PADANG, kiprahkita.com - Sebanyak 13 orang warga Kota Padang menjadi korban dalam peristiwa erupsi Gunung Marapi, Ahad (3/12) pukul 15.54 WIB. Mereka masuk ke dalam daftar 75 orang pendaki terdampak peristiwa itu.
“Saya dapat informasi, sebanyak 13 orang warga Kota Padang menjadi korban. Sebanyak 4 orang dirawat di rumah sakit, dan 9 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia,” ujar Walikota Padang Hendri Septa, Kamis (7/12).
Wako mengatakan hal itu, saat bertakziah ke rumah duka korban meninggal dunia aras nama Novita Intan Sari (39) dan anaknya bernama Wahyul Ade Putra (19), di Jalan Tabek Batu Aie Pacah, Kecamatan Koto Tangah.
Di rumah duka itu, wako mendoakan kedua korban agar mendapat tempat mulia di sisi Allah, sedangkan keluarga yang ditinggalkan, khususnya kepada suami almarhumah yang bernama Hendri, sabar menerima cobaan itu.
"Kami turut merasakan duka mendalam. Kami mengharapkan Pak Hendri (suami almarhumah) dan keluarga sabar. Musibah sama-sama tidak kita inginkan, tetapi Allah menguji kita dengan cobaan," ujarnya, sebagaimana diberitakan pada akun Dinas Kominfo Kota Padang.
Saat ini aktivitas pendakian Gunung Marapi ditutup untuk waktu yang tidak ditgentukan. Dia meminta seluruh warga Kota Padang tidak melakukan pendakian, serta meminta agar mentaati aturan yang dibuat pemegang otoritas.
“Pemko Padang meminta semua warga Kota Padang, ketika ada perintah untuk tidak melakukan pendakian ke Gunung Marapi atau gunung yang masih aktif. Tolong jangan dilakukan dulu, patuhi semua aturan yang telah diperintahkan atau yang diberikan oleh pemerintah,” katanya.(kominfo pdg; ed. mus)
0 Komentar