![]() |
Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengendarai sebuah sepeda motor BBM yang sudah dikonversi ke listrik.(humas kementerian esdm) |
JAKARTA, kiprahkita.com - Pemerintah melalui kementerian terkait, memulai program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik. Pada 2023 ini, targetnya adalah 50 ribu unit dan meningkat menjadi 150 unit pada 2024.
"Sinergi dan kolaborasi merupakan kunci kesuksesan program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. Kementerian ESDM bersama Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI serta didukung oleh Kementerian Perindustrian akan terus bersinergi untuk mewujudkan target program konversi motor listrik sebanyak 50.000 unit di tahun 2023 dan 150.000 unit untuk tahun 2024," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Arifin mengatakan hal itu, di acara Pembukaan Gelar Konversi Sepeda Motor Listrik Perdana, Jumat (28/7) siang, di Jakarta.
Kementerian ESDM dalam siaran persnya bernomor 325.Pers/04/SJI/2023 menjelaskan, pilihan pemerintah untuk melakukan program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, sebagai bagian dari upaya percepatan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) Indonesia di tahun 2060 merupakan pilihan yang tepat.
Dengan total sepeda motor yang menyentuh 120 jua unit, akan sangat signifikan dampak yang dihasilkan jika program konversinya berjalan baik.
Menteri menyebut, dengan jumlah sepeda motor sebanuak itu, maka dampak yang dihasilkan dari program konversi ini akan sangat signifikan, baik bagi pengurangan emisi maupun penghematan yang dihasilkan.
"Jika satu sepeda motor mengkonsumsi 1 liter BBM tiap hari, equivalen 650 crude oil per hari dengan harga minyak 80 dolar barel, maka kita bakar 480 juta dolar per hari. Emisinya, menghasilkan 2,5 kg emisi. Jadi, kalau 120 juta, berarti berapa 300 juta kg emisi per hari," jelas Arifin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kesempatan itu menyatakan, pihaknya mengapresiasi program konversi yang diinisiasi Kementerian ESDM, serta mengamini pernyataan Menteri Koordinator Maritim Dan Investasi dan Menteri ESDM yang menyatakan, kunci utama kesuksesan program ini adalah sinergi antar instansi terkait.
"Motor ini game changer (transisi energi). Jumlahnya banyak, mudah dilakukan, banyak yang butuh. Jadi semua berperan dan masyarakat menikmati opex yang lebih rendah. Misal, pengemudi ojol, kalau pakai kendaraan listrik, opexnya turun separuh," sebutnya.(rel/mus)
0 Komentar