Apris Masuk 39 Calon Pimpinan Kwartir Pusat Hizbul Wathan

MALANG, kiprahkita.com - Muktamar ke-4 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Muhammadiyah dimulai, setelah secara resmi dibuka Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. H. Haedar  Nashir, Kamis (27/7), di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

APRIS


Sebelumnya, pada Rabu (26/7), dilaksanakan Sidang Tanwir dengan agenda menetapkan calon anggota Kwarpus periode 2023-2028, yang akan dipilih peserta muktamar. Ada 39 nama yang ditetapkan 94 orang anggota tanwir.


Ketua Kwartir Wilayah (Kwarwil) HW Sumatera Barat H. Apris, masuk ke dalam 39 nama calon kwarpus yang ditetapkan tanwir itu. Apris dikenal aktif mengembangkan HW ke daerah-daerah dan sekolah-sekolah Muhammadiyah di tanah Minangkabau.


Nama-nama calon anggota Kwartir Pusat HW itu, adalah:

1. Edy Prajaka (DIY)

2  Muhammad Arsyad (Jatim)

3. Djali B. Sangadji (Jakarta)

4. Dwi Suparwanto (Jateng)

5. Edy Eko Sunarno (Jateng)


6. Muhammad Harun (Jatim)

7. Khomsatun (DIY)

8. Heryanti Alamsyah (Sulsel)

9. Aman Suyadi (Jateng)

10.Agus Firmansyah (DIY)


11.Bambang Soemedhi (Bali)

12.Saiful Azhar Aziz (Jabar)

13.Muhammad Zairin (Sumsel)

14.Mochammad Bazzar Marzuqie (DIY)

15.Lahmuddin (Bali)


16.Ahmad Kanedi (Bengkulu)

17.Tintin Noerhayati (Jabar)

18.Zulbahri (DIY)

19.Muchsinun (Jateng)

20.Endra Widyarsono (DIY)


21.Abdul Djalil Thahir (Sulsel)

22.Devi Suryani (Bengkulu)

23.Abdul Kasim (Kaltim)

24.Apris (Sumbar)

25.Arsul Arifin (Sulsel)


26.Firda Dwi Apriliawati (Jatim)

27.Endang Nurtyas SHS (DIY)

28.Ismokoweni (Jateng)

29.Yuliani Murtiningsih (DIY)

30.Muchammad Adji Subur (Jatim)


31.Muhammad Fauzan Yakhsya (DIY)

32.Ganesh Novem Cahyanto (DIY)

33.Choirun Nisa’ (DIY)

34.Agus Sumri (Jabar)

35.Sutan Syahrir Zabda (Jateng)


36.Indra Hasan (Riau)

37.Budiyanto (Lampung)

38.Gatot Afrianto (Babel)

39.Muhammad Khaidir (Jakarta)


Haedar dalam arahannya saat membuka muktamar yang akan berlangsung hingga Sabtu (29/7) itu menyatakan, muktamar tidak boleh kalau hanya sekadar formalitas saja, akan tetapi muktama harus membawa kemajuan bagi HW sebagai gerakan kepanduan yang lahir pada 1918.


"Salah seorang tokoh HW itu adalah Panglima Besar Jendral Sudirman, maka jadikanlah beliau sebagao sumber inspirasi, guna menjadikan wadah kepanduan kita ini lebih maju dan dinamis. Jangan sampai dari Muktamar ke Muktamar berjalannya organisasi mengalami stagnan atau involusi. Di situlah pentingnya Muktamar sebagai ajang bagi muhasabah,” pesannya.


Sebagai organisasi kepanduan tertua di Indonesia, ujarnya, HW diminta memiliki terobosan yang membuat dirinya unggul dibanding dengan organisasi semisal di tanah air, terutama dalam peran kebangsaan yang inklusif.


“HW harus proaktif menunjukkan dirinya sebagai kader Muhammadiyah, kader bangsa yang membawa pada kemajuan bangsa sebagaimana misi Islam, menebar rahmat bagi semesta alam,” sebutnya.(*/mus)

Posting Komentar

0 Komentar