![]() |
Rakor PDM Kota Pariaman dengan PWM Sumbar.(ist) |
PARIAMAN, kiprahkita.com - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pariaman, Sabtu (5/8), langsung mengadakan rapat koordinasi (rakor), usai pengukuhan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, di Aula Balaikota setempat.
Rakor itu dipimpin Ketua PDM Kota Pariaman H. Nasri didampingi Sekertari Yoserizal, Bendahara Fauzi, dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA_ Ernawati yang secara ex officio menjadi wakil ketua PDM kota Pariaman. Rapat juga dihadiri Ketua PWM Sumbar Dr. H. Bakhtiar bersama Sekretaris H. Apris, MM.
Dalam arahannya, Apris menegaskan, untuk mengelola organisasi sebesar Muhammadiyah ini, tidak mungkin dengan cara sambilan tanpa sistem yang jelas.
"Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan dakwah Islam, yang memiliki anggota dan simpatisan serta amal usaha yang begitu banyak, harus dikelola dengan sistem managemen yang baik," ujarnya.
Apris pun berharap, dalam menggerakkan organisasi, pimpinan Muhammadiyah di kota ini dapat menerapkan fungsi-fungsi managemen, antara lain harus ada perancanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan serta penganggaran.
Bakhtiar dalam arahannya menyebut, program prioritas PWM Sumbar diharapkan dapat ditindaklanjuti pula oleh PDM Kota Pariaman.
"Ada beberapa program prioritas, antara lain peneguhan ideologi Muhammadiyah dalam bentuk perkaderan Baitu Arqam untuk pimpinan di semua tingkatan, konsolidasi organisasi, sinkronisasi dan kolaborasi diantara amal-amal usaha Muhammadiyah, dan kapitalisasi potensi ekonomi yang ada dalam persyarikatan Muhammadiyah," ujarnya.
PENGUKUHAN
Sebelumnya, saat mengukuhkan PDM Kota Pariaman Periode 2022-2027 itu, Bakhtiar menegaskan, jabatan dalam Muhammadiyah adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, tidak hanya kepada manusia, tetapi juga kepada Allah. Bakhtiar pun mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Anfal Ayat 27, tentang perlunya melaksanakan amah sebagai tanggung jawab.
“Bila dalam perjalanan kepemimpinan di Muhammadiyah nanti ada yang tidak menjalankan amanah, rapat tidak hadir, maka perlu diadakan evaluasi. Tantangan ke depan dalam Muhammadiyah semakin berat. Oleh sebab itu, seluruh komponen organisasi harus berkolaborasi,” ujarnya, dikutip dari laman resmi pwmsumbar.or.id.
Dalam menjalankan dan memajukan amal usaha, katanya, juga harus dikerjakan bersama-sama, jangan sendiri-sendiri, jangan saling menghambat dan menghalangi, sehingga memperlambat jalannya organisasi.
Saat ini, menurut Bakhtiar, PWM Sumbar juga sudah mendirikan Badan Usaha Milik Muhammadiyah berbentuk PT yang menjalankan usaha ekonomi, bergerak dalam tiga bidang, yaitu pengadaan, advertising dan perjalanan umrah dan haji.
Ketua PDM Kota Pariaman Drs. Nasri mengatakan, saat ini PDM sudah membeli tanah satu hektare setahun yang lalu, untuk membangun pondok pesantren seharga Rp900 juta. Pembelian tanah itu sudah dibayar Rp650 juta, dan sekarang sedang berjuang untuk melunasinya.
“Prinsip kepemimpinan PDM Kota Pariaman yang akan dipakai dan diterapkan di antaranya, solid dalam gerakan dan terukur dalam tindakan. Majelis-majlis terbentuk 95 persen, dan dalam waktu dekat dilengkapi, kemudian akan dikukuhkan,” sebutnya.
Wawako Mardison saat memberi sambutan menyatakan, dia bangga menjadi anggota dan kader Muhammadiyah, dan siap membantu perjuangan Muhammadiyah di Kota Pariaman ini.
“Muhammadiyah di Kota Pariaman sudah banyak berkontribusi untuk pembangunan kota dan kemajuan masyarakat, dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial. Kader-kader Muhammadiyah banyak membantu di bidang birokrasi, karena banyak juga yang menjadi ASN,” katanya.(mus)
0 Komentar