Lapek Sagan Lebih dari Sekadar Malas

kominfo pp

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Sagan dalam konteks verbal di tengah-tengah masyarakat Kota Padang Panjang, kerap diucapkan untuk mengutarakan rasa malas. Dalam konteks lain, sagan juga bisa untuk mengungkapkan rasa segan terhadap seseorang.


Tapi itu adalah pengungkapan. Ada lagi sagan dalam konteks kuliner. Makanan menggugah selera, bergizi, dan nikmat luar biasa. Itulah dia lapek sagan.


Di kota yang berhawa sejuk dan menjadi surganya kuliner di Minangkabau, ada banyak ragam lapek yang diproduksi dan menjadi tradisi. Ada lapek bugih, lapek nagosari, lapek sagan, lapek ubi, lapek pisang, dan ragam lainnya. 


Lapek sagan, selain nama dan bentuknya yang lapek ini menjadi fenomenal dan banyak dicari ketika seseorang berada di Padang Panjang. Lapek sagan terbuat dari campuran beras ketan, kelapa dan pisang.


Seorang pedagang makanan dan kue-kue basah di kota ini bercerita, lapek ini terbuat dari bahan yang mudah ditemukan dan cara membuatnya pun sederhana.


Lapek sagan dibuat dengan bahan yang mudah didapat dengan cara yang sederhana pula, yakni campuran beras ketan yang masih berbentuk butiran, dengan pisang dan parutan kelapa. Dibungkus dengan daun pisang dengan cara sederhana. 



Rasa manis, dan enak menjadi ciri khas makanan ini. Lapek sagan memiliki tekstur yang lengket dengan aroma yang nikmat, karena terbuat dari campuran pisang dan beras ketan.


Nilai gizinya tingggi. Beras ketan yang digunakan mengandung kalsium, magnesium, zat besi, dan fosfor yang sangat baik untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.


Pisang mengandung banyak nutrisi dan vitamin bagi kesehatan tubuh, seperti potasium, kalium, serat dan zat besi yang baik bagi kesehatan tulang. Satu buah pisang mengandung vitamin C, vitamin B6, magnesium dan 105 kalori.


Sedangkan parutan kelapa mengandung serat, vitamin C, protein dan masih banyak lagi nutrisi lainnya, yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.


Di Padang Panjang penjual lapek sagan dapat ditemui di sekitaran Pasar Padang Panjang. Penjual lapek sagan biasanya berjualan di hari-hari pasar Senin dan Jumat.


Kini, di beberapa titik dengan mudah kita menemukannya, seperti di seputar pasar, pasar kuliner, dan beberapa toko swalayan.(kominfopp/nadiya) 

Posting Komentar

0 Komentar