Saatnya Hijrah Moral Spiritual dan Intelektual

KI JAL ATRI TANJUNG

SAWAHLUNTO, kiprahkita.com - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Advokat Ki Jal Atri Tanjung menyebut, memasuki tahun baru hijriyah 1445, semua elemen umat Islam sudah sepatutnya juga melakukan hijrah pada berbagai lini kehidupan.


"Kini saatnya kita melakukan hijrah moral spiritual dan hijrah intelektual untuk umat berkemajuan dan mencerahkan," ujarnya saat memberi tausyiyah pada pengajian bulanan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Aisyiyah Kota Sawahlunto, Selasa (18/8), di Masjid Al-Munawwarah setempat.


Konsep hijrah kepada yang lebih baik, menurutnya, sangat relevan dengan semangat berkemajuan dan mencerahkan, yang beberapa waktu belakangan sangat digencarkan dalam gerakan Muhammadiyah.


Semua itu, tegasnya, harus diawali dengan niat yang suci, perencanaan yang matang, visioner, komitmen yang benar untuk berkolaborasi, bersinergi, bekerjasama untuk kebajikan dan ketaqwaan, sehingga selalu berkemajuan dan mencerahkan dalam kemanfaatan bersama dan keberkahan bagi alam semesta.


Mengutip informasi dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah; muhammadiyah.or.id dapat diketahui, penamaan hijriyah terhadap tahun baru umat Islam itu, diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi.


Menurut artikel itu, hijrah adxalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, sebagai pertanda perpindahan Nabi Muhammadiyah SAW bersama sahabatnya Madinah, untuk membentuk sebuah negara Islam yang baru.


Keputusan untuk menggunakan hijrah sebagai titik awal era dalam perhitungan tahun hijriyah, adalah hasil dari pertimbangan dan kesepakatan para sahabat, setelah wafatnya Nabi Muhammad.


Bagi umat Islam, peristiwa hijrah memiliki makna yang mendalam, yakni pemisah antara masa kehidupan Nabi Muhammad di Mekkah dan di Madinah.


Hijrah juga merupakan awal dari pembentukan komunitas Muslim yang kuat, dan menandai langkah awal dalam membangun fondasi Islam, sebagai agama dan sistem kehidupan yang komprehensif.


Penggunaan kalender Hijriyah, yang dimulai dari peristiwa hijrah, adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk terus terhubung dengan akar sejarah, dan identitas mereka sebagai umat Islam. Ini juga mengingatkan mereka akan nilai-nilai dan ajaran yang diajarkan Nabi Muhammad selama periode hijrah dan selanjutnya.


Dengan mengetahui dan memahami sejarah perhitungan tahun Hijriyah yang berakar dari peristiwa hijrah, umat Muslim dapat menghargai dan merayakan perayaan-perayaan keagamaan dalam konteks yang lebih mendalam.


Selain itu, mereka juga diingatkan akan komitmen untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menjaga keutuhan umat Muslim dan memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.(*/mus)

Posting Komentar

0 Komentar