Kurenah Aneh-aneh di Tahun Politik


PADANG, kiprahkita.com - Pemilihan Umum (pemilu) tahun 2024 semakin dekat. Ada dua kali pemilu di tahun politik itu. Pertama memilih anggota legislatif; terdiri dari DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kota kabupaten, plus DPD RI. Pemilu kedua adalah untuk memilih presiden dan wakil presiden RI.


Sejak paroh pertama tahun 2023, suasana menuju Pemilu 2024 mulai terasa. Dari hari ke hari, hawanya semakin panas. Kendati masih beberapa bulan lagi memasuki 2024, tahun 2023 ini bisa pulalah disebut dengan tahun politik yang puncaknya 2024 tersebut.


"Di tahun politik ini banyak kurena politik yang aneh-aneh. Misalnya, ada media yang semestinya netral, malah memperlihatkan keberpihakannya kepada bakal calon presiden (bacapres) tertentu, dan menonjolkan kelemahan bacapres yang lain dengan berbagai cara," sebut Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Andalas (Unand) Najmuddin M. Rasul, Ph.D., Senin (21/8).


Dia pun mencontohkan programa talkshow di televisi. Narasumbernya cenderung tidak netral. Peneliti dari lembaga surveynya juga begitu, orang yang selalu menaikkan rating bacapres tertentu, dan selalu pula menempatkan yang lain pada posisi buncit.


Lainya, kata dia, ada pula narsum ikut-ikutan mancikaroi bacapres tertentu, dan melakukan politik pecah belah atau divide et impera, mengadu domba anggota koalisi.


"Itu tidak elok. Saya himbau pada media, narsum lembaga survey, dan semua elemen terkait untuk kembali ke khitahnya, yaitu netral. Mari kita bersama-sama mematuhi aturan dan menghormati nilai-nilai demokrasi. Pepatah Minang mengatakan: terangilah lampu awak, jangan dipadamkan lampu orang," sebutnya.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar