Haedar Ingatkan Sejumlah Hal Saat Mengukuhkan PP IPM


JAKARTA, kiprahkita.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, Selasa (26/9), di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, mengukuhkan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2023-2025.


Pada kesempatan itu, Haedar mengingatkan beberapa hal, terutama terkait dengan peran sentral umat manusia, dan hal-hal yang perlu dilakukan IPM menyambut perkembangan zaman


"Pertumbuhan pesat teknologi mengantar manusia pada realitas baru, di mana manusia menjadi pusat kendali semesta. Selain semakin instrumental, aspek-aspek teologis dan spiritual juga makin bias dan terkikis," ujarnya.


Dengan demikian, Hsedar meminta IPM agar menjadi bagian dari orientasi gerakan strategis Muhammadiyah, untuk mewujudkan Islam Berkemajuan dalam mengawal gelombang perubahan itu.


IPM dan seluruh organ di Muhammadiyah, tegasnya, harus menjadi pelaku dakwah Muhamamdiyah yang membawa misi humanisasi, liberalisasi, dan transendensi.


Menurut Haedar, IPM harus membangun karakter dan kepribadian tajdid dengan pemahaman bayani (dalil), burhani (ilmu pengetahuan), dan irfani (hikmah) yang saling terkoneksi satu sama lain.


"Sebab jika tidak terkoneksi, maka yang terjadi adalah teknologi minus nilai, ilmu pengetahuan hanya bersifat rasional minus spiritual, dan keberagamaan yang kering, sehingga melahirkan ateisme dan agnotisme," tegasnya.


Mengutip pemberitaan dari laman muhammadiyah.or.id, Kamis (28/9), Ketua Umum PP IPM yang baru, Riandy Prawita, pada momen itu juga menyampaikan visi dan target kepemimpinannya, untuk menyiapkan kader-kader IPM sebagai pemimpin bangsa di berbagai lini pada tahun Indonesia Emas 2045 mendatang.


“Bonus demokrasi sangat ciamik kalau misalkan PP IPM bisa mengambil peran. Ada gelombang besar, 20 tahun lagi akan ada siklus dari kader IPM menjadi kader bangsa. Harapannya sangat besar, kader-kader Muhammadiyah ini bisa berada di semua lini. Kita jangan hanya jadi kader yang jago kandang dan besar di rumah sendiri,” pesannya.


Kepemimpinan IPM Periode 2023-2025, kata dia, akan dirumuskan dalam enam fokus agenda strategis, yakni reorientasi paradigma gerakan, penguatan pendidikan karakter, dan merumuskan pendidikan fasilitator bagi kaderisasi.


Kemudian, penguatan narasi gerakan pelajar di Indonesia, termasuk membuka peluang di sekolah/madrasah negeri), penguatan doktrin kebangsaan serta beasiswa ke luar negeri sejak dini (S1) untuk merintis pendirian PCIM baru, dan pengembangan kader multitalenta dan multidisipliner.(*/mus)

Posting Komentar

0 Komentar