PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Ada pendapat yang menyebut, lukisan cat air sudah dimulai sejak ditemukannya kertas di Tiongkok sekitar Tahun 100 Masehi.
"Lukisan cat air dimulai dengan penemuan kertas Tiongkok sekitar 100 M. Pada abad 12, Bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol, lalu menyebar ke Italia tahun 1276, dan Arches, Perancis pada tahun 1492," ujar Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Helni Yuliana, Sabtu (23/9).
Helni mengutarakan hal itu, saat menjadi narasumber pada Diskusi Sabtu Komunitas Kuflet, bertajuk Mengulik Karya dengan Media Cat Air, dimaderatori Oppi Yanda Riska di Sekretariat Komunitas Seni Kuflet Kampung Jambak.
Dari Perancis itu, imbuhnya, teknik cat air menjadi terkenal di Eropa dengan sering digunakan teknik fresko. Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan, ujarnya, dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun-kartun untuk desain gorden.
Menurutnya, sekolah lukisan cat air pertama dibuka oleh Hans Bil dan sangat dipengaruhi oleh karya-karya Durer. Cat air, jelasnya, digunakan dengan kuas lancip dan bentuk kuas lainnya yang berbulu lembut, dan menggunakan air yang berlebih, tetapi bisa pula dicampurkan dengan material lain.
"Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna terang dan segar," tutur Helni yang juga merupakan anggota Komunitas Kuflet itu.
Helni menjelaskan, alat dan cara menggunakan cat air dalam membuat sebuah karya, terdiri dengan cat air, atau populer disebut juga aquarel, adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan.
Siti Nuratikah, salah seorang peserta, mengaku sangat antusias mempraktikkan langsung melukis dengan cat air tersebut.
Pendiri Komunitas Kuflet Dr. Sulaiman Juned menjelasan, Diskusi Sabtu di Komunitas Kuflet tidak hanya memberikan workshop tentang menulis atau teater saja, tetapi juga berbagi ilmu tentang koreografer, seni rupa, desain komunikasi visual, dan film.(nhela fy)
0 Komentar