JAKARTA, kiprahkita.com - Sekretaris Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majlis Ulama Indonesia (MUI) Dr. Suhardin, M.Pd menyatakan, dakwah Islam adalah pencerahan, memberikan penerangan dengan ilmu pengetahuan kepada manusia.
Menurutnya, ilmu pengetahuan diperlukan aga manusia bersikap dan berbuat yang terbaik bagi dirinya, masyarakat dan lingkungan sekitar, dakwah itu tidak semata-mata mengajak orang untuk masuk dalam keyakinan yang kita danut.
"Bagi Islam dakwah itu bukanlah islamisasi, demikian juga bagi agama lain, dakwah bukan untuk mengajak apalagi memaksa orang lain di luar agama untuk masuk di dalam agama kita," ujarnya, Selasa (26/9), saat menjadi narasumber pada kegiatan Lokakarya dan Pelatihan Jurnalisme Lingkungan Hidup, yang diselenggarakan oleh Interfaith Rainforest Initiative-Indonesia di Pantai Indah Kapuk, Jakara.
Kegiatan itu diikuti aktivis dan jurnalis muda lintas agama; Konghucu, Hindu, Budha, Kristen, Khatolik, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Berlangsung dari Senin (25/9) pagi sampai dengan Selasa (26/9) sore.
Selain dari pembekalan terkait dengan jurnalisme, juga dilakukan kegiatan menanam mangrove di Pantai Indah Kapuk, yang disponsori Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Dalam kegiatan lokakarya jurnalisme lintas iman, keyakinan dan agama tersebut, menghadirkan narasumber antar agama; Dr. Hayu Prabowo (dari LPLH SDA MUI), Ali Yusuf, M.Si. (NU), Dr. Gatot Supangkat (Muhammadiyah), Romo Agustinus Heri Wibowo (KWI), Pdt Jimmy Srormin (PGI), KRHT Astono Chandra Dana, SE., MM., MBA., (PHDI), Prof. Philip K. Widjaja (Permabudhi), Peter Lesmana (Matakin).
Menurur CEO IRI Miftah, kegiatan ini dilakukan dalam rangka; meningkatkan kesadaran internal untuk peduli terhadap bumi, meningkatkan kesadaran lingkungan, penyebaran informasi akurat dengan partisipasi jurnalisme yang profetik, peningkatan responsibility dalam melaporkan berbagai isu kerusakan alam, kegiatan ini diakhiri dengan partisipasi aktif langsung dan konkrite dalam perbaikan lingkungan.(rel)
0 Komentar