Gunung Kerinci Masih Level II

 

pvmbg

KERINCI, kiprahkita.com - Gunung Kerinci di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, hingga kini masih berstatus Level II atau Waspada. Status itu ditetapkan pada 9 September 2007.


Gunung ini memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan lebar bentangan mencapai 18 kilometer, dan merupakan gunung api tertinggi di Indnesia.


Menurut Badan Geologi, Gunung Kerinci merupakan gunungapi strato yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan lava. Endapan aliran piroklastika mengandung batuapung dengan volume dan pelamparan yang luas, menunjukkan Gunung Kerinci pada masa lampau pernah mengalami letusan berskala besar.


"Gunung Kerinci dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Kerinci di  Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi," sebut keterangan pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (13/1).


Kepala PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan, pengamatan visual ke arah puncak umumnya tertutup kabut. Pada saat cuaca terang, teramati kolom hembusan gas berwarna putih berintensitas tipis, dengan tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak. Warna hembusan gas menunjukkan dominasi uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan.


Sedangkan pengamatan kegempaan pada 1-13 Januari 2024, jelasnya, didominasi gempa hembusan dengan jumlah fluktuatif, dan tertinggi 50 kejadian 8 Januari 2024. Sedangkan pada tanggal lainnya rata-rata 30 kejadian/hari.


Gempa Vukanik Dalam, jelasnya, terekam 3 kejadian dan Gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 2 kejadian selama periode yang sama.


Sementara itu, pada 11-2 Januari 2024 terekam getaran tremor menerus dengan amplitude maksimum 0,5-1 mm dominan 0,5 mm.


"Kemunculan Getaran Tremor ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida seperti gas, cairan, padatan batuan ke permukaan, namun hingga saat ini, tidak teramati adanya perubahan visual terhadap tinggi dan warna hembusan gas dari kawah puncak," jelasnya.


PVMBG menduga, saat ini aktivitas vulkanik masih berada pada reservoir magma dangkal. Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga 13 Januari 2024 pukul 8.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Kerinci dinilai masih tetap pada Level II (Waspada).


Dengan status seperti itu, PVMBG mererekomendasikan:


1. Masyarakat dan pengunjung wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3 km dari kawah, terkait potensi bahaya hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi, erupsi abu, serta lontaran batuan di sekitar puncak kawah yang dapat terjadi, tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.


2. Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar, dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci, dan mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.


Informasi mengenai aktivitas gunung api, gempabumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).


Informasi aktivitas Gunungh Kerinci dan koordinasi oleh Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten dapat juga diperoleh/dilaksanakan melalui Pos PGA G. Kerinci di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.


Sementara tingkat aktivitas Gunung Kerinci akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi dianggap tetap jika  evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar