![]() |
Sulaiman Juned saat jadi narasumber.(ist) |
PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Agar penulis pemula lebih mudah dalam menulis cerita pendek (cerpen), maka siapkanlah dulu 'jembatan keledai', istilah untuk menyebut kerangka karangan atau outline.
Istilah 'jembatan keledai' itu digunakan Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Dr. Sulaiman Juned, Jumat (28/7), saat tampil sebagai narasumber pada kegiatan Bengkel Sastra Penulisan Cerpen, yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, diikuti 40-an siswa SMA/SMK se-Kota Padang Panjang.
Sastrawan Indonesia asal Aceh yang berdomisili di Kota Padang Panjang ini menjelaskan, penulis-penulis pemula dianjurkan membuat jembatan keledai, agar cerita tidak ke luar dari jalur yang sudah dikonsep sebelumnya.
Selain itu, imbuhnya, penulis juga harus peka dan jeli melihat fenomena yang terjadi di sekitar, agar gagasannya dapat dipungut lalu dijadikan cerpen. Penulis cerpen, ujarnya, harus dapat menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi, bahkan bila perlu memberikan solusi.
“Masalah-masalah aktual banyak sekali di sekitar kita. Ini modal bagus untuk dipungut, lalu diolah sedemikian rupa dengan memadukannya ke dalam dua unsur pembangun cerpen, yaitu intrinsik dan ekstrinsik,” katanya.
Menurut Sulaiman, penggarapan pada tema cerpen juga harus menjadi perhatian penulis, agar bentuk yang diinginkan sesuai harapan.
Selain itu, ujarnya, penulis juga penting memperhatikan teknik penulisan, mulai dari memilih sudut pandang, merancang konflik, alur, menciptakan tokoh dan penokohan, menentukan latar cerita, hingga gaya bahasa, dan amanat cerpen.
“Penulisan judul cerpen bisa dilakukan di awal atau di akhir, setelah cerpen selesai ditulis,” ujar Sulaiman.(rel/mus)
0 Komentar