![]() |
Ustad Suharman menerima sertifikat terbaik.(dokpri) |
PADANG, kiprahkita.com - Ustad Suharman, MA., dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tanah Datar, berhasil lolos menjadi yang terbaik dan meraih Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2023 Tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Penilaian untuk meraih award ini terbagi ke dalam tujuh kategori. Pemenang untuk enam kategori lainnya adalah Kategori Peningkatan Literasi Al-Quran diraih Rusman Edi dari Kota Bukittinggi, Kategori Pendampingan Kelompok Rentan diraih Mal Amri dari Kabupaten Padang Pariaman, dan Kategori Kesehatan Masyarakat diraih oleh Juprizal dari Kota Padang Panjang.
Berikutnya, Kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat diraih H. Asrat Chan dari Kabupaten Limapuluh Kota, Kategori Penegakan Hukum diraih oleh Rapiun dari Kota Padang, dan Kategori Metode Penyuluhan Baru diraih oleh Syafri Doni dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf H. Yufrizal menjelaskan, pemberian award itu merupakan bagian dari upaya Bimas Islam memotivasi para penyuluh, sehingga semakin memudahkan komunikasi, koordinasi, konsolidasi dalam rangka sistem dakwah ditengah tengah masyarakat.
Pemilihan penyuluh teladan, tegasnya, dimana konsen kita disamping mencari yang terbaik, tetapi juga memotivasi inovasi dan kreatifitas penyuluh.
"Salah satu yang bisa menjadi konsen penyuluhan saat ini adalah adanya 4 program wakaf di Sumbar pada hari ini yaitu, wakaf ASN Provinsi Sumatera Barat, Wakaf ASN Kanwil Kementerian Agama, Wakaf uang Jamaah Mesjid Raya Sumbar, Wakaf Uang Calon Pengantin Provinsi Sumbar," jelas Kabid Penais Zawa, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kanwil Kemenag Sumbar.
Ditegaskan, jangan sampai mengatakan tidak bisa, tapi tetap katakan bisa yang dibuktikan dengan sebuah keputusan berani memulai, mudah mudahan kita menjadi bagian terpenting untuk memberikan penguatan dan penopangan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Para penyuluh agama terbaik itu akan mewakili Provinsi Sumbar di ajang yang sama pada tingkat nasional, diikuti 34 provinsi dari seluruh Indonesia. Penilaian diawali dari portofolio, video, dan karya tulis.
Sedangkan penilaian tahap kedua adalah presentasi dan wawancara. Dalam penilaian tahap pertama yang akan melaju ke tahap kedua, hanya enam terbaik dari seluruh peserta yang akan dipilih, guna menenrukan peringkat terbaik nasional.(mus)
0 Komentar