Sedikitnya Tujuh Kali Gunung Marapi Meletus Semalam

BUKITTINGGI, kiprahkita.com - Sedikitnya, tujuh kali Gunung Marapi erupsi dari semalam. Hal itu berdasarkan pengamatan secara visual dari Pos Marapi Bukittinggi.


Jumlah tujuh kali letusan, teramati dalam 24 Jam pada Ahad (25/2). Sementara gempa hembusannya terbilang cukup tinggi, dibanding sehari sebelumnya.


Gunung Marapi berketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl), berada dalam wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ditetapkan berstatus Level III atau Siaga.


Status itu dinaikkan dari sebelumnya Level II atau Waspada pada 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB, setelah sebelumnya mengalami erupsi pada Ahad, 3 Desember 2024 pukul 15.40 WIB. Dalam peristiwa itu, 24 orang dilaporkan meninggal dunia.


Terkait dengan aktivitas Marapi semalam, atau 12 jam terakhir, Laman Magma Indonesia merilis, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat, teramati berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 250-600 meter di atas puncak kawah. 


Sedangkan tujuh kali letusan yang teramati, mencapai ketinggian 400-600 meter, dan warna asap putih dan kelabu.


Ahmad Rifandi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, dalam laporannya menjelaskan, gempa hembusan yang tercatat semalam mencapai 79 kali. Sedangkan gempa tornillo tercatat satu kali.


Gempa lainnya yang berkaitan dengan Gunung Marapi dalam rentang waktu itu, adalah low frekuensi 7, hybrid/fase banyak 4, vulkanik dangkal 2, vulkanik dalam 3, tektonik jauh 3, dan tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-2 mm.


Sedangkan enam jam terakhir, Senin (26/2) 00.00-06.00 WIB, sedikitnya telah terjadi 8 kali gempa hembusan, 1 kali gempa low frequency, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 4 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 2 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa tremor menerus.


PVMBG menghimbau semua pihak, agar mematuhi rekomendasi yang telah ditetapkan, guna meminimalisir dampak bencana, bila sewaktu-waktu terjadi.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar