Warga Belanda itu Temukan Makam Leluhurnya di Padang Panjang

Maxfer memperlihatkan foto bukti jejak leluhurnya di Padang Panjang.(kominfo pp)

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Dua orang warga Belanda mencari jejak leluhurnya ke Kota Serambi Mekah. Makam leluhur dan rumah tempat kelahiran ibu dari neneknya pun berhasil ditemukan.


Tersebutlah Maxfer Werda dan Joras, ayah dan anak berkebangsaan Belanda itu, datang ke Padang Panjang. Selama dua hari mereka mencari jejak-jejak leluhurnya. Pemko Padang Panjang pun membantu memfasilitasi.


Dua temuan yang sangat fenomenal adalah makam sang nenek dan rumah kelahiran ibu Maxfer (63). “Setelah kita cocokkan penjelasannya, makam tersebut ditemukan di belakang Mushalla Asy-Syifa, Kelurahan Tanah Pak Lambik. Meninggal sekitar tahun 1930. Kita senang, warga setempat turut membantu informasi lokasinya ,” kata Fitria Diane Pratiwi, penermejah pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang.


Sedangkan rumah tempat kelahiran sang ibu, persis di lokasi Radio El Em Bahana saat ini, Jl. Muhammad Yamin dekat perempatan PDAM.


Fitri, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang yang dikutip pada Senin (1/8) pagi, menjelaskan, untuk menggali informasi tentang leluhurnya itu, mereka datang dengan membawa sejumlah bukti, di antaranya sejumlah foto-foto Padang Panjang pada zaman Penjajahan Belanda.


Untuk mengembangkan temuan makam leluhur Joras yang merupakan profesor di Universitas Leiden ini, pihaknya bersama Dinas DPK juga menelusuri kuburan Belanda di kelurahan itu, terletak di Belakang Tangsi Gudang Pupuk dekat SDIT Ma’arif.


Max dan Joras berkunjung ke SMAN 1 Padang Panjang di Kelurahan Guguk Malintang, tempat kakeknya yang bernama Cornelius pernah kepala sekolah pada tahun 1922-1930.


Dijelaskan, setelah istri kakeknya meninggal, mereka sekeluarga balik ke Belanda. Ibu Max saat itu baru berusia 3 bulan.


"Jadi lokasi Radio Bahana ini tempat kelahiran ibunya. Mereka mendiami rumah itu sejak 1927. Kakek dan neneknya lahir di Padang Panjang pada tahun yang sama kira-kira 1887,” ujarnya.(kominfo pp)

Posting Komentar

0 Komentar