Pemerintah Bangun Pembangkit Listrik Terapung di Danau Singkarak


BATUSANGKAR, kiprahkita.com - Pemerintah berencana membangun pembangkit listrik terapung di Danau Singkarak. Bila itu berjalan mulus, maka di penghujung 2025 sudah bisa beroperasi.

 

Demikian terungkap, Selasa (16/1), dalam pertemuan antara Bupati Tanah Datar Eka dengan rombongan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest) Republik Indonesia (RI) di Gedung Indo Jolito Batusangkar.

 

Lukijanto dari Kemenko Marvest menjelaskan, Pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Singkarak, merupakan bagian dari usaha percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional di daerah.


“Kami dari Kemenko Marvest mengawal percepatan pembangunan PSN di enam provinsi. Semuanya on time sesuai, schedule, dan ini juga akan kami laporkan kepada presiden,“ ucapnya, sebagaimana diberitakan Bagian Prokopim Setdakab Tanah Datar.

 

Lukijanto menyebut, saat ini pemerintah terus menekankan komitmen dalam pengendalian perubahan iklim, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca hampir 30 persen di tahun 2030.

 

Untuk mewujudkan itu, ujarnya, pemerintah mendorong pembangunan transisi energi fosil ke energi fisik, salah satunya dengan pembangunan PLTS terapung, di Danau Singkarak Provinsi Sumatera Barat.

 

“Pemerintah menargetkan, pembangunan PLTS ini terpasang di tahun 2025 mencapai 3600 mega watt atau 3.63 watt. Ini memang tidak mudah, karena dalam tiga tahun terakhir, baru mencapai 50 megawatt, dengan jumlah pelanggan kurang lebih 5000 pelanggan di seluruh Indonesia,“ ujarnya.

 

Bupati Eka menyambut baik rencana pembangunan PLTS Apung Danau Singkarak, namun dalam pelaksanaan harus mengedepankan kearifan lokal, harus dikomunikasikan dengan baik, khususnya dalam pelaksanaan dan sosialisasi, sehingga tidak menimbulkan persoalan di tengah masyarakat.

 

“kita dukung PSN ini. Kita berharap hal ini juga harus memperhatikan kearifan lokal, dan harus sesuai dengan prosedur yang harus diikuti dan mengkaji amdal, serta manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat,“ ujarnya.

 

Menurut bupati, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan, termasuk aspek keberlangsungan kehidupan nelayan danau,yang selama ini menggantungkan pendapatan keluarga mereka dari Danau Singkarak.

 

"Danau Singkarak termasuk 15 danau prioritas nasional, jadi keberlangsungan pariwisata dan juga dampak positif negatifnya bagi daerah, nagari dan juga masyarakat juga harus menjadi prioritas," ujar bupati.

 

Menurut Eka, percepatan pembangunan PLTS Apung Danau Singkarak ini, diharapkan bisa berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai target, sehingga bisa beroperasi di akhir 2025 mendatang.

 

Sementara itu, Hendry Asdayoka Putra dalam kapasitasnya selaku vice president Generation Business Development PLN Indonesia Power menyampaikan, PLTS Terapung Singkarak memang sudah masuk PSN semenjak Juli 2022. Dari itu, katanya, akan dipercepat progresnya, dan untuk rencana target operasional PLTS apung Singkarak ini pada Desember 2025 mendatang.(prokopim tnd; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar