PAGARUYUANG, kiprahkita.com - Ribuan orang memadati Komplek Istano Basa Pagaruyuang, Kamis (7/12), menyaksikan prosesi pembukaan Festival Pesona Minangkabau (FPM) 2023. Ini adalah perhelatan akbar yang rutin digelar di Kabupaten Tanah Datar setiap Desember.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, saat memberi sambutan pada pembukaan yang juga dihadiri sejumlah pejabat provinsi dan pusat itu mengatakan, ada 40 sanggar seni anak nagari yang tampil pada festival kali. Selain itu, ada pula penampilan rangkaian budaya dari Luhak Nan Tuo, Luhak Limapuluh Kota, dan Luhak Agam. Provinsi Jawa Tengah dan Jambi juga ambil bagian pada event tahunan itu.
“Festival ini sudah ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Wonderful Kharisma Event Nusantara sejak 2017 silam. Ini adalah perhelatan yang berisikan seni budaya dan kearifan lokal Minangkabau,” jelasnya.
Menurut bupati, sebagai daerah tertua dan asal usul masyarakat Minangkabau, Kabupaten Tanah Datar bertanggung jawab untuk melestarikan adat, budaya, dan seni etnis ini.
Melalui festival ini, tuturnya, akan terbakar semangat semua elemen masyarakat di Minangkabau, sehingga budaya lokal tetap lestari serta tidak tergerus arus globalisasi dan perkembangan zaman.
Pada event tahun ini, kegiatan dipusatkan di dua lokasi, yakni Istano Basa Pagaruyuang dan Lapangan Cindue Mato Batusangkar. Bersamaan dengan itu, Bundo Kanduang juga menggelar perhelatan budaya di Gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar, dalam bentuk seminar yang diikuti rantau dari berbagai belahan dunia dan ranah Minang.
Adalah benar, Tanah Datar dikenal dengan sebutan Luhak Nan Tuo dan Pusek Jalo Pumpunan Ikan. Menurut sejarah Minangkabau, dari daerah inilah asal usul adat budaya Minangkabau, tepatnya dari Nagari Tuo Pariangan. Istano Basa Pagaruyung merupakan bagian penting dalam sejarah Minangkabau. Kesejarahan dan budaya Minangkabau menjadi inspirasi mendasar Festival Pesona Minangkabau.
Budaya Minangkabau yang tumbuh dan berkembang, menurut panitia FPM 2023, mengapungkan pondasi nilai dan norma yang tercermin dalam seni pertunjukan dan tradisi pada masyarakat Minangkabau.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, imbuhnya, telah menjadikan bidang pariwisata sebagai sektor unggulan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata dapat mendatangkan multiplier effect dan lebih cepat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, menyentuh langsung seluruh kehidupan masyarakat.
Menyinggung soal tujuan yang hendak dicapai pada festival yang berlangsung 7-10 Desember 2023 itu, panitia menjelaskan, diantaranya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan budaya dan pariwisata, serta memberi ruang kepada pelaku ekonomi kreatif untuk bertumbuh dan berkembang.
Staf Ahli Menteri Parekraf Nike dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Tanah Datar yang selalu menggerakkan budayanya.
"Tidak heran, jika festival pesona Minangkabau ini selalu masuk dalam kalender event nasional, karena selalu komit menyelenggarakan event budaya mulai dari tingkat nagari/desa sampai ke event besar saat ini," ucapnya.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengakui, di Tanah Datar terdapat banyak sekali event, mulai dari tingkat nagari yang membantu geliat perekonomian masyarakat, seperti festival saat ini telah menciptakan banyak hal diantaranya lapangan pekerjaan pelaku seni UMKM, asosiasi maupun komunitas dan tidak kalah pentingnya tentunya meningkatkan pergerakan wisatawan ke Sumatera Barat.
"Tahun ini telah terjadi kenaikan kunjungan wisatawan yang tercatat sebesar 8 juta wisatawan domestik dan 44.000 wisatawan mancanegara. Salah satunya yaitu kabupaten Tanah Datar yang rutin melaksanakan event mulai dari nagari sampai event Kabupaten seperti saat ini," ungkapnya.
Kegiatan FPM juga bersamaan dengan kegiatan Bundo Kanduang se-Dunia dengan jumlah 1.356 orang tamu undangan, yang terdiri dari luar Tanah Datar 153 orang dan kurang lebih 600 orang dari bundo kanduang se dunia serta dari dalam Tanah Datar sebanyak 603 orang.(prokopim tnd; ed. mus)
0 Komentar