![]() |
EVAKUASI KORBAN BANJIR DI KOTA PADANG.(diskominfo pdg) |
PADANG, kiprahkita.com - Banjir yang melanda Kota Padang sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7), mendatangkan banyak derita. Musibah memang tak bisa ditolak. Mari saling menguatkan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. menjelaskan, musibah banjir itu tidak hanya melanda Kota Padang, tetapi juga Kabupaten Padang Pariaman dan Agam.
Di Kota Padang, longsor juga melanda kompleks pemakaman yang menyebabkan beberapa jenazah tersembul keluar. Foto-foto dan video evakuasi jenazah yang menyembul itu, terlihat beredar luas di berbagai platform media sosial.
Selain menyebabkan kerugian harta benda, bencana ini juga menyebabkan dua warga dinyatakan hilang, pada musibah tanah longsor di Jorong Pantas, Agam. Sejumlah kerusakan juga teridentifikasi di Jorong Alai Nagari Koto Malintang, material longsor menutup ruas jalan provinsi sehingga kendaraan tidak dapat mengaksesnya.
Menurut publikasi yang disiarkan laman resmi bnpb.go.id, longsoran juga terjadi di Jorong Muko-muko. Bencana ini merusakkan rumah dua unit di Jorong Muko-muko, sedangkan beberapa rumah lain di Jorong Sigiran, Jorong Pantas dan Jorong Batunangai.
Wilayah lain di Agam yang terdampak tanah longsor antara lain di Jorong Pandan, Jorong Sungai Tampang, Jorong Sungai Tampang dan Jorong Galapung. Sedangkan bencana banjir, Jorong Muko-muko Nagari Koto Malintang juga terkena dampak banjir. BPBD setempat masih melakukan asesmen kebutuhan dan dampak bencana banjir dan longsor.
Longsor di wilayah Kabupaten Padang Pariaman merusak rumah warga, seperti di Nagari Lubuak Pandan dan Nagari Anduriang. Satu rumah warga rusak dan sejumlah titik longsor menutup akses jalan. BPBD mencatat rumah warga terdampak mencapai 800 unit.
Beberapa titik dilanda banjir, di antaranya Nagari Parit Malintang di Kecamatan Anam Lingkuang, Nagari Kasang di Kecamatan Batang Anai, Nagari Bisati Sungai Sariak dan Nagari Balah Aia Utara di Kecamatan VII Koto.
Menghadapi bahaya hidrometeorologi, pemerintah daerah dan warga di Sumatra Barat tetap meningkatkan kesiapsiagaan. Peringatan dini pada hari ini (14/7) dan lusa (16/7) wilayah Sumatra Barat masih berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang.
Wakil Walikota Padang Ekos Albar mendatangi para korban untuk memantu dan memotivasi. "Mari saling menguatkan. Mari kita bersama-sama saling bahu-membahu menghadapi musibah ini. Karena dalam keadaan darurat seperti ini, kepedulian terhadap sesama sangat diperlukan,” ujarnya.
Ekos mengatakan, Pemko Padang menyiapkan dapur umum di beberapa lokasi yang terkena banjir. Ekos berharap semoga musibah ini bisa segera berlalu dan kita dapat beraktivitas seperti biasa lagi.
Dia juga meminta personil BPBD dan Tim Reaksi Cepat (TRC) agar bergerak cepat membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
Sementara itu, melalui laman resmi pwmsumbar.or.id, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat (Sumbar) meminta semua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), warga Muhammadiyah dan simpatisan agar aktif memantau perkembangan bencana alam di wilayah masing-masing.
“Kami minta semua PDM se-Sumbar untuk memberikan laporan lokasi-lokasi yang terdampak banjir dan dampak yang ditimbulkannya,” kata Sekretaris PWM Sumbar Apris, dalam surat edarannya.(*/mus)
0 Komentar