PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Jumat (12/4) pagi ini, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam itu menyita perhatian, khususnya bagi sebagian warga Kota Padang Panjang.
Gunung itu sudah lama tak nampak secara visual, karena hampir selalu tertutup kabut akibat cuaca dan erupsi. Ya, erupsi! Gunung itu oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dinaikkan statusnya dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga), setelah mengalami peningkatan aktivitas sejak 3 Desember 2023.
Pada erupsi besar awal Desember 2023 itu, sejumlah pendaki sedang berada di dekat kawah. Ada 24 orang korban meninggal dunia, dan puluhan lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat, tetapi banyak juga yang mesti menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Pagi Jumat ini, sebentar saja, Gunung Marapi menampak wajahnya. Terlihat jelas dari Kota Padang Panjang yang berjarak antara sembilan hingga sepuluh kilometer. Matahari pun menyinari kota ini, setelah lama cahayanya terhalang kabut.
Tapi ada juga yang membuat cemas. Sewaktu terlihat jelas antara pukul 06.45 WIB-07.05 WIB, kepundannya sedang mengeluarkan asap, dan mungkin bercampur abu. Terlihat kelabu dan menghitam, dengan semburannya yang cukup tinggi juga.
Setelah itu, Merapi kembali 'menghilang' karena tertutup kabut lagi. Cahaya matahari di Kota Padang Panjang pun kembali redup.
Informasi yang dirilis PVMBG pada laman Magma Indonesia, Gunung Marapi juga mengalami erupsi pada Kamis (11/1) pukul 23.19 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sekitar 35 detik.
PVMBG menegaskan, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga). Untuk itu:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak memasuki. dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).
Khusus bagi masyarakat Kota Padang Panjang diminta tetap siap siaga, kendati BPBD setempat belum mengeluarkan status kebencanaan.
"Masyarakat jangan panik, jangan terpancing berita hoaks. Warga cukup mempercayakan informasi terkait gunung berketinggian 2891 mdpl ini, pada sumber-sumber tepercaya, seperti pemerintah yang berhak mengeluarkan instruksi atau informasi valid," ujar Kalaksa BPBD Kesbangpol Kota Padang Panjang I Putu Venda.
Terkait status kedaruratan, Venda mengatakan, status kebencanaan merujuk pada Perda Nomor 23 Tahun 2016, yaitu siaga darurat, tanggap darurat, dan tanggap pemulihan. Siaga darurat, katanya, dikeluarkan bila terjadi bencana, dan sudah mengkhawatirkan masyarakat, ataupun fasilitas umum di lokasi terdampak bencana.
"Sampai sekarang belum ada status di Padang Panjang. Warga masih bisa beraktivitas seperti biasa, namun tetap memakai masker dan pelindung mata. Menghindari paparan abu vulkanik. Warga juga diminta banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran," katanya.(mus)
0 Komentar