut laporan Reuters, Kota Rio Bonito do Iguacu terkena dampak paling parah pada Jumat malam. Badan pertahanan sipil negara bagian melaporkan bahwa lebih dari separuh bangunan di wilayah perkotaan rusak, atap runtuh, jalanan ditutup, dan kabel listrik rusak.

Pihak berwenang mengatakan 437 orang dirawat karena luka-luka dan sekitar 1.000 orang mengungsi. Kota Guarapuava di dekatnya juga terdampak.

Menurut Sistem Meteorologi dan Pemantauan Lingkungan Parana, kecepatan angin tornado mencapai 180 km/jam (111 mph) hingga 250 km/jam (155 mph).

Menteri Hubungan Kelembagaan Gleisi Hoffmann mengatakan ia akan mengunjungi daerah tersebut pada hari Sabtu bersama Penjabat Menteri Kesehatan Adriano Massuda dan pejabat federal lainnya untuk mendukung upaya bantuan dan rekonstruksi.

"Kami akan terus membantu masyarakat Parana dan menyediakan semua bantuan yang dibutuhkan," tulis Presiden Luiz Inácio Lula da Silva di akun X, saat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

JAKARTA, kiprahkita.com Proyek Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi akan dimulai akhir 2026 atau awal 2027. Kabar baik untuk masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade dan Direktur Utama PT Hutama Karya (HK) Koentjoro.

Proyek Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat. Keberadaan tol ini nantinya memperpanjang tol Padang-Sicincin sepanjang 36 KM yang saat ini sudah beroperasi.

"Insya Allah di akhir 2026 atau awal 2027 kita mulai, start," kata Koentjoro pada pertemuan yang juga dihadiri Wali Kota Pariaman Yota Balad di Jakarta, Jumat (6/11/2025) lalu.

JAKARTA, kiprahkita.com BPS bersama Kemensos menetapkan kriteria baru untuk calon penerima bantuan sosial pengganti. Prioritas diberikan kepada keluarga dengan daya listrik 450 hingga 900 watt, kepala rumah tangga yang watt listrik rendah, kepala rumah tangga yang menganggur, atau berpenghasilan tidak tetap, serta mereka yang menempati rumah tidak layak huni.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, kebijakan tersebut merupakan hasil proses verifikasi dan pembaruhan data terhadap 18,7 juta keluarga penerima manfaat bantuan sosial yang dilakukan di seluruh Indonesia.

Kemudian, hasil verifikasi itu mendapati 4,2 juta keluarga yang dinyatakan tidak layak menerima bansos. Alasannya, karena sebagian telah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap.

Nah, ini kemudian akan kita alihkan kepada kelompok rentan seperti lansia tunggal, penyandang disabilitas tunggal, dan keluarga miskin yang tinggal di rumah tidak layak huni,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kemensos, Jumat (7/11/2025).

Amalia menjelaskan, upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan akurasi penyaluran bantuan sosial. Berdasarkan hasil evaluasi, ditemukan adanya inclusion error pada sebagian data, yaitu penerima yang sebenarnya sudah tidak memenuhi syarat sebagai warga miskin maupun rentan miskin.

“Untuk menggantikan penerima yang tidak layak tersebut, kami akan memasukkan data kelompok yang selama ini masuk dalam kategori exclusion error atau belum terdata meskipun berhak. Proses verifikasi ulang juga akan dilakukan agar data pengganti benar-benar valid dan akurat,” katanya.

BENGKULU, kiprahkita.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan dua sistem cuaca signifikan yang sedang aktif di sekitar wilayah Indonesia, yakni Siklon Tropis FUNG-WONG di Laut Filipina Timur dan Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu. 

Meski keduanya bergerak menjauhi daratan Indonesia, dampak tidak langsungnya berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan.

Menurut laporan Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, hasil analisis pada Sabtu (8/11/2025) pukul 07.00 WIB, yang diunggah di akun Instagram @infobmkg menunjukkan bahwa Siklon Tropis FUNG-WONG terbentuk dari bibit siklon 90W dan kini berada di koordinat 12,6°LU dan 132,8°BT, atau sekitar 1.270 kilometer sebelah timur laut Tahuna.

Siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 70 knot (130 km/jam) dengan tekanan udara minimum 965 hPa.

"Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis FUNG-WONG meningkat dalam 24 jam ke depan menjadi kategori 4 (empat) dengan pergerakan ke arah Barat - Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia," tulis BMKG

IMBAUAN

Sehubungan dengan cuaca ekstrem yang tengah terjadi saat ini, Pemko Padang Panjangpun mengimbau kepada masyarakat demi keamanan, kenyamanan dan kesehatan untuk memperhatikan beberapa hal sebagaimana tertera dalam imbauan yang dilansir BPBD Kesbangpol Padang Panjang berikut.



Posting Komentar

0 Komentar