Mengantar Masa Depan Langgai dengan Motor Trail

adpsb/humas sumbar

Langgai. Itu adalah nama sebuah kampung di pelosok negeri dalam wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.

PESISIR SELATAN, kiprahkita.com - Negeri yang berada dalam wilayah Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Kecamatan Sutera itu, sesungguhnya berada dalam kategori nagari dengan status 3T atau terpencil, terluar, dan terdepan.

Untuk sampai ke situ, kendati jalannya sudah terbilang bagus, namun Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah bersama rombongan, memilih menggunakan sepeda motor jenis trail. Di situ, gubernur berada dua hari, 29-30 Juni 2023.

Melakukan kunjungan kerja ke daerah 3T dan bermalam di situ, ini bukanlah kali pertama dilakukan buya gubernur. Sebelumnya, hal serupa sudah beliau lakukan di  Nagari Muaro Sungai Lolo Kabupaten Pasaman (2021), dan Nagari Galugua Kabupaten Limapuluh Kota (2022).

"Kita ingin memastikan, apa-apa saja permasalahan di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantiah ini, makanya saya mengajak para kepala OPD bermalam di sini," tegas Mahyeldi, saat bersilaturahmi dengan masyarakat Langgai di Masjid Darul Ihsan Kampung Langgai, sebagaimana dirilis akun Humas Sumbar yang dikelola Biro Adpim Setdaprov Sumbar.

Gubernur menyebut, masyarakat di Kampung Langgai mengantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Dahulu, ujarnya, ada tiga komoditas yang menjadi unggulan daerah itu yakni gambir, kulit manis, dan minyak nilam.

Kini, dua komoditas unggulan sudah jarang ditemukan, yakni kulit manis dan minyak nilam. Tinggal lagi gambir.

Komoditas gambir memiliki nilai ekonomi yang bagus, tapi masyarakat terkendala oleh kondisi jalan yang belum bagus, sehingga warga memerlukan waktu yang cukup lama mengirim gambir mereka ke sentra pemasaran. Ongkos angkutnya pun jadi mahal.

Ironisnya, kendati jalannya terbilang sempit dan belum beraspal mulus, tetapi statusnya adalah jalan provinsi. Kewenangan pengelolaannya ada pada Pemprov Sumbar.

"Iya, ini jalan provinsi. Secara bertahap akan kita benahi. Tahun 2023 ini dialokasikan anggaran Rp1 miliar untuk perbaikan jalan dan jembatan ke sini. Dana itu adalah penanganan sementara. Nanti di 2024 juga teralokasi Rp1 miliar," jelasnya.

Mahyeldi menyebut, dengan membaiknya akses jalan diharapkan dapat menekan biaya produksi para petani, sehingga bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Walinagari Ganting Mudiak Utara Surantiah Zulhadi kepada rombongan gubernur menjelaskan, ada dua permasalahan utama di Kampung Langgai, yakni buruknya akses jalan dan sulitnya akses internet.

Dengan kehadiran Gubernur Mahyeldi di kampung ini, menurutnya, seakan merubah mimpi itu jadi nyata."Semenjak Kampung Langgai berdiri, ini pertama kalinya gubernur bermalam di kampung kami, berinteraksi dan membawa berbagai kabar baik untuk pembangunan daerah Langgai," ungkapnya.(adpsb/mus)

Posting Komentar

0 Komentar