Ini Gebrakan Bupati Sitorus Memimpin Toba


MEDAN, kiprahkita.com - Bupati Poltak Sitorus sudah memimpin Kabupaten Toba sejak 2021 lalu. Dia mengawali tugas kepemimpinan di daerah hortikultura dan wisata itu, ketika negeri-negeri di dunia sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.


Tapi, tidak Poltak Sitorus namanya, kalau tak melakukan gebrakan-gebrakan, sekaligus berinovasi untuk membangkit perekonomian daerah dan mensejahterakan warganya.


Saat jadi narasumber pada kegiatan dialog yang dilaksanakan salah satu platform media berita di Medan, beberapa hari lalu, Bupati Sitorus menegaskan, dalam melangkah menjalankan kepemimpinan, dia selalu berpegang pada Filosofi Batak Naraja.


"Batak Naraja adalah filosofi adat dalam membangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Ada empat pilar dalam filosofi itu, yakni marugamo (saling peduli), maradat (sopan santun), maruhum (taat hukum), dan marparbinotoan (berilmu pengetahuan)," ujarnya.


Sambil menata pembangunan SDM dengan empat pilar itu, menurutnya, usaha membangun infrastruktur pun dilakukan, meningkatkan pelayanan publik, dan membina aparatur pemerintahan agar bekerja maksimal untuk kepentingan rakyat.


Soal empat pilar Batak Naraja, Sitorus mengakui tidak mudah mengerjakannya. "Tidak segampang membalikkan telapak tangan menjalankannya dalam pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan," ujarnya, dikutip dari publikasi Dinas Kominfo Kabupaten Toba, yang diakses pada Senin (18/9) siang.


Tapi, katanya, dengan pature torus, torus pature (perbaiki terus, terus perbaiki) atau continue improvement, semua hal bisa dilakukan. Ini artinya, tegas dia, perbaiki ke arah yang lebih baik secara terus-menerus dan optimis.


Lalu, untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi dari warga, Sitorus menerapkan cara berkomunikasi orang Batak dengan maksimal, meliputi manat (hati-hati), elek (ambil hati), dan somba (hormati).


"Dengan komunikasi yang baik, semua pasti bisa kita lakukan secara bersama-sama.(MC Toba; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar