Bupati Tanah Datar Eka Putra.(ist) |
BATUSANGKAR, kiprahkita.com - Sebuah video yang kemudian diduga adalah hoaks, beredar di media sosial (medsos), terkait dengan aliran lahar panas ke arah Kabupaten Tanah Datar, Rabu (6/12) malam.
Kepastian video hoaks itu diperoleh dari Pengamat Gunung Api Bukittinggi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Agung Purnomo, saat dikonfirmasi oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra.
"Itu berita bohong atau hoaks. Apa yang dikhawatirkan masyarakat Tanah Datar tidak terbukti kebenarannya. Saya minta masyarakat agar tetap waspada, tapi jangan mudah percaya dengan berita bohong yang disebarkan oknum tak bertanggung jawab itu," kata bupati.
Menurutnya, bila ada warga yang mendapatkan berita-berita yang belum jelas sumber dan kebenarannya, tolong jangan langsung dipercaya begitu saja, apalagi sampai ikut-ikutan menyebarluaskan berita tersebut.
"Cek dulu, pastikan apakah itu benar atau malah berita hoaks yang sengaja dibuat oleh seorang oknum untuk memperkeruh keadaan. Ingat, kita jangan sampai ikut-ikutan menyebarkan kebohongan, apalagi sampai menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," pesannya.
Terkait dengan video hoaks itu, Agung menjelaskan, kalau lahar panas itu ada mekanisme yang harus dipenuhi oleh sebuah gunung api.
"Lahar panas akan terjadi pada sebuah gunung api, apabila gunung tersebut mempunyai kawah dan di kawah tersebut ada danaunya. Kemudian gunung itu meletus, dan air danau yang dimuntahkan oleh gunung api itulah yang dinamakan lahar panas," terangna.
Gunung Marapi, tegasnya, tidak memiliki danau atau tidak memiliki genangan air. Jadi, ujarnya, meskipun Gunung Marapi meletus, tidak akan ada lahar panas yang turun ke bawah, kecuali material, abu, maupun bebatuan yang diendapkan di sungai, kemudian terjadi curah hujan yang tinggi melebihi kapasitas sungai.
"Itu memungkinkan akan memicu terjadinya lahar. Nah, lahar yang terjadi di suatu sungai itu juga namanya lahar dingin atau lahar hujan," jelasnya.(prokopim tnd; ed. mus)
0 Komentar