Sumatera Barat, Berada dalam Situasi Darurat Bencana Hidrometeorologi, 2.900 Jiwa Pengungsi Malalak Terancam Kelaparan

Kondisi Terkini di Kota Padang Panjang

SUMBAR, PADANG PANJANG, kiprahkita.com Deru galodo kembali datang seperti amarah alam yang tak sempat ditebak. Sekitar pukul 11.30 WIB, Kamis (27/11/2025), banjir bandang menerjang kawasan Jembatan Kembar, Kelurahan Silaing Bawah, memutus total jalur vital Padang–Bukittinggi dan menyeret warga yang sedang berteduh dan antri di jalan karena ada longsoran tiga titik sebelumnya ke dalam situasi darurat yang berlangsung cepat dan kacau tanpa bisa mengelak untuk menyelamatkan diri.


Air bah bercampur material kayu, batu, dan lumpur meluncur deras dari arah hulu, menghantam permukiman dan badan jalan. Dalam hitungan detik, arus menenggelamkan suara warga yang tengah beraktivitas di rumah mereka dan memaksa mereka berhamburan menyelamatkan diri.

Di Kampung Manggis  RT 13, tepatnya di belakang SD 15, Rumah Warga Ambruk terbawa longsor dan tertimbun hanya menyisakan atap seng berwarna merah. Hinga berita ini dibuat belum ada kabar terbaru apakah penghuni rumah sudah mengungsi sebelumnya atau ikut tertimbun.

Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun imbau warga di sepanjang pinggiran Bukit Tui untuk mengungsi. Plt Kepala BPBD Kesbangpol, Noviyanti mengatakan, imbauan tersebut disampaikan terkait antisipasi bencana longsor Bukit Tui.

Warga telah mengungsi ke Hall Badminton Bancah Laweh

“Imbaun ini disampaikan mengingat kondisi Bukit Tui yang labil apalagi dengan hujan dan angin kencang beberapa hari hingga saat ini,” kata Noviyanti. Ia menyebutkan sejumlah warga telah mengungsi ke hall Badminton Bancah Laweh, namun untuk warga yang masih bertahan diimbau untuk mengungsi dulu,”

Hujan disertai angin kencang yang terjadi hingga saat ini dikhawatirkan terjadi ancaman longsor termasuk di sepanjang area Bukit Tui. Sementara itu dari beberapa video yang tersebar di media sosial, juga warga Rao-Rao, Abril menyampaikan di group salah satu persyarikatan Muhammadiyah air keluar di sela-sela batu. Ia memperlihatkan air yang keluar disela-sela batu besar di dinding Bukit Tui yang terletak di Bancah Laweh, Tanah Hitam, Rao- Rao. "Kami tadi pagi gotong royong untuk memberi jalur air," katanya.

“Himbauan telah kami sampaikan secara langsung ke rumah-rumah warga, dan sebagian warga sudah ada yang mengungsi di Hall Badminton Bancah Laweh, namun demikian masih melakukan pendataan warga yang tinggal di sana” jelas Noviyanti.

Noviyanti, menambahkan, personil BPBD, TNI/ Polri siaga menghadapi kondisi cuaca saat ini dan masyarakat diingatkan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.

Jasriman salah satu senior harian Singgalang juga melaporkan, "Sudah ditemukan 6 korban di Nagari Anduring Kayu Tanam, tapi belum ada indentifikasi korban. Info warga : yang hanyut dan tertimbun banjir bandang jembatan kembar Padang Panjang bukan hanya warga setempat, tetapi juga orang yang istirahat karena terjebak macet akibat longsor tiga titik pada dinihari."

Nampak dua mata air dari celah batu

Kartina, warga yg ditemui di Yarsi pun mengaku belum mengetahui keberadaan kedua orangtua dan satu saudaranya. Warga yang selamat telah diungsikan ke Kantor Lurah Silaing Bawah.

Logistik Menipis, Tidak Ada Stok di Warung, 2.900 Jiwa Pengungsi Malalak Terancam Kelaparan

Duka mendalam yang dirasakan Saudara kita di Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam dengan kehilangan rumah tempat tinggal,dan anggota keluarga yang jadi korban longsor dan galodo.

SDN Campago yang merupakan salah satu tempat pengungsian ditempati orang tua, dan anak-anak. Mereka menempati ruangan kelas yang sudah disediakan.

Wali Nagari Malalak Timur, Abdul Hanif saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis(27/11) sore  mengatakan, saat ini pengungsian mengeluhkan menipisnya logistik. Apalagi di warung-warung stok habis. Apalagi akses ke sana terputus karena badan jalan rusak tak bisa dilewati. 2.900 Jiwa Pengungsi Malalak Terancam Kelaparan bila hingga Jumat ini tak ada datang bantuan.

"Mau belanja ke warung stoknya tidak ada, sementara logistik sudah mulai menipis. Diharapkan kepada masyarakat yang punya niat untuk meringankan beban para pengungsi kiranya dapat menyalurkan bantuan berupa makanan. Kalau stok makanan yang sudah habis dapat kita bayangkan apa yang akan dirasakan pengungsi, apalagi anak-anak,"sebut Wali Nagari sambil berharap.

Galodo tepatnya melanda Jorong Toboh di Kenagarian Malalak Timur. "Ada 70 KK yang mengungsi," kata Camat Malalak, Ulya Satar yang dihubungi Singgalang, Kamis (27/11/2025) pagi.

Dia menyebutkan, galodo terjadi sekira pukul 16.00 WIB, Rabu (26/11/2025). Sampai Kamis siang dilaporkan ada 7 orang korban meninggal dan sejumlah orang masih dinyatakan hilang, belum diketahui keberadaannya. 

Tujuh korban meninggal dunia ditemukan di beberapa lokasi. Empat di antaranya ditemukan siang hari kemarin di Tabek Gadang, Toboh. Satu di Jorong Sini Air pagi hari kemarib dan dua lainnya di Toboh pada Rabu.

Camat dan Wali Nagari Malalak Timur, Abdul Hanif menyebutkan, Malalak sangat membutuhkan uluran tangan dermawan untuk membantu para korban yang mendiami sejumlah titik pengungsian. 

Sampai kemarin, setidaknya ada empat titik pengungsian yang disiapkan pemerintah kecamatan, yaitu Masjid Nurul Falah Limo Badak, Masjid Nurul Sa'adah Jorong Saskand, Masjid Nurul Iman, Jorong Bukik Malanca, dan SD 01 Campago seperti diuraikan di atas.

Di lokasi pengungsian, warga mulai kehabisan bahan makanan, sementara dapur umum rencananya baru akan dibuat. Selain bantuan pangan, para warga terdampak juga membutuhkan selimut, pakaian, kebutuhan bayi dan anak-anak serta lansia. Apalagi dikabarkan, di pengungsian banyak anak-anak usia enam bulan ke atas yang membutuhkaan diapers, makanan tambahan dan susu. 

Malah ada korban yang terkurung di Parantian--sebuah tempat di Toboh-- karena mereka tak bisa turun akibat air masih turun deras di kawasan kaki Gunung Singgalang itu. " Kami butuh bantuan makanan dan kesehatan," kata Icha, warga setempat.

Gubernur Sumbar, H. Mahyeldi kemarin sore sudah sampai di lokasi bencana. Orang nomor satu Sumbar itu tampak ikut mengevakuasi warga yang masih terjebak reruntuhan bangunan yang rusak dihantam galodo. 

Sebelumnya, Babinsa juga tampak membantu warga untuk meninggalkan rumahnya yang rusak akibat dihantam derasnya air bah. Bersama jajaran kepolisian, mereka bahu membahu menyelamatkan warga. 

Hanya saja, sampai sore kemarin belum dapat dipastikan jumlah kerugian materil, juga berapa korban terdampak bencana banjir bandang di Malalak. Hujan sendiri masih terus turun dan rasa was-was masih menghantui mereka.

Pemerhati Sumber Daya Air, Revalin Herdianto

Segera Bangun Jembatan Baru dengan Perencanaan Terkini 

Bencana Hidrometeorologi yang melanda Ranah Minang kurun waktu sebulan mengakibatkan sejumlah jembatan di Kabupaten/Kota di wilayah Sumatera Barat roboh, rusak ringan, hingga rusak berat. Parahnya ambruk. Seperti akibat erupsi tahun lalu di Tanah Datar.

Di Padang ada jembatan di Limau Manis, Gunung Nago, Surau Gadang  - Kampung Olo, dan Kampung Tanjung Gunung Sarik menuju Belimbing Dekat SMP 41 Padang. Di Pariaman jembatan di Lubuk Aluang pun roboh diterjang air deras dan galodo. 

Kepada Singgalang, Pemerhati Sumber Daya Air, Revalin Herdianto menilai jembatan yang roboh itu sebagian besar memang tidak didisain menahan beban lateral sebesar bemcana saat ini. 

Artinya, ketika air membawa material berupa kayu, dan mendorong tubuh jembatan dari samping, struktur jembatan tidak mampu menahan beban. Terjadi keruntuhan. Ini sudah diluar kapasitas jembatan. Air sungai yang lewat sudah melebihi ketinggian muka air rencana. Harusnya ketinggian muka air maksimum berada 1-1.5 m dibawah lantai jembatan. Ada juga jembatan yang ambruk karena pilarnya turun. Penyebab turun pilar ini bisa disebabkan gerusan di kaki pilar, atau penurunan dasar sungai atau karena rusak disebabkan hantaman benda hanyut seperti kayu ataupun kapal.

"Solusinya harus dibangun jembatan baru dengan perencanaan terkini," tegas Revalin Herdianto, Dosen Politeknik Negeri Padang (PNP) Alumni Flinders University dan University of Western Australia itu. 

Lebih lanjut ia menyampaikan untuk membangun jembatan baru, secara aspek sumber daya air setidaknya ada tujuh point yang harus di perhatikan. Salah satunya tinggi muka air, rencana sudah harus memperhitungkan kejadian-kejadian yang pernah terjadi. Informasi ini biasanya diperoleh dari masyarakat yang bermukim cukup lama di dekat lokasi. 

Perhitungan hidrologi untuk merencanakan tinggi muka air, perlu memperhitungkan perubahan tutupan lahan ke depan. Misalnya, ketika hutan berubah menjadi pemukiman, koefisien pengaliran akan meningkat dan debit di sungai juga akan meningkat.

Posisi jembatan di sungai perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti tikungan sungai, apakah pondasi sungai menyebabkan penyempitan penampang sungai, apakah penempatan pondasi dan pilar berada di dasar sungai yang berbatu, berpasir.

Jenis dan kedalaman pondasi harus memperhitungkan gerusan dan degradasi dasar sungai. Perencanaan bangunan pengaman jembatan, seperti tembok pengarah arus, groundsill sebagai pengendali dasar sungai.

Panjang bentang jembatan terhadap lebar sungai, apakah memerlukan box culvert atau slab on pile sebagai bentang pendekat untuk mengurangi bentang utama untuk mengurangi biaya. Hal ini akan mempengaruhi kapasitas sungai ketika terjadi debit rencana. Juga ada risiko tersangkutnya kayu

"Untuk tipe struktur jembatan, seperti pilihan antara beton dan rangka baja," ucapnya.

Waitlem: Solok, Singgalang

Cuaca ekstrem belum berhenti. Hujan disertai angin kencang masih terus terjadi. Banjir dan longsor terjadi di beberapa titik di Kabupaten Solok.

Sepanjangan Kamis (27/11/2025) Bupati Solok, Wakil Bupati dan para pejabat turun ke lapangan, meninjau beberapa lokasi bencana.

Nagari Koto Baru dan Selayo, di kecamatan Kubung terlihat parah oleh dihantam banjir. Beberapa fasilitas umum seperti sekolah, Kantor Kemenag dan Polsek Kubung dan beberapa perkantoran kainnya dilanyau banjir

SMPN 1 Kubung yang berada di Selayo tidak luput dari banjir. Begitu juga beberapa SD yang ada di dua nagari ini  ikut dihantam banjir.

Sementara' di kawasan Selatan, dari Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang terjadi longsor di beberapa titik. Antrian kendaraan tidak bisa dihindari.

Di samping itu, tiang listrik dan tiang Telkom ikut rebah. Kabel menutupi badan jalan, sehingga setiap kendaraan besar, harus berhati hati agar kabel listrik dan kabel Telkom tidak terseret dsn putus.

Sementara hingga Magrib Kamis (27/11) saat Berita ini ditulis, listrik masih pudur. Jaringan Telkomsel ikut hilang. Hujan dan angin tidak kunjung reda.

"Kita meliburkan semua sekolah SD dan SMP selama tiga hari, 27 s.d 29 November 2025," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Elafki.

Pihaknya sudah menurunkan surat edaran ke semua sekolah untuk merumahkan anak selama tiga hari ini. ASN dan P3K atau guru dan tenaga kependidikan tetap diharuskan datang ke sekolah.

Hingga Magrib, warga yang beraktivitas dari dan ke Kota Solok harus waspada karena banjir mengepung Kota Solok. Sehingga arus kendaraan agak tersendat. 

Untuk info terkait siklon senyar benar saat ini sudah melemah dan pergerakannya ke selat malaka (menjauhi Indonesia), namun tetap perlu diwaspadai, khususnya untuk wilayah Sumatera Barat yang terdampak tidak langsung, dimana terdampak pola angin konvergensi dari adanya siklon, yang terus memicu pertumbuhan awan hujan intens, dan masih berpotensi terjadi hujan lebat - sangat lebat pada malam hari ini hingga esok hari. Sumatera Barat Darurat Bencana: Akses ke Bukittinggi Lumpuh Total, Kelangkaan BBM Mulai Mengancam tentunya kita siasati untuk meminimalisir perjalanan.

​Bukittinggi,Singgalang

Provinsi Sumatera Barat, khususnya wilayah yang berdekatan dengan Kota Bukittinggi, saat ini berada dalam situasi darurat bencana hidrometeorologi. Curah hujan ekstrem sejak beberapa hari terakhir telah memicu serangkaian bencana longsor, banjir bandang (galodo), dan pergerakan tanah yang memutus nyaris seluruh akses utama masuk dan keluar Kota Bukittinggi.

Laporan terbaru pada Kamis (27/11/) menunjukkan bahwa akses vital yang menghubungkan Bukittinggi dengan daerah lain telah lumpuh total. seperti jalur Utama Padang-Bukittinggi (via Padang Panjang).

Akses ini terputus akibat longsor besar di kawasan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Tanah Datar. Material longsor dilaporkan menimbun badan jalan dan permukiman, bahkan menimbulkan korban jiwa yang saat ini masih dalam proses evakuasi tim gabungan. Sementara Jalur alternatif seperti Malalak (penghubung Padang-Bukittinggi) juga dilaporkan lumpuh total, bahkan terdapat ruas jalan yang amblas ke jurang. Begitu juga akses menuju Lubuk Basung dan Pasaman juga terputus di beberapa titik akibat longsor dan banjir.

​Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana hingga awal Desember, mengingat potensi cuaca ekstrem masih tinggi. Upaya evakuasi dan pembersihan material terus dilakukan, namun terhambat kondisi cuaca.

​Dampak langsung dari lumpuhnya seluruh akses logistik adalah terganggunya rantai pasok kebutuhan pokok, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM).

​Berdasarkan Pantauan Singgalang dilapangan sejak pagi ini, antrean kendaraan sudah mulai terlihat di beberapa SPBU yang masih memiliki sisa stok. Masyarakat khawatir karena jalur distribusi utama masih tertutup

Hal itu  mengindikasikan bahwa stok BBM di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bukittinggi dan sekitarnya mulai menipis dan bahkan habis, seperti di SPBU Simpang Yarsi hingga pukul 17.00 Wib stok BBM yang tersisa hanya BBM jenis Pertamax, sementara BBM jenis peetalik sudah habis sejak siang. 

Kondisi yang sama juga terjadi di SPBU bengkaweh, sebelumnya SPBU itu diserbu oleh pengemudi kendaraan sehingga terjadi antrian untuk mendapatkan BBM Pertalik. namun sekitar pukul 18.00 BBM habis dan hanya tinggal BBM jenis Pertamax, sehingga pengemudi kendaraan beralik ke pertamak.

Petugas SPBU Simpang Yarsi, Tas yang dikonfirmasi Singgalang membenarkan stok  yang tersedia hanya jenis pertamax. Sedangkan jenis pertalik sudah habis.

Pihaknya belum bisa memprediksi kapan pasokan BBM datang akibat akses jalan yang terputus di lembah Anai.

Putra Pengawas SPBU Bengkaweh juga mengaku belum dapat memastikan kapan stok BBM datang akibat akses jalan yang terputus. 

Pihak Kelangkaan ini terjadi karena truk tangki BBM tidak dapat memasuki wilayah tersebut akibat jalan yang terputus total.===Gindo==

Posting Komentar

0 Komentar