Ini Buah Dakwah Komunitas Muhammadiyah

PENGANTAR

Saat ini, Jumat (25/8/2023) di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sedang berlangsung Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Dakwah Komunitas PP Muhammadiyah. Berbagai agenda dan evaluasi dibahas pada pertemuan yang dibuka Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir itu.

Sejak berdiri hingga kini, Muhammadiyah konsisten menggerakkan dakwah komunitas. Hasilnya pun menggembirakan, seperti yang dilakukan di Lebak Banten, sejak 2008 silam. Untuk itu, kami terbitkan kembali laporan Dr. Suhardin, M.Pd yang sebelumnya dirilis pada laman potretkita.net (sekarang: potretkit4.blogspot.net). Selamat menikmati kembali.(redaksi)



LEBAK, kiprahkita.com - Kasja, ustad Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang ditugaskan di Kompol Leuwidamar, Lebak Banten, semenjak tahun 2008 sampai sekarang.


Beliau asli seorang Badui Muallaf yang dikuliahkan dan ditugaskan kembali ke tempat kelahirannya. Beliau menempati saung sederhana, sekolahan dan masjid yang dinamai Masjid Sultan Agung Tirtayasa Kompol. 


Selama bertugas, semenjak tahun 2000-an,  beliau telah membangun lima puluh satu rumah ibadah, terdiri dari masjid dan mushalla, untuk komunitas muallafatu qulubihim, membuat rumah tinggal dan bedah rumah ibadah, dengan mendapatkan amanah dari LazisMu dan beberapa Lembaga amil zakat yang lain. 

Dakwah komunitas di Lebak Banten.(dok)

Di antara Lembaga amil zakat yang sangat progresif juga, adalah Lembaga Amil Zakat Hidayatullah, yang telah membebaskan lahan dan membangun kavling tempat tinggal komunitas muallaf, inilah yang tengah dibina oleh LDK untuk pencerahan keislaman, penertiban peribadatan, dan tahsinan al-Quran. 


Dai lain yang bertugas di situ adalah Imran di kampung Carogol Desa Pasir Nangka yang membina perkampungan Badui Muslim. Beliau menyebutkan, masyarakat Badui yang sudah bersyahadat, dilepaskan dari sukunya, mereka tidak ada akses kehidupan lagi berupa tanah dan perkebunan.


Untuk masa depan, kehidupan mereka diminta tanggungjawab kaum muslimin membantu saudara muallaf Badui. 


Ustad Ujeng, bertugas di Kampung Nagara Desa Nayagati, mengelola Pesantren Muhammadiyah, yang terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Pesantren Putra dan Putri, serta kolom ikan lengkap dan asri. 


Beliau membina lima ratusan anak-anak Badui untuk masa depan mereka, dengan pendidikan  gratis, hanya bermodalkan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah melalui Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lebak Banten.


KUPANG

Sementara itu, delapan puluh kepala keluarga (KK), dari 226 KK Muallaf di Noelbakti, eks pengungsi WNI Timor Leste, dipesantrenkan oleh Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


Kegiatan itu mendapat dukungan penuh dari Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LazisMU). Pesantrennya dilaksanakan pada Kamis-Jumat (13-14/4/2023), di Desa Noelbakti, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Desa itu terletak di perbatasan NTT dengan Timor Leste.


Humairah Culsum, dalam kontaknya dengan potretkita.net mengatakan, kegiatan ini dibuka Ketua LDK PP Muhammadiyah M. Arifin. Sedangkan narasumbernya Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTT Muhsin yang memberikan materi Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin, sebagai pilihan keimanan pada para Muallafatu qulubihim. 


Tatacara Ibadah dalam Islam, semenjak dari Thaharah dan Ibadah Mahdah disampaikan oleh Ustad Zakaria, sebagai dai tetap LDK di Noelbaki, dan Tuntunan Perilaku Muslim dan Muslimah dalam Kehidupan Sosial Kemasyarakatan disampaikan oleh Humairah.


Noelbaki adalah tempat mukim para eks WNI Timor Leste yang berbatasan langsung antara NTT dengan Timor Leste, mereka kebanyakan non muslim Warga Negara Indonesia yang tidak beruntung, hidup di bawah garis kemiskinan, pekerjaan utama mereka menjadi warga jalanan, pengumpul dan kerja serabutan.


Atas pembinaan Ustad Zakaria dan Humairah yang ditugaskan oleh LDK, banyak di antara mereka mendapatkan hidayah, dengan memeluk agama Islam, seharian mereka dituntun oleh ustad Zakaria dan Humairah dalam bimbingan aqidah, ibadah dan Akhlak.


"Sebenarnya permasalahan aqidah, ibadah dan akhlak sudah ada pada jalan yang benar, tetapi yang sangat dibutuhkan mereka adalah pendidikan anak-anak mereka untuk menggapai masa depan," kata Ustad Zakaria.


Mereka juga membutuhkan pemberdayaan dengan melakukan pelatihan usaha mikro dan pemberian  injeksi permodalan, mereka semua adalah pekerja tangguh, kehidupannya keras dan terbukti sangat loyal terhadap NKRI. Tetapi pemerintah ditengarai belum hadir dalam kehidupan mereka sebagai menjamin kehidupan anak bangsa yang layak.


Kehadiran LDK dan LazisMu sangat diapresiasi oleh Ketua PWM Muhsin selain Pesantren Muallaf, juga telah diberikan Mushaf Al-Quran, sehingga mereka dapat membaca dan belajar Al-Quran dengan mushaf yang benar, selama ini mereka belajar dari mushaf apaadanya dan seadanya, kami sangat berterima kasih, semoga ke depan lebih ditingkatkan lagi bantuan. (suhardin)

Posting Komentar

0 Komentar